Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Waspadai Tanda-tanda ini ketika Anak Jadi Sering Foto Selfie

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Sep 2020 20:22 WIB

Beautiful teenage girl making selfie and listening music with headphones
Waspadai tanda bahaya anak suka selfie/ Foto: Getty Images/mikimad
Jakarta -

Melihat anak-anak kecil selfie itu menggemaskan. Tetapi, ketika anak sudah beranjak besar dan sadar dengan penampilannya, mungkin ia akan sering berfoto narsis. Kenapa anak senang berselfie dan apa itu mengkhawatirkan?

Will Geddes, ahli keamanan internasional mengatakan bahwa orang berselfie karena pada dasarnya ingin terlihat cantik atau ganteng di dalam foto. Teknologi memberi kesempatan kepada kita untuk mengambil banyak foto dan memilih salah satu yang menunjukkan yang terbaik.

"Di masa lalu, kita mungkin bereksperimen dengan rambut atau riasan dan mengambil beberapa foto Polaroid, anak-anak zaman sekarang suka melihat penampilan mereka di aplikasi kamera ponsel cerdas mereka dengan menggunakan berbagai filter atau trik riasan yang diambil secara online," kata Geddes dalam buku Nadia & Kaye Parent Alert! How to Keep Your Kids Safe Online .

Saat tubuh anak berubah, kata Geddes, berfoto selfie menjadi cara mereka untuk melihat seberapa jauh mereka telah berkembang. "Hanya saja, ketika segala sesuatunya menjadi negatif, atau mungkin obsesif, itulah yang perlu dikhawatirkan," kata Geddes.

Mengapa penampilan sangat penting pada anak-anak ini? Menurutnya, bisa jadi itu karena masalah harga diri. Pendapat kelompok yang sebaya dengannya bisa lebih penting daripada keluarga mereka.

"Anak-anak kita mungkin tidak akan puas diberi tahu bahwa mereka cantik oleh teman-teman sejati mereka, mereka ingin tahu teman-teman online mereka menganggap mereka juga cantik. Dalam parameter tertentu, ini baik-baik saja," katanya.

Namun semua bisa menjadi masalah apabila anak selfie terus menerus tapi ia tidak bahagia dengan dirinya. "Perhatikan baik-baik perilaku anak Anda. Apakah dia tampak bahagia atau frustrasi? Apakah mengambil foto narsis tampaknya membuatnya depresi, cemas, gelisah, atau terlalu kritis terhadap diri sendiri?," ujarnya.

Apabila tanda-tanda ini terbukti, Geddes mengatakan, mungkin ada masalah yang lebih mengakar tentang apa yang memotivasi anak senang berselfie. Perhatikan juga, apakah penampilan anak telah berubah atau di luar karakter. Apakah anak tiba-tiba memakai riasan lebih dari biasanya dan citra dirinya terlalu seksual?

"Beberapa di antaranya mungkin hanya karena tumbuh dewasa dan menjadi bagian dari mengekspresikan siapa dia, tetapi mungkin anak ingin lebih banyak yang menyukai? Atau apakah itu upaya untuk menarik seseorang secara khusus?," kata Geddes.

Berbicara tentang narsis pada anak, gaya pengasuhan orang tua bisa berdampak. Orang tua yang melindungi anak alias over protective dapat menyebabkan anak-anak menjadi narsis, Bunda.

Penelitian ini yang dilakukan ilmuwan dari University of Wollongong, menemukan bahwa anak-anak akan mengalami gangguan perkembangan ketika dicegah mengambil risiko atau merasakan kegagalan. Penelitian ini dilakukan pada anak berusia antara 17 dan 25 tahun.

"Temuan ini menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang dimanjakan cenderung memiliki sifat narsisistik seperti orang dewasa," tulis peneliti.

Nah, mulai perhatikan tanda-tanda saat anak selfie ya, agar Bunda bisa melakukan tindakan preventif untuk mencegah dampak negatifnya.

Bunda, simak juga yuk curhat Shahnaz Haque yang pernah merasa menjadi ibu gagal dalam membesarkan anak-anaknya. Klik video di bawah:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda