HaiBunda

PARENTING

Stunting pada Anak Bisakah Disembuhkan? Begini Penjelasan Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 28 Jan 2025 04:00 WIB
Ilustrasi Stunting/Foto: Getty Images/iStockphoto/Apiwan Borrikonratchata
Jakarta -

Stunting menjadi salah satu masalah pada anak yang kasusnya masih tinggi di Indonesia. Namun, bisakah kondisi ini disembuhkan?

Perlu Bunda ketahui bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama di usia 1000 hari pertama kehidupannya (HPK) atau usia dua tahun. Anak yang stunting ditandai dengan tinggi badan yang sangat pendek hingga melampaui defisit 2 SD (-2SD), di bawah median panjang atau tinggi badan berdasarkan usia.

Menilik dari ayosehat.kemkes.go.id, dampak dari stunting ini tidak hanya ada pada tinggi badannya, Bunda. Si Kecil juga akan mengalami masalah pada perkembangan intelektual, kognitif, motorik yang buruk, bahkan mengurangi produktivitas sehingga menyebabkan kerugian ekonomi di masa depan.


Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, anak yang mengalami stunting akan lebih mudah terserang berbagai macam penyakit ketika mereka dewasa. Misalnya saja penyakit jantung, rematik, hingga pengeroposan tulang.

"Anak yang alami stunting akan lebih rentan terkena penyakit dan saat dewasa berisiko terkena penyakit degeneratif (semisal penyakit jantung, rematik, pengeroposan tulang, dll). Selain itu, stunting juga berdampak pada terhambatnya perkembangan otak dan fisik anak," ujarnya ketika diwawancarai HaiBunda beberapa waktu lalu.

Bisakah stunting disembuhkan?

Dalam situs resminya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut bahwa kondisi stunting ini sebagian besar tidak bisa diubah. Anak tidak akan memperoleh kembali tinggi badannya seperti halnya mereka bisa memperoleh kembali berat badannya.

Sejalan dengan penyataan ini, Dokter Spesialis Anak, dr.Lucia Nauli Simbolon, Sp.A, menjelaskan bahwa anak yang didiagnosis stunting di usia dua tahun, mereka akan sulit mengejar ketertinggalan pertumbuhan tingginya. Bukan tanpa alasan, hal ini karena faktor genetik sudah mulai berperan pada tinggi badan anak.

"Ada (anak) yang bisa terkejar (tingginya), ada yang tidak. Karena kalau setelah dua tahun, faktor genetik mulai berperan," jelas dr. Lucia pada HaiBunda.

Setelah usia dua tahun, tinggi badan anak bergantung pada faktor genetik kedua orang tuanya. Sehingga, anak yang stunting dengan genetik tinggi kemungkinan bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhannya.

Lantas, bagaimana cara tepat mencegah stunting pada Si Kecil? Baca terus ya, Bunda.

(mua/fir)
Cara mencegah stunting pada anak

Cara mencegah stunting pada anak

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

30 Nama Anak dengan Arti Nama Kemenangan Sejati dalam Alkitab

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Sederet Penyanyi Ini Bagikan Kabar Kehamilan di Tahun 2025, Ada yang Jarak Kehamilannya Dekat

Kehamilan Annisa Karnesyia

5 Kisah Kehamilan Langka Sepanjang 2025, dari Ektopik hingga Rahim Buatan

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Muhammad Prima Fadhilah

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Sienna Recreating Make Up Ikonik Marshanda saat Remaja, Bikin Nostalgia Bun

Sederet Penyanyi Ini Bagikan Kabar Kehamilan di Tahun 2025, Ada yang Jarak Kehamilannya Dekat

Kisah Tragis Keluarga Pelatih Valencia, Jadi Korban Kapal Tenggelam di Labuan Bajo saat Libur Natal

30 Nama Anak dengan Arti Nama Kemenangan Sejati dalam Alkitab

5 Kisah Kehamilan Langka Sepanjang 2025, dari Ektopik hingga Rahim Buatan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK