Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dongeng Anak: Banteng Arga dan Pelajaran Mengendalikan Amarah

Metanucci Hubbia - Kampung Dongeng   |   HaiBunda

Jumat, 21 Feb 2025 18:30 WIB

Banteng Arga dan Pelajaran Mengendalikan Amarah
Banteng Arga dan Pelajaran Mengendalikan Amarah/Foto: Tim HaiBunda/Dwi Rachmi
Jakarta -

Di sebuah padang rumput yang luas, hiduplah seekor banteng muda bernama Arga. Arga terkenal di antara hewan-hewan lain karena kekuatan dan keberaniannya. Namun, ada satu kelemahan: Arga mudah sekali marah. Setiap kali ada sesuatu yang tidak sesuai keinginannya, ia langsung mengamuk tanpa berpikir panjang.

Suatu hari, Arga sedang merumput di tepi padang. Tiba-tiba, ia melihat seekor rusa kecil yang sedang memakan rumput di dekat wilayah makanannya. Tanpa pikir panjang, Arga mengaum keras dan menerkam rusa itu, meskipun rusa itu tidak bermaksud mengganggunya.

Kejadian itu membuat rusa ketakutan dan melarikan diri. Para hewan lain pun mulai membicarakan Arga dengan pandangan sedih. Mereka merasa bahwa amarah Arga sering kali merusak suasana damai di padang rumput. Bahkan, sahabat karibnya, seekor kancil bijak, pun mendekati Arga.

"Kawan, aku tahu kau memiliki kekuatan besar, tapi marah yang tak terkendali hanya akan membawa kerugian," ujar kancil dengan lembut. "Cobalah untuk menenangkan diri dan berpikir sebelum bertindak. Dengan begitu, kau dapat melindungi diri sendiri dan juga teman-teman di sini."

Awalnya, Arga merasa tersinggung. "Mengapa aku harus mengubah caraku? Jika seseorang menggangguku, aku harus menunjukkan kekuatanku!" gumamnya.

Namun, suatu malam, ketika badai besar melanda padang rumput, Arga mendengar suara gemuruh dan hujan deras mengguyur. Saat ia mencari tempat berteduh, ia tersandung ke dalam lubang kecil yang dalam dan sulit untuk keluar. Dalam kebingungan dan ketakutan, Arga mulai mengingat kata-kata kancil.

Di dalam lubang, Arga merenung. Ia sadar bahwa selama ini, amarahnya membuatnya kehilangan kesempatan untuk berpikir dan mengambil tindakan yang bijak. Ia juga menyadari bahwa tindakannya yang terburu-buru telah menyakiti makhluk lain dan merusak kedamaian di sekitarnya.

Dengan berusaha menenangkan diri, Arga mulai mendengarkan suara alam. Ia mendengar aliran air dari dekat lubang yang menunjukkan arah ke sebuah jalan keluar. Dengan hati-hati dan berpikir lebih jernih, Arga mencari cara untuk merangkak keluar. Setelah beberapa saat, banteng itu berhasil menemukan tangga alami yang terbentuk oleh bebatuan dan akhirnya keluar dari lubang.

Keesokan harinya, Arga bertemu kembali dengan kancil bijak. Dengan suara penuh penyesalan, Arga berkata, "Aku telah belajar bahwa mengendalikan amarah itu sangat penting. Jika aku tidak tenang dan berpikir, aku bisa saja melukai teman-teman dan diriku sendiri. Aku berjanji akan berusaha menjadi lebih bijaksana di masa depan."

Kancil tersenyum, "Itulah pelajaran hidup yang berharga, Arga. Kekuatan sejati bukanlah tentang seberapa besar amarahmu, melainkan bagaimana kau mengendalikannya."

Sejak hari itu, Arga berlatih untuk menenangkan diri setiap kali merasa marah. Lambat laun, ia menjadi banteng yang dihormati, tidak hanya karena kekuatannya, tetapi juga karena kebijaksanaan dan kemampuannya mengendalikan emosi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda