HaiBunda

PARENTING

Studi Ungkap Ortu Terlalu Banyak Main Gadget Bikin Perkembangan Bahasa Anak Rendah

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 29 Sep 2024 08:10 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Erdark
Jakarta -

Orang tua menjadi contoh utama bagi seorang anak. Jika orang tua terlalu banyak main gadget, ini juga bisa membuat anak mengalami hambatan perkembangan bahasa.

Dikutip dari laman Motherly, saat ini penggunaan gadget memang menjadi sangat penting. Hampir seluruh kegiatan dan pekerjaan memerlukan penggunaan gadget. 

Namun tetap hati-hati ya, sebab studi mengungkapkan bahwa orang tua yang terlalu banyak main gadget dapat membuat perkembangan bahasa anak jadi rendah.


Studi dampak penggunaan gadget orang tua bagi anak

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal akademis Frontiers in Developmental Psychology baru-baru ini menemukan bahwa orang tua yang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu bermain gadget daripada berinteraksi dengan anak-anak memberi dampak buruk yang fatal.

Tidak hanya membuat anak meniru kebiasaan buruk ini, tapi juga turut menghambat keterampilan bahasa mereka.

Studi tersebut menemukan korelasi bahwa orang tua yang lebih sering menggunakan gadget cenderung membuat anak-anaknya kelak juga lebih sering bermain gadget. 

Namun yang lebih memprihatinkan dari itu, anak-anak dari orang tua yang terlalu sering main gadget memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk tata bahasa dan kosakata.

Bagaimana detail penelitian tersebut?

Peneliti yang terlibat dalam studi ini melakukan survei orang tua dari 421 anak Estonia berusia antara 2 dan 4 tahun. Mereka mencatat bahwa penyebabnya adalah karena interaksi verbal dengan orang tua merupakan cara penting bagi anak untuk mempelajari keterampilan bahasa pada rentang usia tersebut.

"Kami tahu bahwa ketika gadget digunakan, baik oleh orang tua maupun anak, maka akan ada lebih sedikit percakapan, pengajaran, dan kegiatan literasi seperti membaca di rumah," ungkap peneliti Jenny Radesky, dari American Academy of Pediatrics Center of Excellence on Social Media and Youth Mental Health.

Kemungkinan besar ini menjadi alasan mengapa keterampilan tata bahasa dan kosakata anak yang orang tua terlalu sering bermain gadget jadi lebih rendah.

Selain itu, temuan lain yang juga mengejutkan dalam studi tersebut adalah bahwa ketika anak-anak bermain gadget bersama orang tua tidak membantu meningkatkan keterampilan bahasa mereka. 

Dampak anak meniru orang tua banyak bermain gadget

Jika orang tua terlalu sering bermain gadget, hal ini dapat menjadi contoh yang buruk bagi anak. Mereka jadi rentan akan meniru hal tersebut, sehingga turut senang bermain gadget dibandingkan berinteraksi langsung dengan orang lain. 

Screentime memiliki dampak yang jauh lebih besar pada perkembangan anak secara keseluruhan daripada yang terlihat. Berikut ulasannya:

1. Perkembangan kognitif terhambat

Otak bayi berkembang dengan cepat sejak ia lahir. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan gadget yang berlebihan dapat mengakibatkan perkembangan kognitif yang lambat, defisit perhatian, dan bahkan gangguan pendengaran.

Jadi, sejak bayi belajar mengucapkan beberapa kata pertamanya, interaksi langsung dari orang di sekitar (terutama orang tua) menjadi hal penting untuk diterapkan. 

2. Terobsesi dan mudah tantrum

Jika gadget awalnya dilakukan untuk menenangkan anak, nantinya ini dapat berubah menjadi obsesi yang berlebihan. Anak jadi resah dan bahkan marah jika orang tua kemudian menolak untuk memberikan gadget. 

3. Menghambat perkembangan fisik

Kurangnya aktivitas fisik akibat screentime berlebihan dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan fisik dan bahkan obesitas pada anak.

4. Hubungan sosial terbatas

Ketika anak-anak dan gadget menjadi tidak terpisahkan, keterikatan tersebut dapat menghalangi mereka untuk menjalin ikatan sosial dengan keluarga dan teman-teman seusianya.

5. Kurang fokus pada pelajaran

Semakin banyak gadget yang digunakan anak-anak, semakin mereka rentan kecanduan. Akibatnya, anak akan merasa sangat sulit untuk fokus pada pelajaran di tahun-tahun pembentukan dirinya.

Bagaimana cara membatasi paparan anak terhadap gadget?

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/anurakpong

Selain menjadi contoh yang baik, berikut ini beberapa strategi yang dapat Bunda lakukan untuk membatasi paparan anak terhadap gadget:

1. Ciptakan zona bebas gadget

Tetapkan area tertentu di rumah, seperti ruang makan dan kamar tidur, sebagai zona bebas gadget. Dorong lebih banyak interaksi dan aktivitas keluarga di area ini untuk meningkatkan komunikasi dan ikatan tatap muka antar anggota keluarga.

2. Ajak anak lebih banyak bermain di luar ruangan

Berikan motivasi pada anak untuk lebih banyak bermain dan beraktivitas di luar ruangan. Ini akan membantu mengalihkan perhatian mereka dari gadget dan meningkatkan kesehatan fisik, kreativitas, serta keterampilan sosial.

3. Perkenalkan tentang hobi

Dorong anak untuk mengeksplorasi minat lain seperti membaca, menggambar, atau memainkan alat musik. Memberikan alternatif hobi dapat membantu mengurangi ketergantungan mereka pada gadget elektronik untuk hiburan.

4. Pantau konten

Pantau jenis konten yang dapat diakses anak di perangkat elektroniknya. Gunakan fitur kontrol orang tua atau parental controls, kemudian diskusikan konten yang sesuai dan tidak sesuai untuk memastikan mereka menggunakan materi yang cocok dengan usianya.

5. Perbanyak kegiatan keluarga

Atur acara keluarga, kegiatan, atau permainan rutin lain yang tidak melibatkan penggunaan perangkat elektronik. Hal ini dapat memperkuat ikatan keluarga dan menunjukkan betapa menyenangkannya hidup tanpa penggunaan gadget secara terus-menerus.

Selain itu, di rumah tetapkan rutinitas harian yang menyeimbangkan waktu bermain dengan pekerjaan rumah, tugas, aktivitas fisik, dan waktu senggang. Jadwal yang lengkap dapat meminimalkan daya tarik gadget sebagai sumber hiburan utama anak.

Demikian ulasan tentang hasil studi terkait orang tua terlalu banyak main gadget dan dampaknya bagi perkembangan bahasa anak. Ingat, berikan contoh yang baik jika tak ingin kelak Si Kecil jadi kecanduan gadget ya, Bunda. Semoga bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Tips Menumbuhkan Empati pada Anak Melalui Permainan dan Cerita

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

12 Th Menikah, Ini Jawaban Sinta 'Keong Racun' saat Ditanya Mengapa Belum Kunjung Hamil

Kehamilan Amrikh Palupi

10 Pertanyaan Sepele yang Bisa Melukai Anak sampai Dewasa Menurut Psikolog

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Tanaman Hias Sukulen, Ada yang Bisa Hidup hingga Puluhan Tahun

Mom's Life Arina Yulistara

Tokyo Girls Collection 2025 Hadir Pertama Kali di Indonesia, Angkat Semangat Perempuan Bersinar

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Cerita Xaviera Putri CoC Debut di TV Korea bareng Heo Seong Beom University War

Mom's Life Pritadanes & Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Xaviera Putri CoC Debut di TV Korea bareng Heo Seong Beom University War

7 Tanaman Hias Sukulen, Ada yang Bisa Hidup hingga Puluhan Tahun

12 Th Menikah, Ini Jawaban Sinta 'Keong Racun' saat Ditanya Mengapa Belum Kunjung Hamil

Tokyo Girls Collection 2025 Hadir Pertama Kali di Indonesia, Angkat Semangat Perempuan Bersinar

10 Pertanyaan Sepele yang Bisa Melukai Anak sampai Dewasa Menurut Psikolog

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK