Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Fakta Susu Ikan untuk Anak Menurut Dokter, Benarkah Mengandung Maltodekstrin?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 14 Sep 2024 17:10 WIB

Ilustrasi Susu Ikan
Ilustrasi Susu Ikan/Foto: iStock

Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia ramai membicarakan tentang susu ikan, Bunda. Ini merupakan program Makan Sehat yang diusung oleh presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Istilah susu ikan sendiri masih belum populer di telinga masyarakat Indonesia. Meski begitu, sebenarnya susu ikan sendiri bukanlah susu dalam artian konvensional.

Mendengar ramainya susu ikan dibicarakan di masyarakat, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun buka suara. Mereka menyebut bahwa susu ikan merupakan salah satu asupan yang tinggi akan protein.

"Susu ikan ini adalah ekstrak ikan yang juga mengandung protein tinggi. (Dengan susu sapi) Sama-sama memiliki fungsi yang bagus untuk kesehatan," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, dalam Media Briefing Mengenal Susu Ikan, Jumat (13/9/2024).

Fakta susu ikan menurut dokter

Dalam acara yang sama, Prof. dr. Agussalim Bukhari, M.Clin.Med., Ph.D, Sp.GK, Subsp.KM selaku Ketua Komite Advokasi Percepatan Penurunan Stunting, Kesehatan Ibu dan Anak, turut mengungkapkan berbagai fakta tentang susu ikan. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Bukan 'susu' yang sebenarnya

Dokter Agussalim mengungkapkan bahwa masyarakat mempermasalahkan tentang istilah yang digunakan oleh pemerintah, yakni 'susu ikan'. Padahal, yang dimaksud di sini adalah produk yang berasal dari ikan, telah melalui proses, dan diambil proteinnya.

"Sedangkan yang dibicarakan ini adalah produk yang berasal dari ikan, dihidrolisa, jadi proteinnya diambil sebagai bahan baku," jelasnya.

2. Diproduksi oleh UMKM

Susu ikan sendiri diproduksi oleh UMKM sejak Agustus 2023, Bunda. Prosesnya pun dibina langsung oleh beberapa kementerian termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Koperasi dan UMKM.

"Itu sudah sejak Agustus 2023 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UMKM, itu membina produksi jenis susu ini yang berasal dari pengolahan protein ikan yang dihidrolisa secara kimia sehingga kandungannya lebih kecil, tentunya hasilnya tidak berbau," ujar dr. Agussalim.

Dalam pemrosesannya, digunakan teknologi yang canggih, Bunda. Pemrosesan ini juga digunakan dalam pembuatan minyak ikan.

3. Dibuat berbentuk serbuk

Alasan protein ikan dibuat menyerupai susu adalah karena banyak anak, terutama yang sakit, enggan mengonsumsinya dalam bentuk padat. Namun, dr. Agussalim mengungkap bahwa susu ikan yang kini beredar masih berbentuk serbuk atau bubuk.

"Kenapa harus menjadi susu? Karena makanan tambahan yang gampang dikonsumsi itu adalah dalam bentuk cair. Jika padat tidak bisa dimakan, yang lunak. Jika yang lunak tidak bisa, diubah lagi ke makanan sari. Jika tidak bisa, diubah ke cair, yaitu susu," ungkapnya.

"Susu ikan yang ada sekarang bentuknya serbuk. Paling bagus kan mungkin kalau bentuk yang siap diminum, dalam bentuk cair. Itu tentu membutuhkan banyak biaya karena harus steril dan UHT," lanjut dr. Agussalim.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat fakta susu ikan yang lainnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


FAKTA SUSU IKAN MENURUT DOKTER

Ilustrasi Susu Ikan

Ilustrasi Susu Ikan/Foto: iStock

4. Perbedaan kandungan dengan susu sapi

Dr. Agussalim menjelaskan bahwa kandungan yang terdapat dalam susu ikan berbeda dengan susu sapi, Bunda. Meski begitu, dua-duanya termasuk sumber protein yang baik untuk anak.

Salah satu kelebihan dari susu ikan sendiri di dalamnya mengandung omega-3. Namun, dr. Agussalim menyarankan agar anak tetap melengkapi nutrisi harian dari sayur dan buah.

"Secara logika, pasti (kandungan nutrisinya) tidak 100 persen sama. Tapi, sebagai sumber protein tentu dua-duanya baik. Vitamin dan mineral dua-duanya memiliki kandungan yang kurang lebih sama. Satu keunggulannya kalau dari ikan mengandung omega-3," jelasnya.

"Tidak cukup dari situ saja, harus juga mengonsumsi sayur dan buah," imbuh dr. Agussalim.

Banner Perkembangan Otak Anak

5. Bisa menjadi pengganti anak yang alergi laktosa

Susu ikan sendiri disebut bisa menjadi pengganti atau alternatif untuk anak yang memiliki alergi susu sapi atau laktosa, Bunda. Susu ikan juga bisa menjadi pengganti untuk anak yang tidak suka makan ikan.

"Tentunya (bisa). Kalau alternatifnya (ada) susu kedelai, lalu alternatifnya ada susu ikan atau ekstrak ikan yang dibuat dengan yang mirip susu," papar dokter yang juga menjabat sebagai Guru Besar Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini.

6. Memiliki kandungan maltodekstrin

Produk susu ikan sendiri disebut memiliki kandungan maltodekstrin di dalamnya. Ini merupakan zat nabati yang diproses dan umumnya terbuat dari jagung, beras, kentang, gandum, atau tapioka.

Ketika menjelaskan tentang hal ini, dr. Agussalim mengatakan maltodekstrin mungkin digunakan untuk menambah asupan karbohidrat dan lemak sehat di dalam produk. Meski begitu, Bunda tidak perlu khawatir karena kandungan ini digunakan sesuai dengan aturan dan perlu mendapatkan izin edar dari BPOM.

"Produk susu kalau susu tok itu tidak boleh. Maksudnya harus ada karbohidratnya dan lemak sehatnya. Kalau protein saja, maka protein itu akan dibakar. Makanya kalau mengonsumsi protein harus ditambahkan karbohidrat."

"Maka dari itu, ditambahkan karbohidrat (dalam bentuk maltodekstrin) dalam jumlah yang sesuai. Produk harus ada izin edarnnya dari BPOM, di dalamnya juga ada ahli gizi yang terlibat, jadi jika beredar (berarti) aman (dikonsumsi)," tambah dr. Agussalim.

7. Negara yang mengonsumsi susu ikan

Hingga saat ini belum diketahui negara mana saja yang telah mengonsumsi produk susu ikan, Bunda. Namun, dr. Agussalim menyebut bahwa hal ini merupakan salah satu bentuk terobosan dari Indonesia.

"Setahu saya belum ada (negara lain yang mengonsumsi produk susu ikan). Tapi saya belum men-googling, mungkin ada. Saya kira ini salah satu terobosan (dari Indonesia)," ucapnya.

Demikian fakta tentang susu ikan, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Jangan lupa saksikan juga video makanan yang bisa bantu anak tumbuh tinggi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda