HaiBunda

PARENTING

Kenali Gejala Gondongan pada Anak, Penyebab, Cara Mencegah dan Mengobatinya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 03 Oct 2024 13:45 WIB
Ilustrasi Anak Gondongan/Foto: Getty Images/iStockphoto/kool99
Jakarta -

Gondongan merupakan penyakit yang kerap terjadi pada anak-anak, Bunda. Oleh karena itu, Bunda perlu mengenali ciri, gejala, hingga cara mengobatinya.

Gondongan paling sering menyerang anak-anak usia dua hingga 12 tahun. Namun, kondisi ini hanya terjadi pada anak yang belum menerima vaksin gondongan.

Tidak hanya anak-anak, remaja dan orang dewasa juga bisa terkena gondongan meski sudah divaksinasi. Hal ini karena berkurangnya kekebalan vaksin setelah beberapa tahun diberikan.


Apa itu gondongan?

Merangkum dari laman Cleveland Clinic, gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus gondongan. Ini adalah kelompok virus yang dikenal dengan nama paramyxovirus.

Penyakit ini dimulai dengan gejala ringan seperti sakit kepala, demam, dan kelelahan. Tidak hanya itu, kondisinya juga bisa menyebabkan pembengkakan parah pada kelenjar ludah (parotitis) yang menyebabkan pipi bengkak, rahang bengkak, serta nyeri.

Sebelumnya, gondongan merupakan penyakit anak-anak yang sangat umum. Setelah vaksin gondongan tersedia di tahun 1967, jumlah kasusnya berkurang secara signifikan.

Namun, wabah gondongan masih terjadi sampai hari ini, Bunda. Terutama jika anak melakukan kontak dekat dalam waktu yang lama. Karena itu, ada baiknya segera melindungi anak dengan vaksin gondongan dalam vaksin MMR (Meases, Mumps, Rubella).

Penyebab gondongan pada anak

Virus gondongan menjadi penyebab dari penyakit ini, Bunda. Virus ini menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan air liur orang yang terinfeksi atau melalui tetesan pernapasan dari hidung, mulut, atau tenggorokan, orang yang terinfeksi.

Penyebaran virus ini bisa terjadi melalui berbagai hal seperti:

  • Bersin
  • Batuk
  • Berbicara
  • Berbagi benda yang mengandung air liur yang terinfeksi seperti mainan, cangkir, dan peralatan makan
  • Berolahraga
  • Menari
  • Berciuman
  • Berpartisipasi dalam aktivitas lain yang melibatkan kontak dekat dengan orang lain

Gejala gondongan pada anak

Gejala gondongan yang pertama kali terlihat adalah gejala ringan. Bahkan, kebanyakan anak tidak menunjukkan gejala dan tidak tahu bahwa mereka terinfeksi.

Setelah anak terinfeksi, gejalanya tidak langsung muncul. Masa inkubasi gondongan sendiri berkisar antara tujuh hingga 25 hari.

Ciri-ciri gondongan yang mungkin terlihat adalah sebagai berikut:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan

Beberapa hari kemudian, mungkin akan terjadi pembengkakan yang menyakitkan pada kelenjar parotis. Pembengkakan ini bisa terjadi pada satu ataupun kedua sisi wajah.

Tanda klasik penyakit gondongan ini adalah pipinya terlihat seperti pipi tupai, Bunda. Hal ini karena pipi menggembung dan rahang membengkak. Kejadian ini terjadi pada lebih dari 70 persen kasus penyakit gondongan.

Masa pemulihan penyakit gondongan

Menilik dari laman Kids Health, virus gondongan biasanya bertahan sekitar dua minggu. Jika anak mengalami kondisi ini, ada baiknya mereka kembali ke sekolah setelah merasa lebih baik, atau setidaknya satu minggu setelah gejalanya muncul.

Meski begitu, periksakan Si Kecil terlebih dahulu untuk memastikan kondisinya sudah lebih baik ya, Bunda.

Cara mengobati gondongan pada anak

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/tylim

Jika dokter mengatakan Si Kecil terinfeksi virus gondongan, tidak ada obat yang bisa diberikan karena antibiotik tidak bekerja pada virus. Bunda harus membiarkannya kembali pulih dengan sendirinya.

Meski begitu, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi gejala pada penyakit gondongan. Berikut ini deretannya:

  • Oleskan kain hangat atau es ke kelenjar yang bengkak. Lihat mana yang paling membantu meringankan rasa sakitnya.
  • Berikan anak banyak cairan.
  • Hindari pemberian minuman yang asam seperti jus jeruk dan buah anggur. Makanan dan minuman ini mungkin akan terasa sakit ketika ditelan.
  • Berikan anak makanan yang lunak. Mengunyah makanan keras atau lengket akan menambah rasa sakit pada rahang Si Kecil. Cobalah pemberian sup atau kentang tumbuk.
  • Biarkan anak tidur yang cukup untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.
  • Tetaplah berada di rumah dan jaga jarak dari orang lain setidaknya selama lima hari setelah kelenjar anak pertama kali membengkak.
  • Berikan obat non-aspirin seperti asetaminofen atau ibuprofen untuk mengurangi demam dan rasa nyeri sesuai dengan petunjuk dokter.

Jika gejala masih tidak membaik setelah seminggu, segera hubungi dokter ya, Bunda.

5 pilihan obat gondongan untuk meringankan gejala yang bisa dibeli di apotek

Ada beberapa pilihan obat untuk meringankan gejala gondongan yang bisa Bunda beli di apotek. Meski begitu, Bunda tetap harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sehingga Si Kecil bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisinya. Berikut ini deretannya:

1. Panadol Paracetamol

Mengutip dari situs resmi Panadol, obat yang satu ini efektif untuk meredakan rasa sakit seperti sakit kepala, sakit gigi, dan sakit pada otot. Obat ini juga bisa menurunkan demam yang menyertai flu atau demam setelah vaksin.

Untuk keluhan seperti gondongan, anak bisa mengonsumsi Panadol dengan dosis 1/2 atau 1 kaplet sebanyak 3-4 kali sehari.

2. Sanmol Paracetamol

Sanmol Paracetamol sirup bisa digunakan untuk meredakan nyeri termasuk sakit kepala dan sakit gigi, Bunda. Tidak hanya itu, obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan demam akibat flu dan pasca imunisasi.

Berdasarkan aturan pakai yang tertera pada kemasan, anak-anak berusia dua sampai lima tahun bisa diberikan sebanyak 3-4 kali sehari, 1-2 sendok teh. Sementara itu, anak yang berusia 6-12 tahun bisa diberikan sebanyak 2-4 sendok teh 3-4 kali sehari.

3. Kool Fever

Melihat dari situs Kobayashi, Kool Fever adalah plester yang bisa membantu meringankan demam anak secara alami. Plester ini mengandung banyak kandungan air yang bisa menyerap panas serta menurunkan suhu tubuh hingga dua derajat celcius.

Kool Fever bisa digunakan kapan saja ketika anak mengidap demam. Efek dingin pada produk yang satu ini bisa bertahan hingga delapan jam.

4. Becom-Zet

Bunda juga bisa memberikan obat Becom-Zet untuk mengobati gejala gondongan pada anak. Ini merupakan suplemen yang membantu mencakupi asupan nutrisi yang mungkin berkurang karena anak mengidap gondongan.

Sebelum memberikannya pada anak, jangan lupa untuk konsultasikan dengan dokter dan baca aturan pakai yang tertera ya, Bunda.

5. Hevit-Plus

Hevit Plus bisa menjadi salah satu obat gondongan karena bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Di dalamnya mengandung vitamin E, vitamin C, vitamin B1, B6, B12, serta zinc.

Anak usia 12 tahun bisa mengonsumsi vitamin ini 1 kaplet sehari. Meski bisa dibeli tanpa resep dokter, Bunda tetap harus membaca aturan pakai yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi obat tersebut, ya.

Tanda penyakit gondongan anak akan sembuh

Umumnya penyakit gondongan pada anak terjadi pada jangka waktu dua minggu. Pada beberapa kasus, mereka juga tidak memperlihatkan gejala sehingga tidak menyadari tengah mengidap gondongan.

Setelah seminggu usai gejala terlihat, biasanya gejala akan membaik, Bunda. Jika pemulihan tidak juga terlihat, Bunda perlu membawa anak ke dokter.

Segera juga hubungi tenaga kesehatan ketika anak yang mengidap gondongan mengalami gejala berikut ini:

  • Demam 39 derajat celcius atau lebih tinggi
  • Sulit makan dan minum
  • Merasa kebingungan atau disorientasi
  • Sakit perut
  • Nyeri dan pembengkakan pada testis

Cara mencegah anak terkena penyakit gondongan

Gondongan merupakan penyakit yang bisa dicegah secara efektif dengan vaksin. Penyedia layanan kesehatan biasanya memberikan vaksin ini sebagai kombinasi dari vaksin yang melindungi terhadap penyakit gondongan, campak, serta rubella.

Anak-anak harus mendapatkan dua dosis vaksin MMR yang biasanya dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Dosis pertama vaksin MMR pada bayi diberikan saat anak usia 12 hingga 15 bulan.
  • Dosis kedua diberikan ketika anak berusia 4 hingga 6 tahun.

Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga perlu melakukan vaksin MMR. Vaksin ini bisa diberikan pada orang dewasa yang berusia 18 tahun atau lebih yang rentan terhadap campak, gondongan, serta rubella.

CDC merekomendasikan vaksin MMR untuk orang dewasa sebanyak dua dosis, terlebih bagi mereka yang berada di lingkungan dengan risiko tinggi penularan campak, gondongan, dan rubella. Mereka bisa mendapat dua dosis vaksin dengan jarak setidaknya 28 hari.

Mengutip dari CDC, dosis vaksin MMR diberikan 0,5 ml diberikan melalui rute subkutan. Usia minimal untuk mendapatkan vaksin MMR adalah usia 12 bulan sementara usia umum menerima dosis kedua adalah pada usia 4 hingga 6 tahun.

Tempat suntikan yang disukai anak-anak adalah pada bagian anterolateral paha. Sementara itu, anak-anak dan remaja biasanya diberikan di trisep posterior lengan atas.

Demikian informasi tentang gejala hingga cara mengobati gondongan pada anak. Semoga bisa memberikan manfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Serba-serbi Diabetes pada Anak, Mulai dari Penyebab hingga Pengobatannya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!

Mom's Life Azhar Hanifah

Persiapan Melahirkan ala Shasa Zania, Siapkan Ruang Menyusui hingga Pilih Perlengkapan Bayi

Kehamilan Nadhifa Fitrina

9 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta dan Fasilitas Lengkapnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Minimnya Dukungan untuk Ibu Menyusui, Dokter Ingatkan Ancaman Malnutrisi pada Anak

Menyusui Ratih Wulan Pinandu

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga

9 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta dan Fasilitas Lengkapnya

Minimnya Dukungan untuk Ibu Menyusui, Dokter Ingatkan Ancaman Malnutrisi pada Anak

Persiapan Melahirkan ala Shasa Zania, Siapkan Ruang Menyusui hingga Pilih Perlengkapan Bayi

10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK