Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dongeng Anak: Pintu Kecil dan Sampah yang Berserakan

Metanuccihubbia - Kampung Dongeng   |   HaiBunda

Jumat, 13 Dec 2024 19:30 WIB

Mother read fairy tale for her daughter to listen at home. Leisure at home. Night scene with love and care.
Ilustrasi Bunda membacakan dongeng untuk anak/Foto: iStock
Jakarta -

Di sebuah hutan kecil yang asri, hiduplah Keluarga Tupai di sebuah pohon besar yang rimbun. Pohon mereka sangat megah, daunnya hijau segar, dan sarangnya selalu tampak bersih.

Namun, ada satu kebiasaan buruk Keluarga Tupai: mereka membuang sisa makanan dan kulit biji lewat celah kecil di sarang mereka, langsung ke tanah di bawah.

Sayangnya, tanah di bawah pohon itu adalah rumah Si Landak. Si Landak adalah hewan pekerja keras yang suka menjaga kebersihan lingkungan. Setiap pagi, ia bangun lebih awal untuk menyapu daun-daun kering dan merapikan hutan kecilnya. Tapi, akhir-akhir ini, pekerjaannya semakin berat karena sampah-sampah Keluarga Tupai yang menumpuk.

"Kenapa mereka tidak membuang sampah di tempat lain?" gumam Landak sambil mengeluh.

Meski kesal, Landak tetap membersihkan sampah itu setiap hari. Ia berpikir, "Mungkin mereka akan sadar kalau tempat ini tetap bersih." Namun, semakin Landak membersihkan, semakin banyak pula sampah yang dibuang oleh Keluarga Tupai.

Suatu hari, Kelinci, tetangga Landak, bertanya, "Kenapa kamu tidak bicara pada Keluarga Tupai? Katakan saja perbuatan mereka mengganggu."

Landak menghela napas panjang. "Untuk apa? Mereka tinggal di pohon megah, tapi perilaku mereka seperti itu. Siapa juga yang suka sampah? Harusnya mereka juga tak suka kotor kan. Lagipula, bicara dengan mereka hanya akan membuang waktuku."

Namun, Landak punya ide cerdik. Malam itu, ia mengumpulkan semua sampah yang ia bersihkan dan mengembalikannya ke pohon Keluarga Tupai, tepat di depan pintu kecil tempat sampah itu keluar. Ia menulis sebuah pesan di atas daun besar:

"Pohonmu indah, rumahmu megah,
Tapi sampahmu bikin kami marah.
Kalau ingin hidup bersama dengan damai,
Hentikan kebiasaan buruk ini sekarang juga."

Keesokan paginya, Keluarga Tupai terkejut melihat tumpukan sampah di pintu kecil mereka. Awalnya, mereka marah, tapi ketika membaca pesan itu, mereka mulai merasa malu. Akhirnya, mereka belajar untuk mengumpulkan sampah mereka dan membuangnya di tempat yang benar.

Sejak itu, hutan kecil kembali asri, dan Keluarga Tupai serta Landak hidup berdampingan dengan damai.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda