HaiBunda

PARENTING

Mengenal Penyakit Food Borne, Benarkah Bisa Dicegah dengan Vaksin Tifoid dan Hepatitis A?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 17 Oct 2024 22:35 WIB
Ilustrasi Anak Alami Food Borne/Foto: iStock
Jakarta -

Penyakit food borne adalah penyakit yang jarang dibicarakan di masyarakat, Bunda. Padahal, kondisi ini bisa sangat berbahaya jika terjadi pada anak. Lantas apa itu food borne?

Istilah food borne disease atau yang dikenal juga sebagai food borne ilness ini merujuk pada munculnya gejala infeksi atau keracunan akibat mengonsumsi makanan serta minuman yang terkontaminasi. Biasanya gejala yang terjadi secara akut adalah muntah, diare, mual, nyeri otot, bahkan memicu terjadinya dehidrasi.

"Gejala yang lazim terjadi secara akut (beberapa saat setelah konsumsi makanan dan minuman) adalah mual, muntah, diare, dan sakit perut. Dapat disertai demam, sakit kepala, dan nyeri otot, bahkan memicu dehidrasi, gagal ginjal, dan gejala neurologis yakni gangguan fungsi saraf," kata Dokter Speasialis Anak, dr. Wiyarni Pambudi SpA, IBCLC, dalam wawancara bersama HaiBunda, Jumat (11/10/2024).


Penyebab food borne ini dikelompokkan menjadi empat jenis patogen, Bunda. Mulai dari bakteri seperti salmonella, virus seperti noro dan hepatitis, parasit seperti toxoplasma dan giardia, serta jamur penghasil mikotoksin seperti aflatoksin, patulin, okratoksin A, dan fumonisin.

Penyakit food borne pada anak

Kondisi penyakit food borne pada anak bisa menjadi sangat berbahaya karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang dan belum sekuat orang dewasa.

Ketika kondisi ini menyerang anak, Si Kecil bisa mengalami dampak yang lebih serius. Mulai dari kerusakan hati dan ginjal hingga potensi neurotiksik permanen.

"Risiko food borne pada anak yang perlu diwaspadai terutama dampaknya pada kerusakan hati dan ginjal, penurunan daya tahan tubuh, serta potensi neurotoksik permanen dan karsinogenik," papar dr. Wiyarni.

Bunda pun perlu mengenali tanda-tanda bahaya dari penyakit food borne ini. Ketika anak mengalami gejala yang parah seperti demam tinggi hingga terdapat tanda dehidrasi, segera bawa anak ke rumah sakit.

"Orang tua perlu mengenali tanda-tanda bahaya dan segera mencari bantuan medis jika anak mengalami gejala parah seperti demam tinggi, muntah berkepanjangan, atau tanda dehidrasi, segera cari pertolongan medis," ungkap dr. Wiyarni.

"Apabila gejala bertahan lebih dari beberapa hari atau gejala memburuk seiring berjalannya waktu, konsultasikan dengan dokter terpercaya," sambung dokter yang berpraktik di BJ Medical Center, Central Park Jakarta Barat ini.

(mua/fir)
Vaksin tifoid dan hepatitis bisa mencegah food borne?

Vaksin tifoid dan hepatitis bisa mencegah food borne?

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Baru Lulus Kedokteran Hewan IPB

Mom's Life Annisa Karnesyia

Atlet Voli Megawati Hangestri Resmi Menikah dengan Dio Novandra, Intip 7 Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak, Bulu Aman dan Lembut

Rekomendasi Produk ZAHARA ARRAHMA

Kabar Halimah Cisse Bunda yang Melahirkan 9 Bayi Empat Tahun Lalu, Kini Jadi Glowing

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Gejala dan Peta Persebaran Virus Hanta yang Terdeteksi di Indonesia

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Fakta Seru Head Over Heels, Drama Korea Pemilik Rating Tertinggi dengan Cerita Menarik

10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak, Bulu Aman dan Lembut

5 Potret Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Baru Lulus Kedokteran Hewan IPB

Pusar Bayi Berdarah? Ini Penyebab, Cara Mengobati, dan Tips Merawatnya

Kabar Halimah Cisse Bunda yang Melahirkan 9 Bayi Empat Tahun Lalu, Kini Jadi Glowing

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK