HaiBunda

PARENTING

Ketahui 7 Penyebab Bayi 2 Bulan Jarang BAB & Tanda Perlu ke Dokter

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 23 Sep 2024 18:25 WIB
Ilustrasi bab bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Michael de Nysschen
Jakarta -

Di usia 2 bulan, biasanya sistem pencernaan bayi masih belum 'matang'. Dengan demikian, mereka terkadang jadi lebih jarang buang air besar alias BAB. Apa saja penyebab lain bayi 2 bulan jarang BAB?

Dikutip dari Medical News Today, hingga usia sekitar 6 minggu, sebagian besar bayi baru lahir akan buang air besar sekitar 2–5 kali sehari, biasanya setelah setiap kali makan. Setelah 6 minggu, frekuensi buang air besar biasanya menurun.

Frekuensi buang air besar bayi baru lahir dapat mengungkapkan informasi penting tentang kesehatan mereka secara keseluruhan.


Bunda dapat secara rutin memeriksa popok Si Kecil untuk memantau apakah bayi sudah menerima cukup ASI. Ini penting terutama saat bayi menyusu langsung dari payudara, yang membuatnya sulit untuk mengukur asupan secara pasti.

Seberapa sering bayi buang air besar?

Dalam 24–48 jam pertama setelah lahir, bayi baru lahir mengeluarkan zat yang disebut mekonium. Kotoran kental berwarna hijau tua atau cokelat ini mengandung komponen yang telah ditelan bayi saat berada di dalam rahim.

Pada hari-hari berikutnya, bayi akan mulai buang air besar dan buang air kecil lebih teratur. Antara usia 6 minggu hingga 3 bulan, frekuensi buang air besar biasanya menurun.

Banyak bayi yang hanya buang air besar sekali sehari. Ini biasanya bukan pertanda masalah, selama bayi mempertahankan berat badan yang sehat.

Kenapa penting memantau BAB bayi?

Salah satu alasan utama perlu memantau buang air besar atau BAB bayi adalah untuk memastikan bahwa ia sudah menerima cukup makanan.

Ini mungkin merupakan ide yang sangat bagus jika bayi menyusu langsung dari payudara, karena Bunda biasanya lebih sulit untuk mengukur seberapa banyak yang ditelan bayi.

Alasan lain mengapa perlu memantau buang air besar bayi adalah untuk memeriksa kesehatan mereka secara keseluruhan. Feses dengan warna atau konsistensi yang tidak biasa dapat menunjukkan masalah kesehatan yang mendasarinya.

Bayi jarang apakah pasti konstipasi?

Dikutip dari laman Parents, jarang BAB sebenarnya menjadi pertanda bahwa sistem pencernaan bayi akan semakin efisien dan 'matang'. Pada tahap ini, biasanya tidak menjadi masalah jika bayi buang air besar hanya satu atau dua kali seminggu.

Namun, jika bayi sudah lama tidak buang air besar, perhatikan mood-nya. Apakah mereka ceria seperti biasanya? Atau apakah mereka tampak lebih rewel atau tidak nyaman, terutama setelah disusui? 

Jika bayi tampak lebih rewel, kehilangan nafsu makan, dan konsistensi fesesnya keras, ia mungkin mengalami konstipasi. Tanda-tanda sembelit pada bayi antara lain pendarahan ringan setelah buang air besar, tidak mau makan, dan wajah tegang saat buang air besar.

Dikutip dari Health Service Executive (HSE), bayi mungkin mengalami konstipasi jika kotorannya terlihat seperti butiran kering yang keras dan tidak meresap ke dalam popok.

Bayi tidak mengalami konstipasi atau sembelit jika kotorannya lunak, meskipun popoknya tidak kotor selama 1 atau 2 hari.

Penyebab bayi jarang BAB

Ilustrasi BAB bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/FotoDuets

Meskipun frekuensi BAB setiap bayi bisa berbeda-beda bergantung pada kondisi kesehatannya masing-masing, penting untuk tetap memahami beberapa penyebab bayi jarang BAB seperti:

1. ASI eksklusif

Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sering kali memiliki pola BAB yang tidak teratur, bahkan bisa beberapa hari sekali. Ini karena ASI mudah dicerna oleh tubuh bayi dan memiliki keseimbangan gizi yang sempurna, sehingga hampir seluruh nutrisi di dalamnya akan diserap.

2. Kurang asupan cairan

Kurangnya asupan cairan juga dapat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Pastikan bayi mendapatkan cukup ASI atau susu formula.

3. Posisi menyusui kurang tepat 

Posisi menyusui yang kurang tepat dapat menyebabkan bayi menelan banyak udara. Udara yang terperangkap di dalam perut dapat mengganggu proses pencernaan dan membuat konsumsi ASI menjadi lebih sedikit dari yang diperlukan.

4. Intoleransi makanan

Beberapa bayi mungkin alergi atau intoleran terhadap protein susu sapi atau makanan lain yang Bunda konsumsi saat memberikan ASI eksklusif. Hal ini juga bisa menjadi penyebab sembelit.

5. Kondisi medis tertentu

Kondisi medis tertentu seperti hipotiroidisme, penyakit Hirschsprung, atau kelainan lain pada usus dapat menyebabkan bayi sulit BAB. Untuk mengetahui secara pasti, lakukan pemeriksaan ke dokter.

6. Stres

Bayi mungkin belum sepenuhnya memahami emosi, namun stres yang terjadi akibat lingkungan sekitar atau perubahan rutinitas dipercaya juga dapat memengaruhi sistem pencernaannya.

7. Sistem pencernaan belum sempurna

Sistem pencernaan bayi usia 2 bulan masih dalam masa adaptasi, sehingga terkadang bisa memengaruhi frekuensi buang air besarnya.

Kapan masalah BAB bayi perlu diperiksa ke dokter?

Jika Bunda masih mengkhawatirkan frekuensi buang air besar Si Kecil atau ia sudah seminggu lebih tidak buang air besar, segera hubungi dokter. 

Dokter dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi kesehatan bayi dan memeriksa apakah kemungkinan ia mengalami alergi protein susu.

Pastikan kebutuhan cairan harian Si Kecil terpenuhi ya, Bunda. Bayi usia 0 hingga 6 bulan harus mengonsumsi 700 ml cairan per hari, baik dari ASI atau susu formula.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak Menurut Dokter

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Nadia Saphira Pemain Series AADC yang Kini Pilih Jadi Pengacara

Mom's Life Amira Salsabila

Kapan Perut Buncit Kembali Normal Pasca Melahirkan?

Kehamilan Tim HaiBunda

285 Nama Rusia Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Cantik & Bernuansa Bangsawan

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Seperti Apa Rasa dan Aroma ASI? Ini Penjelasannya, Bun!

Menyusui Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Bekal Sekolah Utuh Setiap Hari, Ternyata Anak Usia 7 Tahun Ini Sakit Leukemia

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Dhofin Putra Ibnu Jamil Lolos Akmil, Intip Potret Sang Aktor & Mantan Istri Kompak Beri Dukungan

285 Nama Rusia Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Cantik & Bernuansa Bangsawan

Kapan Perut Buncit Kembali Normal Pasca Melahirkan?

5 Potret Nadia Saphira Pemain Series AADC yang Kini Pilih Jadi Pengacara

Seperti Apa Rasa dan Aroma ASI? Ini Penjelasannya, Bun!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK