Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Kebiasaan Sehari-hari Bisa Sebabkan Anak Cacingan, Termasuk Jarang Potong Kuku

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 12 Sep 2023 04:00 WIB

6 Cara Mengatasi Perut Anak Kembung Secara Alami, Catat Bun!
Ilustrasi cacingan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz

Tinggal di negara tropis membuat kita, termasuk anak-anak memiliki risiko cacingan. Ini disebabkan kelembapan dan kondisi tanah yang membuat cacing bisa berkembang biak. Penyakit cacing yang ditularkan melalui tanah merupakan penyakit yang sering terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi cacing gelang, cacing tambang, atau cacing cambuk. Dikutip dari laman CDC, akibatnya anak memiliki gejala dan dampaknya dapat berupa diare, sakit perut, penyumbatan usus, anemia, serta keterbelakangan pertumbuhan dan perkembangan kognitif.

Cacingan terutama menyebar melalui kotoran kecil dari penderita infeksi cacing, dan beberapa dari makanan. Dilansir NHS, anak dapat terinfeksi melalui:

  • menyentuh benda atau permukaan yang terdapat telur cacing, jika penderita cacingan tidak mencuci tangannya
  • menyentuh tanah atau menelan air atau makanan yang mengandung telur cacing
  • berjalan tanpa alas kaki di tanah yang mengandung cacing
  • makan daging sapi, babi, atau ikan air tawar mentah atau kurang matang (seperti salmon atau trout) yang mengandung cacing
Baca Juga : Cacingan

Kebiasaan sehari-hari yang sebabkan anak cacingan

Jangan sampai Si Kecil mengalami cacingan ya, Bunda. Untuk mencegahnya, coba dimulai dari mengubah kebiasaan sehari-hari yang bisa sebabkan anak cacingan. Kebiasaan sehari-hari yang perlu diubah itu antara lain:

1. Tidak mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas

Ajari Si Kecil untuk mencuci tangan dengan sabun dan air. Ingatkan anak untuk mencuci tangan dengan baik dan sering, terutama setelah menggunakan toilet, setelah bermain di luar, dan sebelum makan.

Mencuci tangan yang buruk meningkatkan risiko tertular dan menyebarkan infeksi. Pastikan anak mandi setiap hari. Melakukannya di pagi hari dapat membantu menghilangkan telur cacing.

2. Makan buah dan sayur tanpa dicuci

Cuci, kupas, dan masak buah dan sayuran hingga matang sebelum dimakan. Buah dan sayuran yang tidak dicuci juga bisa membawa telur cacing pita.

Selain buah dan sayur dicuci bersih, pastikan makanan seperti daging dan ikan dimasak dengan matang. Faktor risiko utama infeksi cacing pita adalah mengonsumsi daging dan ikan mentah atau kurang matang.

3. Memasukkan tangan ke mulut

Cacing kremi sudah tidak asing lagi mungkin di telinga para bunda. Anak-anak dapat tertular cacing kremi jika telur cacing kremi menempel di tangan mereka dan kemudian memasukkan tangan mereka ke dalam mulut.

Mereka menelan telurnya, yang kemudian menuju ke usus bagian bawah tempat mereka tumbuh menjadi cacing. Cacing kemudian berpindah ke anus (bagian belakang, bawah) untuk bertelur.

Infografis ciri-ciri anak cacinganInfografis ciri-ciri anak cacingan/ Foto: HaiBunda

4. Jarang memotong kuku

Kuku menjadi lokasi yang rentan ditempati oleh telur-telur cacing. Jari Si Kecil mungkin mengeruk tanah sambil bermain tanpa sadar bahwa telur cacing yang tak terlihat oleh mata itu terbawa ke kukunya.

Oleh karena itu, usahakan kuku anak tetap pendek dan bersih. Kuku cenderung tumbuh dengan cepat sejak bayi hingga balita, sehingga kuku mungkin perlu dipotong sesering sekali atau dua kali seminggu.

5. Tidak memakai alas kaki saat bermain di tanah

Tahu kah Bunda bahwa tidak memakai alas kaki ketika berjalan di tanah bisa berisiko tertular cacing tambang? Anak-anak berisiko tinggi karena sering bermain tanpa alas kaki di area yang tanahnya terkontaminasi.

Di dalam tanah, telur cacing tambang menetas dan membentuk larva, yang kemudian menembus kulit kaki seseorang dan merangkak ke dalam darah. Darah membawa larva ke paru-paru, lalu masuk ke dalam kantung udara. Cacing tambang kemudian merangkak naik ke saluran pernapasan ke tenggorokan, lalu tertelan. Larva melewati lambung dan berkembang menjadi cacing dewasa di usus.

Lantas, bagaimana jika sudah terlanjur kena cacingan? Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


MENGOBATI ANAK CACINGAN

Anak minum obat

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Apa pun jenis cacing yang anak derita, semua infeksi cacing ditangani dengan cara yang sama. Bunda mungkin diminta untuk memberikan sampel kotoran anak agar dapat diuji telur cacingnya. Jika anak menderita cacingan, dokter akan meresepkan obat untuk membunuhnya. Anak meminumnya selama 1 hingga 3 hari.

Orang-orang yang tinggal bersama mungkin juga perlu minum obatnya. Cacing apa pun di usus anak pada akhirnya akan keluar melalui kotoran.

Banner Anak Terlalu Banyak Screen Time

Untuk menghindari infeksi lagi atau menulari orang lain, sangat penting untuk mencuci tangan selama beberapa minggu setelah memulai pengobatan:

  • setelah pergi ke toilet
  • sebelum makan atau menyiapkan makanan
  • secara teratur di siang hari

Jangan lupa juga untuk minum obat cacing enam bulan sekali (satu tahun dua kali), untuk mencegah anak cacingan. Semoga informasi ini dapat membantu ya, Bunda.

Simak informasi mengenai kesehatan anak lainnya dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda