Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dongeng Anak: Ikan Koi yang Sombong

Kampung Dongeng Tangsel   |   HaiBunda

Jumat, 22 Nov 2024 18:35 WIB

Dongeng anak: ikan koi yang sombong
Dongeng Anak: Ikan Koi yang Sombong/Foto: HaiBunda/Dara Dinanti Firzada
Jakarta -

Di sebuah kolam yang jernih, hiduplah seekor ikan koi bernama Kila. Kila memiliki corak yang sangat indah: sisiknya berwarna emas dengan guratan merah seperti matahari terbit. Karena keindahannya, Kila sering kali merasa dirinya lebih hebat dari ikan-ikan koi lainnya di kolam itu.

"Lihatlah betapa cantiknya aku," kata Kila suatu hari kepada teman-temannya. "Sisikku berkilauan seperti harta karun. Tidak ada satu pun dari kalian yang bisa menandingiku!"

Koko, Rara, dan Ciko teman-temannya, hanya tersenyum mendengar ucapan Kila. Mereka tidak ingin bertengkar, meski dalam hati merasa sedih karena selalu diremehkan.

Suatu hari, Kila melihat sesuatu yang mengapung di atas kolam. Itu adalah biji dari tanaman liar yang jatuh ke dalam air. Bentuknya unik, dan Kila penasaran. "Pasti enak dimakan," pikirnya.

Tanpa berpikir panjang, Kila melahap biji itu. Awalnya tidak terjadi apa-apa, tetapi beberapa jam kemudian perut Kila mulai terasa sakit. Sisiknya yang berkilauan mulai memudar, dan tubuhnya terasa lemas. Kila tidak bisa berenang secepat biasanya.

"Kila, ada apa denganmu?" tanya Bima khawatir.

"Aku merasa sangat sakit," jawab Kila dengan suara lemah. "Aku tidak tahu kenapa."

Rara melihat sesuatu yang tersangkut di insang Kila. "Kila, kamu memakan sesuatu yang bukan makananmu, ya? Ini berbahaya!" katanya.

Meski pernah diremehkan, teman-teman koi lainnya tidak membiarkan Kila menderita. Mereka segera membantu Kila membersihkan insangnya dan mencarikan tanaman air yang bisa membantu memulihkan kesehatan Kila. Selama berminggu-minggu, mereka menjaga Kila, memastikan ia makan dengan baik dan tidak terlalu banyak bergerak agar lekas sembuh.

Lama-kelamaan, Kila mulai pulih, meski sisiknya tidak seindah dulu. Ia merasa malu kepada teman-temannya. "Maafkan aku," kata Kila dengan tulus. "Aku sudah sombong dan sering meremehkan kalian. Tapi kalian tetap menolongku saat aku dalam kesulitan. Terima kasih."

"Kami adalah teman, Kila," jawab Ciko. "Tidak peduli bagaimana sikapmu sebelumnya, kami akan selalu membantumu."

Sejak hari itu, Kila berubah menjadi ikan koi yang rendah hati. Ia sadar bahwa keindahan sejati tidak hanya berasal dari luar, tetapi juga dari hati yang baik dan penuh syukur.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda