PARENTING
Ketahui 7 Penyebab Bayi 2 Bulan Jarang BAB & Tanda Perlu ke Dokter
Kinan | HaiBunda
Senin, 23 Sep 2024 18:25 WIBDi usia 2 bulan, biasanya sistem pencernaan bayi masih belum 'matang'. Dengan demikian, mereka terkadang jadi lebih jarang buang air besar alias BAB. Apa saja penyebab lain bayi 2 bulan jarang BAB?
Dikutip dari Medical News Today, hingga usia sekitar 6 minggu, sebagian besar bayi baru lahir akan buang air besar sekitar 2–5 kali sehari, biasanya setelah setiap kali makan. Setelah 6 minggu, frekuensi buang air besar biasanya menurun.
Frekuensi buang air besar bayi baru lahir dapat mengungkapkan informasi penting tentang kesehatan mereka secara keseluruhan.
Bunda dapat secara rutin memeriksa popok Si Kecil untuk memantau apakah bayi sudah menerima cukup ASI. Ini penting terutama saat bayi menyusu langsung dari payudara, yang membuatnya sulit untuk mengukur asupan secara pasti.
Seberapa sering bayi buang air besar?
Dalam 24–48 jam pertama setelah lahir, bayi baru lahir mengeluarkan zat yang disebut mekonium. Kotoran kental berwarna hijau tua atau cokelat ini mengandung komponen yang telah ditelan bayi saat berada di dalam rahim.
Pada hari-hari berikutnya, bayi akan mulai buang air besar dan buang air kecil lebih teratur. Antara usia 6 minggu hingga 3 bulan, frekuensi buang air besar biasanya menurun.
Banyak bayi yang hanya buang air besar sekali sehari. Ini biasanya bukan pertanda masalah, selama bayi mempertahankan berat badan yang sehat.
Kenapa penting memantau BAB bayi?
Salah satu alasan utama perlu memantau buang air besar atau BAB bayi adalah untuk memastikan bahwa ia sudah menerima cukup makanan.
Ini mungkin merupakan ide yang sangat bagus jika bayi menyusu langsung dari payudara, karena Bunda biasanya lebih sulit untuk mengukur seberapa banyak yang ditelan bayi.
Alasan lain mengapa perlu memantau buang air besar bayi adalah untuk memeriksa kesehatan mereka secara keseluruhan. Feses dengan warna atau konsistensi yang tidak biasa dapat menunjukkan masalah kesehatan yang mendasarinya.
Bayi jarang apakah pasti konstipasi?
Dikutip dari laman Parents, jarang BAB sebenarnya menjadi pertanda bahwa sistem pencernaan bayi akan semakin efisien dan 'matang'. Pada tahap ini, biasanya tidak menjadi masalah jika bayi buang air besar hanya satu atau dua kali seminggu.
Namun, jika bayi sudah lama tidak buang air besar, perhatikan mood-nya. Apakah mereka ceria seperti biasanya? Atau apakah mereka tampak lebih rewel atau tidak nyaman, terutama setelah disusui?
Jika bayi tampak lebih rewel, kehilangan nafsu makan, dan konsistensi fesesnya keras, ia mungkin mengalami konstipasi. Tanda-tanda sembelit pada bayi antara lain pendarahan ringan setelah buang air besar, tidak mau makan, dan wajah tegang saat buang air besar.
Dikutip dari Health Service Executive (HSE), bayi mungkin mengalami konstipasi jika kotorannya terlihat seperti butiran kering yang keras dan tidak meresap ke dalam popok.
Bayi tidak mengalami konstipasi atau sembelit jika kotorannya lunak, meskipun popoknya tidak kotor selama 1 atau 2 hari.
Penyebab bayi jarang BAB
Meskipun frekuensi BAB setiap bayi bisa berbeda-beda bergantung pada kondisi kesehatannya masing-masing, penting untuk tetap memahami beberapa penyebab bayi jarang BAB seperti:
1. ASI eksklusif
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sering kali memiliki pola BAB yang tidak teratur, bahkan bisa beberapa hari sekali. Ini karena ASI mudah dicerna oleh tubuh bayi dan memiliki keseimbangan gizi yang sempurna, sehingga hampir seluruh nutrisi di dalamnya akan diserap.
2. Kurang asupan cairan
Kurangnya asupan cairan juga dapat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Pastikan bayi mendapatkan cukup ASI atau susu formula.
3. Posisi menyusui kurang tepat
Posisi menyusui yang kurang tepat dapat menyebabkan bayi menelan banyak udara. Udara yang terperangkap di dalam perut dapat mengganggu proses pencernaan dan membuat konsumsi ASI menjadi lebih sedikit dari yang diperlukan.
4. Intoleransi makanan
Beberapa bayi mungkin alergi atau intoleran terhadap protein susu sapi atau makanan lain yang Bunda konsumsi saat memberikan ASI eksklusif. Hal ini juga bisa menjadi penyebab sembelit.
5. Kondisi medis tertentu
Kondisi medis tertentu seperti hipotiroidisme, penyakit Hirschsprung, atau kelainan lain pada usus dapat menyebabkan bayi sulit BAB. Untuk mengetahui secara pasti, lakukan pemeriksaan ke dokter.
6. Stres
Bayi mungkin belum sepenuhnya memahami emosi, namun stres yang terjadi akibat lingkungan sekitar atau perubahan rutinitas dipercaya juga dapat memengaruhi sistem pencernaannya.
7. Sistem pencernaan belum sempurna
Sistem pencernaan bayi usia 2 bulan masih dalam masa adaptasi, sehingga terkadang bisa memengaruhi frekuensi buang air besarnya.
Kapan masalah BAB bayi perlu diperiksa ke dokter?
Jika Bunda masih mengkhawatirkan frekuensi buang air besar Si Kecil atau ia sudah seminggu lebih tidak buang air besar, segera hubungi dokter.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi kesehatan bayi dan memeriksa apakah kemungkinan ia mengalami alergi protein susu.
Pastikan kebutuhan cairan harian Si Kecil terpenuhi ya, Bunda. Bayi usia 0 hingga 6 bulan harus mengonsumsi 700 ml cairan per hari, baik dari ASI atau susu formula.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak Menurut Dokter
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Cara Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir, Simak Angka Normal untuk Anak Laki-laki & Perempuan
Bolehkah Bayi 3 Bulan Minum Air Putih?
6 Cara Merawat Gigi Bayi 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu
Yuk, Simak Saran Dokter Sebelum Memijat Bayi
TERPOPULER
Tanggapan Leony usai Wali Kota Tangsel Ingin Ajak Dialog soal Anggaran, Pilih Fokus Hal Ini..
3 Artis Tuntut Nafkah Cerai dengan Nilai Receh, Terbaru Tasya Farasya
90 Nama Terlarang di Tiap Negara untuk Anak, Ada Linda hingga Tom
Hari Kontrasepsi Sedunia 2025: Fakta Menarik di Baliknya, Sejarah, dan Tema
Ramai Siswa Keracunan MBG di Ketapang Kalbar, Menu Ikan Hiu Dinilai Bermasalah
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Tanggapan Leony usai Wali Kota Tangsel Ingin Ajak Dialog soal Anggaran, Pilih Fokus Hal Ini..
Hari Kontrasepsi Sedunia 2025: Fakta Menarik di Baliknya, Sejarah, dan Tema
90 Nama Terlarang di Tiap Negara untuk Anak, Ada Linda hingga Tom
7 Tempat Penyewaan Mainan & Perlengkapan Bayi di Jakarta, Bisa untuk Harian Bun!
Ramai Putra Chaebol Pilih Wajib Militer Lebih Lama, Disebut Ada Fenomena Baru
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Atlet Senam Indonesia Naufal Takdir Meninggal di Rusia, Ini Kronologinya
-
Beautynesia
Moon Ka Young Bagikan Rahasia Recharge
-
Female Daily
Kepincut Shin Eun Soo di ‘Love Untangled’? Intip Drakor yang Diperankannya Yuk!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Glamor dan Ekstrem, Jenna Ortega Kenakan Atasan 13 Kg di Emmy Awards
-
Mommies Daily
6 Workshop Chunky Bag yang Seru, hingga Workshop Membuat Lilin!