Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Masih Perlu Enggak Sih Anak Zaman Now Diberikan Obat Cacing? Ini Kata Dokter

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 05 Dec 2021 14:10 WIB

Anak sakit perut
Ilustrasi Anak Cacingan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasha_Suzi

Bunda, masih rutin memberikan anak-anak obat cacing? Tak seperti imunisasi, pemberian obat cacing pada anak sudah jarang terdengar di zaman now. Lalu apa obat cacing masih perlu diberikan untuk anak ya, Bunda?

Dokter Spesialis Anak, dr. Iqbal Zein SpA, mengatakan bahwa obat cacing masih sangat relevan untuk diberikan ke anak, terutama yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia. Penelitian di Departemen Kesehatan tahun 2015 mengungkapkan, 30 sampai 90 persen infeksi cacing terjadi pada anak-anak Indonesia.

"Dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merekomendasikan pemberian obat cacing. Indonesia sebenarnya salah satu negara endemis infeksi cacing atau kecacingan. Jadi, banyak banget jenis cacing yang bisa menginfeksi anak-anak dan prevalensi cukup besar," kata Iqbal saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.

Indonesia memiliki iklim tropis dan sifat tanah yang lembap, sehingga cacing mudah berkembang biak. Di daerah tertentu, sanitasi dan kebersihan buruk juga bisa menjadi faktor penyebab cacingan.

Banner Nola B3 Melahirkan di Usia 43 TahunFoto: HaiBunda/Mia

Melihat fakta tersebut, obat cacing sebenarnya bersifat wajib untuk diberikan pada anak. Sama seperti imunisasi, pemberian vitamin A, dan penimbangan berat badan, pemberian obat cacing juga masuk program ibu dan anak dari pemerintah, Bunda.

Rekomendasi awal pemberian obat cacing adalah pada anak usia lebih dari 2 tahun. Namun, sekarang ini obat cacing sudah boleh diberikan pada usia lebih dari 1 tahun.

"Sekarang ini, pemberiannya boleh lebih dini, minimal lebih dari 1 tahun. Rentangnya setiap 6 bulan dan biasanya untuk program pemerintah diberikan bersamaan dengan vitamin A di bulan Februari dan Agustus," ujar Iqbal.

Pemberian obat cacing juga biasanya masuk ke dalam program sekolah, Bunda. Sebab, di usia sekolah sekitar 5 sampai 14 tahun, anak rentan terinfeksi cacing.

"Sampai usia berapa diberikan? Jadi, yang paling rentan anak-anak infeksi cacing itu sendiri. Kalau dari prevalensi, paling terbanyak di usia prasekolah kurang dari 5 tahun dan usia sekolah 5 sampai 14 tahun. Anak sekolah masih boleh diberikan obat cacing," ungkap Iqbal.

Obat cacing kini dijual bebas di pasaran, sehingga siapa pun dapat menggunakannya. Namun, Iqbal menyarankan para Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum memberikan anaknya obat cacing.

Perlu diketahui ya, setiap dosis obat cacing itu berbeda. Sebab, ada berbagai macam kandungan di setiap produk yang dijual.

"Saya sarankan untuk konsultasi dulu ke dokter umum atau dokter anak. Kandungan obat cacing ada berbagai macam, contohnya albedasol, pirantel pamoat, atau ivermectin. Selain itu, setiap jenis obat tersebut berbeda-beda dosisnya," katanya.

Lalu apa penyebab cacingan pada anak?. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga empat jenis cacing yang jadi penyebab cacingan pada anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PENYEBAB CACINGAN PADA ANAK

asian child suffering from stomachache and lying on bed. diarrhea or healthy concept

Ilustrasi Anak Cacingan/ Foto: iStock

Penyebab cacingan pada anak

Cacing yang menyebabkan cacingan masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi anak, Bunda. Sumber penularan cacing dapat berupa telur atau lerva-larvanya, yang bisa ditemukan di tempat bermain anak-anak.

"Cacing sebagai suatu mikroorganisme yang infeksius, membutuhkan media untuk infeksi, yakni host dalam hal ini adalah anak. Penyebabnya baru bisa diketahui dari cara penularannya karena cacing dapat masuk ke tubuh melalui berbagai cara," ujar Iqbal.

Berikut dua penyebab cacingan pada anak sesuai dengan cara penularan:

  1. Menular melalui fecal oral, yakni makanan dan minuman yang tidak higienis atau sayur dan buah yang tidak dicuci.
  2. Masuk ke tubuh dengan menembus ke kulit, misalnya jenis cacing tambang masuk ke tubuh dari kaki karena anak sering tak pakai alas kaki.

Gejala cacingan pada anak bermacam-macam. Bunda perlu mengenali gejala-gejala ini untuk pengobatan yang tepat.

Simak gejala serta penanganan cacingan pada anak di halaman berikutnya.

GEJALA CACINGAN PADA ANAK

Anak sakit

Ilustrasi Anak Cacingan/ Foto: iStock

Gejala dan cara mengobati cacingan pada anak

Infeksi cacing ada bermacam-macam, Bunda. Ada empat jenis cacing yang paling sering menginfeksi, yakni cacing gelang (ascariasis), cacing cambuk (trichiasis), cacing tambang, dan cacing kremi (oxyuris) yang memberikan rasa gatal di dubur atau anus.

Gejala cacingan juga bervariasi lho. Ada yang tidak bergejala sama sekali atau asimptomatik, tapi ada dengan gejala ringan hingga berat.

"Gejala ringan hingga berat terlihat dari tubuh yang lesu, tidak bersemangat, sering mengantuk di sekolah, tampak pucat, gangguan belajar, kekurangan gizi, mencret, berat badan tidak naik, hingga tanda kurang darah atau anemia. Kalau ini muncul, dapat dicurigai anak terinfeksi cacing," ujar Iqbal.

Cacingan perlu diatasi karena bisa menjadi infeksi kronis berkepanjangan. Bila dibiarkan, cacing dalam tubuh bisa berkembang biak menjadi banyak dan merusak sistem atau organ tubuh, Bunda.

"Cacing ini sifatnya parasit, akan menggerogoti dan melukai usus. Pada akhirnya, proses penyerapan nutrisi terganggu, paling berat bisa gangguan gizi, anemia, diare berdarah terus-menerus. Semuanya dapat berdampak buruk ke daya tahan tubuh, anak mudah sakit atau terkena infeksi kronis berkepanjangan," kata dokter Iqbal Zein.

Untuk mencegah kecacingan, Bunda perlu menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian anak. Sementara untuk mengobati, Bunda bisa memberikan obat cacing atau obat anti-parasit sesuai saran dokter ya.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda