sign up SIGN UP search

parenting

3 Eksperimen Sederhana untuk Isi Kegiatan Si Kecil di Rumah, Seru Bun!

Kinan   |   Haibunda Kamis, 01 Apr 2021 10:36 WIB
Ilustrasi eksperimen bersama anak caption

Belajar sains dan eksperimen sederhana sejak dini dapat memberikan manfaat besar. Terutama saat rasa ingin tahu dan eksplorasi anak sedang berkembang pesat.

Ya, pada dasarnya anak secara naluri senang belajar, selalu ingin tahu dan penuh pertanyaan. Terutama tentang hal-hal di sekitarnya.

Mereka pun cenderung penasaran dan kadang berupaya menyelidiki bagaimana segala sesuatunya bekerja di dunia ini. Oleh karena itu, orang tua perlu memanfaatkan keingintahuan alami ini.


Banner zaskia sungkar melahirkan

Manfaat belajar eksperimen sederhana sejak dini

Jika sejak awal Bunda konsisten untuk memberi kesempatan pada anak bereksperimen, ia akan lebih mudah memahami sains. Kondisi ini terutama berkembang semakin pesat pada usia 7 tahun.

Di tahapan usia ini, anak sudah mulai menentukan apakah sains menarik atau tidak. Jadi, jika ingin si Kecil tetap semangat melakukan eksperimen sederhana, dukung ia sejak awal ya, Bunda.

Selain itu, belajar eksperimen sejak dini juga turut mengembangkan pola pikir anak. Terutama yang berkaitan dengan keingintahuan dan kosakata ilmiahnya.

Kegiatan pendidikan sains dan eksperimen sederhana pun memberi kesempatan bagi anak untuk mempraktikkan banyak keterampilan. Termasuk keterampilan komunikasi, keterampilan kolaboratif, kerja tim, ketekunan, serta pemecahan masalah.

Peran orang tua agar anak gemar bereksperimen

Jika Bunda ingin si Kecil tak mudah menyerah belajar dan senang mencoba eksperimen sederhana, ingatlah bahwa orang tua memegang peranan besar. Salah satunya dengan memberikan pengalaman aktif, menyenangkan, dan terlibat langsung.

Kenali juga gaya belajar anak dan sesuaikan dengan minatnya. Apabila sudah terlihat pada bidang apa kemampuan anak, pertahankan minat tersebut. Pastikan ada banyak kesempatan untuk anak dapat memiliki keterlibatan aktif secara langsung pada semua orang.

Dikutip dari National Association for the Education of Young Children, anak biasanya akan bertanya pada orang tua jika ada hal yang tidak diketahui. Manfaatkan momen ini untuk eksplorasi bersama, Bunda.

Berikan juga waktu dan kesempatan pada anak untuk bereksperimen, mencoba berbagai hal, dan berpikir sendiri.

Yang paling penting, cobalah untuk bersabar jika saat melakukan eksperimen sederhana anak akan membuat rumah jadi berantakan. Ajak anak untuk sekaligus belajar tanggung jawab, yakni dengan membersihkan sisa eksperimen sesuai tahap usianya.

Contoh kegiatan eksperimen sederhana di rumah

Beberapa contoh kegiatan eksperimen sederhana yang bisa anak lakukan di rumah misalnya:

Eksperimen 1: Bagaimana air naik ke batang tanaman?

Alat dan bahan: batang seledri, air, pewarna makanan.

Cara eksperimen: Masukkan batang seledri ke dalam air yang mengandung pewarna makanan. Amati perubahan warna pada batang seledri.

Prinsip sains: Anak dapat melihat bagaimana proses air berwarna mengalir ke batang seledri secara bertahap.

Eksperimen 2: Mana benda yang akan tenggelam dan mengapung?

Alat dan bahan: Benda yang aman dimasukkan ke dalam air (misalnya mainan karet, gabus, koin, kunci, atau batu), air, dan ember plastik.

Cara eksperimen: Ajak anak untuk memasukkan beberapa benda ke dalam air dan lihat apa yang terjadi. Kemudian, diskusikan konsep tentang 'tenggelam' dan 'mengapung'.

Prinsip sains: Anak dapat mengeksplorasi bagaimana ukuran, berat, atau sifat lain dari suatu benda dapat menentukan hasil berupa tenggelam atau mengapung.

Eksperimen 3: Mengenal warna primer dan sekunder

Alat dan bahan: Gelas plastik bening, air dan pewarna makanan (merah, biru, kuning)

Cara eksperimen: Setelah masing-masing gelas diisi air secukupnya, teteskan satu per satu dengan pewarna merah, kuning dan biru. Jelaskan bahwa ketiganya merupakan warna primer. Kemudian biarkan anak bereksperimen mencampur warna agar tercipta warna baru yakni sekunder.

Misalnya, warna merah dan biru menjadi ungu,  kuning dan biru menjadi hijau, serta merah dan kuning menjadi oranye.

Prinsip sains: Pencampuran warna primer akan menciptakan warna-warna turunan baru yang dikenal sebagai warna sekunder. Bunda juga bisa sambil menjelaskan tentang warna-warni pelangi sambil mempelajari warna primer dan sekunder.

Demikian ulasan tentang belajar sains dan eksperimen sederhana yang bisa dicoba di rumah, serta berbagai manfaatnya bagi anak. Yuk mulai dukung proses eksplorasi si Kecil sejak dini, Bunda!

(som/som)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!