PARENTING
5 Cara Menghadapi Anak yang Cerewet dan Sulit Diminta Diam
Mutiara Putri | HaiBunda
Senin, 18 Nov 2024 04:00 WIBAnak-anak biasanya mampu mengucapkan kalimat sederhana ketika mereka masih balita. Seiring dengan berkembangnya usia, Si Kecil pun mampu melakukan percakapan penuh.
Fase ini tentu menjadi hal yang menyenangkan bagi orang tua. Namun di lain sisi, Si Kecil mungkin akan menanyai Bunda dengan berbagai pertanyaan sulit tentang kehidupan.
Banyak yang mengatakan bahwa anak yang cerewet mudah bergaul dan bersosialisasi. Namun, hal ini adalah mitos karena anak yang cerewet terkadang justru bisa mengganggu teman-temannya.
"Kalau kayak gitu, berarti anak enggak bisa benar-benar bergaul dengan baik. Cerewet itu agak menguntungkan, tapi enggak selalu anak yang cerewet nantinya jadi pintar bergaul," kata psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariana M.Psi., pada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Kelebihan anak yang cerewet
Menilik dari laman Parenting First Cry, ada beberapa keuntungan memiliki anak yang cerewet, Bunda. Berikut ini deretannya:
- Anak selalu mengungkapkan apa yang mereka rasakan
- Bunda akan selalu merasa terhibur
- Anak bisa menjadi teman yang menyenangkan
- Anak akan mengutarakan pendapatnya
- Anak siap menjadi anak yang sukses
Kekurangan anak yang cerewet
Terlepas dari semua kelebihannya, perilaku anak yang banyak bicara tentu tidak mudah untuk ditangani. Mengutip dari laman yang sama, berikut ini beberapa deret kekurangan anak yang cerewet:
- Jarang adanya keheningan dan rasa tenang di rumah
- Bunda akan selalu mendapatkan pertanyaan-pertanyaan aneh
- Anak sering memotong percakapan Bunda
- Mereka hampir tidak mendengarkan perkataan Bunda
- Anak memiliki alur pemikiran yang berbeda
Cara menangani anak yang cerewet
Jangan bingung menangani anak yang cerewet ya, Bunda. Berikut ini Bubun bagikan caranya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Jangan labeli anak
Memberi label pada anak yang banyak bicara bisa menjadi pukulan pada harga dirinya Si Kecil. Sebaliknya, Bunda bisa hargai anak apa adanya dan bersyukur karena anak nyaman berbagi pikirannya.
2. Beri anak kesempatan untuk bicara
Berikan anak waktu yang cukup setiap hari untuk menyuarakan apa yang mereka katakan. Tatap mata anak dan bicaralah dengan mereka.
Jangan menghambat komunikasi dengan Si Kecil, ya. Hal ini justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
3. Tetapkan batasan
Ajari anak untuk tidak membagikan berbagai hal kepada orang lain. Mereka tidak boleh mengungkapkan sesuatu yang bersifat pribadi di tempat-tempat tertentu.
Hal ini akan membantunya untuk memahami isyarat sosial, ekspresi, dan bahasa tubuh orang lain. Bunda juga bisa memberi tahu anak jika mereka tidak yakin dengan apa yang mereka katakan.
4. Gunakan permainan
Untuk menanamkan kebiasaan mendengarkan pada anak, Bunda bisa menggunakan permainan. Dalam permainan ini, orang yang memecah kesunyian terlebih dahulu maka dia yang kalah. Permainan ini akan memberikan cukup waktu agar anak terbiasa dengan konsep diam dan mendengarkan orang lain.
5. Luangkan waktu
Menghadapi anak yang terlalu banyak bicara memang melelahkan. Jadi, Bunda berhak untuk mendapatkan waktu sendirian. Dengarkan musik, membiasakan baca buku, atau melakukan aktivitas yang kemungkinan besar akan diikuti oleh anak, bisa dijadikan referensi.
Demikian informasi tentang cara menghadapi anak yang cerewet, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Dampak Buruk Sering Ancam Anak Menurut Psikolog, Bisa Pengaruhi Karakternya Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Studi: Bertengkar di Depan Anak Merusak Kesehatan Otaknya
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?
Apa yang Sebaiknya Bunda Lakukan Saat Anak Dipukul Temannya?
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda
TERPOPULER
Transformasi Meghan Trainor Curi Perhatian, Sukses Turunkan Badan Puluhan Kilo
Usai Jalani Operasi Bariatrik karena Obesitas, Jelita Ramlan Umumkan Kehamilan Anak Kedua
Nadia Soekarno Melahirkan Anak Pertama di Swiss, Ungkap Nama Penuh Doa untuk Sang Putri
7 Cara Ajarkan Empati pada Anak: Cegah Nirempati Saat Ia Dewasa
Potret Dion Wiyoko & Istri Perbarui Janji Pernikahan Usai 8 Tahun Bersama
REKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Skincare Anak 8 Tahun yang Aman dan Cara Memilihnya yang Tepat
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Kucing Uya Kuya Jadi Bukti Kasus Penjarahan Rumahnya
Transformasi Meghan Trainor Curi Perhatian, Sukses Turunkan Badan Puluhan Kilo
POV: Kakak Mencoba Paham Indonesia Sedang Sedih
Usai Jalani Operasi Bariatrik karena Obesitas, Jelita Ramlan Umumkan Kehamilan Anak Kedua
7 Cara Ajarkan Empati pada Anak: Cegah Nirempati Saat Ia Dewasa
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Daftar 5 Drakor yang Tayang September 2025, Diprediksi Bakal Raih Rating Tinggi
-
Beautynesia
Timbul Bintik Hitam di Wajah? Ini Penyebab dan Cara Menghilangkannya yang Aman & Efektif
-
Female Daily
Anti Smudge dan Ringan Dipakai Seharian, Ini Review MaxCara dari MOP Beauty!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Kuteks Gel Dilarang Edar di Eropa, Ini Bahaya di Balik Kuku Cantik dan Glossy
-
Mommies Daily
Brave Pink Hero Green, Tren Warna yang Jadi Bahasa Baru Perjuangan