Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Puluhan Anak di Jabar Rutin Cuci Darah, Ini Penyebab & Fakta di Baliknya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 09 Aug 2024 08:28 WIB

Ilustrasi Anak Cuci Darah
Ilustrasi Anak Cuci Darah/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Cuci darah merupakan prosedur untuk membuang racun dari dalam tubuh akibat ginjal yang mengalami kerusakan. Tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, nyatanya ada pula anak-anak yang melakukan prosedur ini, Bunda.

Mulanya, kondisi ini membuat khawatir banyak orang tua di Jakarta. Kini, kondisi serupa turut terjadi oleh anak-anak di Jawa Barat.

Tercatat setidaknya ada 77 anak yang rutin melakukan cuci darah atau prosedur hemodialisis. Hal ini turut diungkapkan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar, Rochady Hendra Setya.

Banner Influencer Dilarangan Promosikan Susu Bayi

Rochady mengungkap bahwa di tahun 2024 ini sudah ada sekitar 77 kasus cuci darah yang melibatkan anak-anak usia nol sampai 15 tahun. 

Rochady juga menjelaskan kondisi cuci darah yang rutin dilakukan oleh anak-anak Jabar ini tidak hanya terjadi pada tahun 2024. Pada tahun sebelumnya, jumlah anak yang menjalani cuci darah bahkan mencapai 125 anak dengan berbagai faktor penyebab.

"Kasus anak yang perlu di hemodialisis di Jawa Barat tahun 2023 sekitar 125 anak, dan 2024 sampai Juli tercatat 77 anak," kata Rochady saat dihubungi detikcom, beberapa waktu lalu.

Fakta anak di Jabar rutin cuci darah

Ada beberapa fakta yang diketahui dari kasus puluhan anak yang rutin cuci darah di Jabar, Bunda. Berikut ini deretannya:

1. Mengidap penyakit ginjal kronis atau akut

77 anak yang menjalani cuci darah ini datang dari 27 kabupaten/kota di mana mereka dirawat di berbagai rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Rochady menjelaskan anak yang melakukan cuci darah mayoritas adalah anak yang mengidap penyakit ginjal dari tipe beragam baik akut maupun kronis.

"Jadi misalnya perlu kayak hemodialisis tapi ada gagal ginjal yang memang sudah bertahun-tahun, dia harus diterapi ya itu yang gagal ginjal akut," tuturnya.

2. Penyebab sakit ginjal

Penyakit ginjal pada anak bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, Bunda. Beberapa di antaranya adalah karena efek samping obat tertentu, dehidrasi hebat, serta mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula yang berlebihan.

Tidak hanya itu, penyakit diabetes melitus pada anak juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Pada akhirnya, Si Kecil pun harus menjalani prosedur cuci darah.

"Jadi misalnya perlu kayak hemodialisis tapi ada gagal ginjal yang memang sudah bertahun-tahun, dia harus diterapi ya itu yang gagal ginjal akut," ujar Rochady.

"Efek samping dari penyakit gula pada anak atau diabetes melitus pada anak ini ujung-ujungnya akan ada kerusakan ginjal. Nah nanti kerusakan ginjal ini yang akhirnya anak itu perlu hemodialisis atau tidak," lanjutnya.

3. Imbauan dari PJ Gubernur

PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengharapkan agar Kementerian Kesehatan lebih ketat dalam meminta produsen makanan dan minuman kemasan mencantumkan kandungan di produk mereka. Hal ini meliputi gula, garam, dan lemak.

Bey menekankan bahwa informasi mengenai kandungan tersebut saat ini masih sulit untuk dipahami oleh masyarakat luas. Dengan memberikan tanda yang jelas, masyarakat pun diharapkan bisa lebih waspada terhadap konsumsi produk yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.

"Saya berharap Kemenkes segera menerapkan penandaan pada makanan dan minuman kemasan terkait kandungan gula, garam, dan lemak supaya memberikan kepastian pada masyarakat terutama menyikapi tingginya kasus anak cuci darah," ujar Bey.

Demikian penjelasan tentang puluhan anak di Jawa Barat yang alami cuci darah, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat yang menambah pengetahuan, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda