Mutiara Putri | HaiBunda
Kamis, 16 Jan 2025 17:50 WIBSama seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa terkena penyakit kanker. Salah satu kanker yang banyak menyerang anak adalah kanker mata atau retinoblastoma.
Belum lama ini, beredar kisah seorang anak yang harus kehilangan matanya karena kanker yang agresif ini. Ia adalah anak berusia satu tahun bernama Lily yang berasal dari Arkansas, Amerika Serikat.
Mulanya, Lily hanya mengalami pembengkakan kecil pada bagian mata. Namun, ia akhirnya menerima diagnosis yang membuat kedua orang tuanya khawatir.
Dikutip dari laman Only My Health, Ayah Lily, Josh Morss, melihat beberapa pembengkakan di sekitar mata sang putri. Ia kemudian membawa Lily ke rumah sakit dan melakukan berbagai tes.
Sebuah CT scan mengungkapkan adanya tumor pada mata kanannya. Tidak hanya itu, dokter juga mendiagnosisnya dengan retinoblastoma, yakni kanker mata sangat langka yang sebagian besar menyerang anak kecil.
Pada kasus Lily, kanker ini sudah menyebar ke mata kirinya sehingga Lily membutuhkan tindakan segera. Mata kanannya diangkat melalui pembedahan untuk mencegah perkembangan lebih lanjut.
"Saya menangis. Gadis kecil kita mengalami sesuatu yang tidak terbayangkan," ujar sang Bunda, Casie.
Retinoblastoma termasuk kondisi yang jarang terjadi, tetapi merupakan bentuk kanker yang paling umum pada anak-anak. Dalam 25 persen kasusnya, kanker ini akan menyerang kedua mata anak seperti yang terjadi pada Lily.
Tidak hanya di luar negeri, kasus kanker mata retinoblastoma juga merupakan kanker mata yang banyak ditemukan pada anak-anak Indonesia. Penelitian bahkan menunjukkan kondisi ini turut didukung oleh kelainan gen pada Si Kecil.
"Tapi di kita yang menduduki tempat kedua adalah kanker mata yang kita kenal dengan retinoblastoma. Sedangkan di luar negeri itu dia menguruti urutan ke tujuh atau ke delapan," ungkap Prof. dr. Djajadiman Gatot, Sp.A(K), dikutip kanal YouTube IDAI_TV.
"Sayangnya kita belum mengetahui persis apa yang menyebabkan kanker itu banyak di kita walaupun ada penelitian mengatakan adanya kelainan gen," lanjutnya.
Menilik dari laman yankes.kemkes.go.id, retinoblastoma terjadi ketika sel-sel saraf yang terdapat di retina bermutasi dan membentuk tumor. Sel-sel ini juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk otak dan tulang belakang.
Sekitar 90 persen kasus dari penyakit ini terdiagnosis pada anak yang berusia di bawah empat tahun. Jumlah kejadian penyakit ini pada pasien laki-laki maupun perempuan adalah sama. Meski begitu, kondisinya jarang terjadi pada anak yang berusia di atas enam tahun.
Menurut Dokter Spesialis Mata dan Kepala Direktur Medis-EyeQ, Dr Ajay Sharma, mendeteksi secara dini kanker mata bisa membuat perbedaan yang signifikan dalam retinoblastoma. Tanda pertama yang sering terlihat adalah pupil anak memantulkan cahaya putih ketika dipotret.
"Tanda pertama sering terlihat pada foto di mana pupilnya memantulkan cahaya putih, bukan efek kilatan mata merah. Tanda lainnya termasuk mata yang tidak melacak atau terlihat asimetris, mata melotot atau meradang, berdarah di belakang iris, hingga mata membesar," ujarnya dikutip laman Only My Health.
Selain gejala tersebut, ada pula tanda lain yang terlihat saat anak mengalami kanker mata. Dilansir dari laman Kids Health, berikut ini deretannya:
Untuk itu, pentingnya peran Bunda dan Ayah terkait kemunculan awal penyakit serius pada Si Kecil. Pembengkakan di sekitar mata mungkin terlihat biasa, tetapi sebenarnya ini bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih buruk.
Pemeriksaan rutin oleh dokter anak serta tindakan yang sesegera mungkin saat kelainan mulai muncul, bisa menyelamatkan nyawa anak.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)