PARENTING
5 Masalah Kesehatan Bikin Anak-Anak Harus Cuci Darah, dari Gagal Ginjal hingga Obesitas
Mutiara Putri | HaiBunda
Kamis, 08 Aug 2024 13:05 WIBGinjal merupakan organ penting dalam tubuh yang perlu dijaga kesehatannya. Jika ginjal mengalami kerusakan, makan seseorang perlu melakukan cuci darah.
Mengutip dari laman NHS, cuci darah atau hemodialisis merupakan prosedur untuk membuang limbah, racun, dan cairan berlebihan dari darah, karena ginjal sudah rusak dan tidak bisa bekerja dengan baik. Prosedur ini dilakukan dengan mengalihkan darah ke mesin untuk dibersihkan.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa melakukan prosedur cuci darah ini. Pada beberapa kasus, cuci darah hanya dilakukan sementara. Namun, mereka yang mengalami kasus berat, cuci darah tidak lagi bisa membantu dan mereka harus melakukan transplantasi ginjal.
Masalah kesehatan yang mengharuskan anak cuci darah
Menurut ahli, ada beberapa masalah kesehatan yang mengharuskan anak melakukan cuci darah. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Mengalami gagal ginjal akut dan kronis
Dokter spesialis anak, dr.K.S. Denta, M.Sc, Sp.A, anak-anak perlu melakukan cuci darah ketika ginjalnya tidak lagi berfungsi dengan baik, termasuk ketika ginjal mengalami gagal ginjal baik akut maupun kronis.
"Anak-anak mungkin perlu menjalani cuci darah (dialisis) jika ginjal mereka tidak lagi mampu menjalankan fungsi dasar mereka. Beberapa kondisi yang dapat memerlukan dialisis meliputi Gagal ginjal akut atau kronis ketika ginjal tidak bisa lagi berfungsi dengan baik," ungkapnya pada HaiBunda, belum lama ini.
2. Keracunan
Anak juga perlu melakukan cuci darah ketika mereka mengalami keracunan, Bunda. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan seluruh racun yang berada di dalam tubuh Si Kecil
"Keracunan. Jika ginjal tidak bisa mengeluarkan racun dari tubuh," ungkapnya.
3. Tubuh kelebihan cairan
Tubuh memang membutuhkan banyak cairan agar tetap terjaga hidrasinya. Namun, kelebihan cairan tentu tidak akan berdampak baik.
Dokter Denta menjelaskan ketika tubuh anak mengalami terlalu banyak cairan dan tidak bisa dikeluarkan oleh tubuh, maka perlu dilakukan cuci darah.
"Overload cairan. Ketika tubuh menahan terlalu banyak cairan yang tidak bisa dikeluarkan oleh ginjal," ujarnya.
4. Obesitas
Obesitas merupakan kondisi ketika anak mengalami kelebihan berat badan. Dokter Denta menyatakan bahwa obesitas tidak secara langsung menyebabkan gagal ginjal.
Meski begitu, jika dibiarkan, obesitas akan meningkatkan diabetes dan hipertensi, sehingga pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan ginjal.
"Obesitas sendiri biasanya tidak langsung menyebabkan gagal ginjal atau kebutuhan untuk cuci darah. Namun, obesitas bisa menjadi faktor risiko untuk kondisi lain seperti diabetes dan hipertensi, yang pada gilirannya bisa menyebabkan kerusakan ginjal," ujar dr. Denta.
Hal ini turut diungkapkan oleh dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A. Ia mengatakan obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit yang bisa merusak ginjal.
"Obesitas sendiri tidak secara langsung menyebabkan gagal ginjal atau kebutuhan untuk cuci darah, tetapi bisa meningkatkan risiko penyakit yang bisa merusak ginjal seperti diabetes tipe 2 dan hipertensi," paparnya pada HaiBunda, Rabu (7/8/2024).
5. Sindrom hemolitik uremik
Menurut dr. Dian, sindrom hemolitik uremik juga bisa menyebabkan anak melakukan cuci darah. Ini merupakan kondisi yang dapat terjadi ketika pembuluh darah kecil rusak dan meradang.
"Sindrom hemolitik uremik adalah penyakit yang merusak ginjal dan sering diakibatkan oleh infeksi bakteri tertentu," kata dr. Dian.
Menilik dari laman Mayo Clinic, kerusakan ini dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan di seluruh pembuluh darah di tubuh. Gumpalan ini lah yang nantinya dapat merusak ginjal dan organ lainnya sehingga dapat mengancam nyawa.
Demikian informasi seputar masalah kesehatan yang menyebabkan anak melakukan cuci darah, Bunda. Semoga bisa menambah ilmu pengetahuan, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)