PARENTING
7 Obat Cacing Anak yang Aman dan Efektif Basmi Cacingan
Annisya Asri Diarta | HaiBunda
Kamis, 22 Aug 2024 04:00 WIBCacingan termasuk masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak-anak. Cacingan tidak memunculkan gejala yang khas, namun dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti kekurangan gizi hingga gangguan pertumbuhan.
Menurut IDAI, penyakit cacingan menyerang Si Kecil pada usia 5-14 tahun. Biasanya, penularan cacingan bisa dari makanan atau minuman yang terkena telur cacing atau bermain dengan tanah yang disebut juga soil transmited helminthiasis.
Masalah ini dapat dibasmi dengan obat cacing. Salah satu pilihan yang tersedia adalah obat cacing anak yang bisa didapatkan di posyandu. Dengan harga obat cacing anak yang terjangkau, Bunda dapat memastikan kesehatan dan kenyamanan Si Kecil.
Salah satu obat cacing anak yang direkomendasikan adalah Albendazole. Albendazole bekerja dengan cara mengganggu metabolisme cacing sehingga mereka tidak dapat bertahan hidup di dalam tubuh manusia.
Obat ini efektif untuk membasmi berbagai jenis cacing, termasuk cacing gelang, cacing tambang, dan cacing pita. Penggunaan Albendazole harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Combantrin juga termasuk obat cacing anak yang terkenal untuk mengatasi cacingan. Obat ini bekerja dengan cara melumpuhkan cacing sehingga dikeluarkan melalui tinja. Combantrin juga mudah ditemukan di apotek dengan harga yang terjangkau.
Program kesehatan seperti yang dilakukan oleh posyandu sering kali menyediakan obat cacing anak gratis untuk masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kesehatan anak dan mencegah penyebaran cacingan di lingkungan rumah.
Apa itu cacingan?
Mengutip WHO, cacingan merupakan infeksi yang umum terjadi pada manusia. Biasanya menyerang orang-orang dengan ekonomi dan mengganggu kualitas gizi sehingga menyebabkan diare, gangguan asupan nutrisi, pencernaan dan penyerapan. Lebih parahnya, penyakit ini juga menyebabkan pendarahan hingga anemia, radang usus dan penyumbatan.
Penyebab cacingan
Penyebaran infeksi cacing melalui tanah yang disebabkan sekelompok parasit yang sering dikenal cacing, terutama cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang yang dikutip dari WHO.
Infeksi ini juga memiliki berbagai variasi seperti cacingan usus merupakan cacing parasit seperti cacing pita, cacing gelang, cacing kremi, dan cacing tambang, yang menyerang dinding usus manusia, terutama tubuh Si Kecil sehingga mengeluarkan nanah pada organ tersebut yang dikutip dari First Cry Parenting.
Gejala cacingan pada anak
Mengutip First Cry Parenting, infeksi cacingan pada Si Kecil dapat ditandai dengan gejala sebagai berikut:
- Nyeri perut
- Kemerahan atau ruam di area bokong
- Muntah atau diare
- Penurunan berat badan
- Kehilangan nafsu makan
- Anemia yang disebabkan oleh cacing parasit
- Sering merasa lapar, kelelahan atau lemas
- Keluar darah ketika buang air besar
- Diare atau sembelit
- Sering buang air kecil
- Terasa nyeri ketika buang air kecil
Jika Si Kecil merasakan tanda-tanda berikut, Bunda segera berkonsultasi dengan dokter untuk tindakan lebih lanjut mengenai infeksi cacingan dan pengobatan.
Cara mengobati cacingan pada anak
Mengutip laman Vinmec International Hospital, jika anak di atas 2 tahun terinfeksi cacing sebaiknya mengonsumsi obat cacing 2 hingga 3 kali dalam setahun, Bunda dapat menjadwalkan setiap 4 sampai 6 bulan sekali. Berbeda dengan anak yang di bawah 2 tahun mengalami cacingan, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti petunjuk untuk pemberian obat cacing yang tepat.
Dengan pemberian obat cacing secara berkala dapat mengurangi hingga menghilangkan cacing dalam usus. Disarankan setiap memberikan obat cacing sekaligus untuk seluruh anggota keluarga, sebagai upaya menghindari kasus infeksi cacing silang.
Cara mencegah cacingan pada anak
Mengutip First Cry Parenting, Bunda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mencegah Si Kecil terkena cacingan. Simak selengkapnya, Bunda.
- Mengarahkan anak untuk mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun sebelum mengonsumsi apapun
- Mencuci buah-buahan dan sayur-sayuran dengan benar sebelum dikonsumsi dan pastikan bahwa yang hendak dikonsumsi tidak mengandung cacing
- Pastikan anak menggunakan alas kaki saat keluar rumah dan cegah anak bermain ke tempat tinggal cacing seperti lumpur, rumput dan pasir
- Mencegah anak untuk mengonsumsi daging mentah, terutama daging babi dan ikan, yang mengandung cacing di dalamnya
- Saat anak akan berenang di kolam, pastikan kolam renang memenuhi standar higienis
- Mengarahkan Si Kecil untuk tidak meminum air dari tempat umum
- Membiasakan anak untuk minum air murni
Kapan sebaiknya anak diberi obat cacing?
Pengobatan dengan obat cacing dapat digunakan secara berkala untuk anak-anak. Rekomendasi dari WHO, Si Kecil dapat mengonsumsi obat cacing 6 bulan sekali dan obat ini dapat dikonsumsi kapan saja, bisa pagi, siang maupun malam. Jika keadaan perut kosong atau penuh, anak tidak perlu berpuasa atau minum saat mengonsumsi obat cacing seperti obat cacing tradisional sebelumnya.
Akan tetapi, untuk menghindari efek yang tidak diinginkan seperti nyeri perut, mual dan muntah, sebaiknya anak mengonsumsi obat setelah sarapan. Namun, jika ingin obat ini memberikan efek terbaik dalam membunuh cacing, sebaiknya diminum dua jam setelah makan malam atau pagi, setelah bangun tidur dalam keadaan perut kosong.
Obat cacing sebaiknya dihindari untuk anak di bawah usia dua tahun dan disarankan jika Si Kecil mengalami cacingan. Bunda dapat membawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
7 Obat cacing anak yang aman basmi cacingan beserta estimasi harga
Infeksi cacingan dapat dibasmi dengan obat-obatan berikut ini. Simak selengkapnya untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.
1. Pyrantel pamoate
Pyrantel pamoate efektif untuk mengatasi berbagai macam infeksi cacing yang menyerang saluran pencernaan. Obat ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan cacing dalam saluran pencernaan. Kemudian cacing yang sudah lumpuh akan keluar melalui tinja.
Penggunaan obat ini untuk orang dewasa atau anak memiliki anjuran masing-masing yang perlu diperhatikan. Si Kecil dapat mengonsumsi 10mg/kg sebagai dosis tunggal.
Harga: Rp. 3.567 per strip
2. Vermox
Vermox juga termasuk obat yang digunakan untuk membasmi cacing. Obat ini mengadung bahan aktif mebendazole yang berfungsi untuk melumpuhkan sekaligus membunuh berbagai jenis cacing yang menyebabkan infeksi. Sebaiknya obat ini dikonsumsi satu tablet sehari sebelum makan, Bunda.
Harga: Rp.23.688 per strip
3. Combatrin jeruk
Obat sirup dengan kandungan pyrantel pamoate dapat dikonsumsi anak mulai usia dua tahun hingga di atas 12 tahun. Dosis penggunaannya pun juga bervariasi, bagi anak usia 2-6 tahun dengan dosis 5-10 ml, 6-12 tahun dapat mengonsumsi 10-15 ml dan usia di atas 12 tahun sebanyak 15-20 ml.
Cara penggunaannya juga fleksibel meski sebelum dan sesudah makan. Tetapi, beberapa efek samping dapat Si Kecil alami seperti mual, muntah hingga pusing. Jadi, Bunda perlu pendampingan dokter untuk memberi combantrin jeruk pada Si Kecil.
Harga: Rp. 24.720 per 10 ml
4. Konvermex sirup
Layaknya combantrin jeruk yang mengandung pyrantel pamoate, konvermex sirup juga terbukti efektif untuk mengatasi infeksi cacingan. Obat ini dapat dikonsumsi anak kurang dari usia 5 sampai di atas 15 tahun. Bunda dapat mengarahkan Si Kecil untuk mengonsumsi obat ini sebelum tidur.
Harga: Rp.17.403 per 125 mg
5. Askamex
Askamex bekerja untuk melumpuhkan cacing hingga keluar terbawa tinja. Bahkan, kandungan levamisole membuat obat ini menjadi salah satu obat cacing andalan untuk anak. Obat ini juga dapat dikonsumsi untuk anak usia mulai dari satu tahun dan sebaiknya dikonsumsi sebelum tidur.
Harga: Rp. 2.700 per strip
6. Combantrin tablet
Combantrin juga menyediakan dalam varian tablet yang dianggap efektif dalam membasmi berbagai jenis cacing yang ada di dalam tubuh orang dewasa. Kandungan zat aktif pyrantel pamoate dapat melumpuhkan hingga membunuh cacing dan keluar melalui tinja. Bagi orang dewasa, obat ini dapat dikonsumsi 3-4 tablet sehari.
Harga: Rp. 21.180 per strip
7. Combicitrine sirup
Obat combicitrine sirup dapat mengobati infeksi parasit akibat cacing. Dengan kandungan piperazine citrate, obat ini biasa digunakan untuk mengatasi infeksi akibat jenis cacing gelang dan cacing kremi.
Harga: Rp. 3.800 - Rp5.000 per 10 ml
5 Obat alami untuk obati cacing anak yang aman dan efektif
Bunda juga dapat membasmi cacing yang terdapat dalam tubuh Si Kecil dengan obat-obatan alami sebagai berikut. Simak selengkapnya untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.
1. Air kelapa
Air kelapa sering disebut sebagai salah satu bahan alami yang dapat membantu dalam membasmi cacing di dalam tubuh. Kandungan dalam air kelapa juga memiliki berbagai nutrisi seperti elektrolit, vitamin, dan mineral yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan asam laurat dalam air kelapa juga dikenal memiliki sifat anti-parasit yang dapat membantu melawan infeksi cacing, Bunda.
Dalam penggunaan air kelapa sebagai bagian dari pengobatan cacingan, anak dapat diberikan air kelapa secara teratur. Namun, sebaiknya air kelapa digunakan sebagai pelengkap, bukan sebagai pengganti obat cacing yang diresepkan oleh dokter.
2. Nanas
Salah satu buah yang dikenal sebagai rumah dalam kartun Spongebob Squarepants ini diyakini memiliki manfaat untuk membasmi cacing di dalam tubuh. Buah ini mengandung enzim bromelain, enzim ini memiliki sifat antiparasit dan membantu menghancurkan protein yang melindungi cacing, sehingga memudahkan tubuh untuk mengeluarkannya.
Namun, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan nanas untuk memastikan pengobatan yang aman dan efektif bagi anak-anak yang mengalami infeksi cacingan.
3. Wortel
Salah satu sayuran yang dipercaya dapat menyehatkan mata juga memiliki khasiat dalam membantu membasmi cacing di dalam tubuh, Bunda. Kandungan serat tinggi serta berbagai vitamin dan mineral dalam wortel dapat mendukung kesehatan pencernaan dan membantu mengeluarkan cacing dari tubuh.
Tetapi, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan wortel sebagai obat alami membasmi cacing dalam tubuh Si Kecil.
4. Bawang putih
Bawang putih dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya untuk membantu membasmi cacing di dalam tubuh. Sifat anti-parasit alami dari bawang putih membuatnya efektif dalam melawan infeksi cacing, Bunda.
5. Minyak kelapa
Kandungan asam laurat dalam minyak kelapa memiliki sifat anti-parasit dan anti-bakteri yang dapat membantu melawan infeksi cacing. Sampai-sampai, minyak kelapa sering disebut sebagai salah satu bahan alami yang membantu untuk membasmi cacing di dalam tubuh.
Pantangan setelah minum obat cacing yang perlu diketahui
Mengutip Healthline setelah minum obat cacing, Si Kecil perlu menghindari makanan dan minuman berikut ini:
1. Daging sapi kurang matang
Saat memasak daging sapi, Bunda perlu memastikan bahwa daging tersebut matang secara merata. Jika kurang matang dapat memunculkan bakteri E.Coli yang memicu infeksi cacingan.
Walaupun hal itu tidak dapat dilihat, dicium dan dirasakan. Ketika Si Kecil mengonsumsi makanan tersebut, mereka bisa mengalami kram perut, muntah, demam dan diare dan sering kali disertai darah.
2. Daging ikan mentah
Daging ikan mentah sering kali digunakan untuk olahan sushi. Namun, dalam ikan yang mentah atau setengah matang dapat terkontaminasi cacing pita. Gejalanya tidak dapat terdeteksi sama sekali, bahkan manusia dapat hidup dengan cacing pita selama bertahun-tahun tanpa diketahui.
Kala anak terkena infeksi cacing pita, mereka akan mengalami penurunan berat badan, nyeri perut dan iritasi pada anus.
3. Air yang tidak diolah
Saat masa pertumbuhan, Si Kecil perlu pemenuhan air mineral yang bersih dan higienis agar tidak menimbulkan masalah kesehatan, terutama infeksi cacing. Air yang tidak diolah dapat memunculkan parasit mikroskopis yaitu toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis.
Gejala yang dialami mirip flu, Departemen Pertanian AS (USDA) melaporkan bahwa penyakit ini adalah penyebab kematian ketiga akibat penyakit bawaan makanan di dunia.
4. Susu dan jus buah
Dalam produk susu dan jus buah juga dapat mengandung parasit cryptosporidium jika tidak waspada, Bunda. Infeksi parasit menyebabkan sakit perut, demam rendah, kram dan diare encer. Biasanya, gejala ini muncul 2 sampai 10 hari (rata-rata 7 hari) setelah mengonsumsi.
5. Makanan dengan kebersihan yang buruk
Kala mengajak Si Kecil makan bersama di luar, Bunda perlu memastikan bahwa makanan yang diolah bersih dan disajikan secara higienis. Jika tidak terolah dengan baik dapat memunculkan cacing kremi dalam tubuh. Cacing kremi hidup sekitar 5 sampai 6 minggu di usus sebelum mati, mereka dapat meninggalkan telur yang menetas dan menetap.
Gejala infeksi cacing kremi yang umumnya merasa gatal di sekitar anus. Lebih parahnya lagi, jika Si Kecil menggaruk area yang terkena dan memindahkan cacing serta telurnya kembali ke mulut dan wajah, Bunda.
Demikian ulasan tentang obat cacingan untuk anak. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)