
parenting
Ramai Ayah Lempar Anak ke Genangan Banjir di Bekasi, Kenali Dampak KDRT pada Si Kecil
HaiBunda
Kamis, 13 Feb 2025 11:40 WIB

Tindakan kekerasan bisa terjadi di mana saja, termasuk rumah. Biasanya tindakan ini melibatkan anggota keluarga atau teman dibanding orang asing. Kekerasan bisa mengakibatkan bahaya atau cedera bagi seorang anak, Bunda.
Di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), sejak Januari hingga Juni 2020 tercatat ada 3.928 kasus kekerasan pada anak.
Bahkan, belum lama ini, ditemukan juga kasus kekerasan pada anak yang terjadi di Bekasi. Seorang ayah diketahui menganiaya anaknya sendiri dengan melemparnya ke dalam genangan banjir hingga korban menangis histeris. Kejadian ini akhirnya membuat sang ayah ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam sebuah rekaman video yang beredar, awalnya terlihat sejumlah anak sedang bermain air banjir di depan rumah pelaku pada 29 Januari 2025.
Pelaku keluar rumah dan melemparkan korban ke kubangan air banjir. Korban kemudian menangis dan ditinggal begitu saja oleh pelaku. Kasus ini telah dilaporkan oleh istri pelaku sekaligus ibu korban ke polisi.
Jadi tersangka dan ditahan
Dilansir dari laman detikcom, polisi telah melakukan penyelidikan terkait aksi kekerasan yang dilakukan ayah berinisial FY ini. Saat ini YF telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Sudah jadi tersangka,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.
Ia diamankan pada Minggu (9/2/2025). Kini, tersangka sudah ditahan di Rutan Polres Metro Bekasi. Pelaku dijerat dengan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
“Saat ini ayahnya sudah kita tahan karena melakukan kekerasan terhadap anak kandung,” ujarnya.
Korban alami luka
Sang anak menangis histeris setelah dilempar ayahnya. Korban pun dibantu oleh warga lain yang ada di lokasi.
Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan korban terluka di bagian tangan hingga sakit pada tulang ekornya.
“Dilempar oleh Terlapor yang mengakibatkan rasa sakit pada bagian tangan sebelah kanan, tulang ekor, dan kaki,” tuturnya.
Dampak KDRT pada anak
Mengutip Medical News Today, anak yang menjadi korban kekerasan, biasanya memiliki rasa takut untuk angkat bicara. Hal ini bisa karena pelaku kekerasan adalah orang yang berkuasa atau penting.
Kekerasan fisik Ini juga dapat melibatkan dan menjadi penyebab timbulnya gejala dan penyakit pada anak seperti sindrom Munchausen oleh proxy. Sekarang penyakit ini dikenal sebagai gangguan buatan yang diakibatkan oleh orang lain.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Miris Anak 6 Th Dipaksa Lari di Treadmill oleh Ayahnya, Dianggap Kegemukan Berujung Tewas

Parenting
Duh! Viral Ibu Bertato di Lebak Tampar dan Cubit Bayinya Sendiri

Parenting
Kekerasan pada Anak Meningkat di Masa Pandemi, Ketahui Dampak Negatifnya

Parenting
Kekerasan pada Anak: Bolehkah Kritik & Cubit untuk Mendidik Anak?

Parenting
Jarang Disadari Orang Tua, Begini Bentuk dan Tanda Kekerasan pada Anak

Parenting
Sesal Lee Jeong Hoon, Akui Pernah Lakukan KDRT pada Anak
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda