HaiBunda

PARENTING

Perlukah Anak Melakukan Sleep Training? Ini 3 kondisi yang Perlu Diperhatikan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 05 May 2025 21:10 WIB
Ilustrasi anak tidur/Foto: iStock
Jakarta -

Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan salah satu kebutuhan utama bagi tumbuh kembang anak, Bunda. Namun, tidak semua orang tua mudah membiasakan anak untuk tidur secara teratur, apalagi jika mereka sering terbangun di malam hari.

Dalam kondisi seperti ini, sleep training atau pelatihan tidur kerap menjadi solusi yang bisa dipertimbangkan oleh orang tua.

Sleep training sendiri merupakan metode yang bisa membantu anak belajar untuk tidur sendiri tanpa bantuan orang tua. Namun, tidak semua anak perlu melakukan hal ini, Bunda.


"Kita di sini bukan mengharuskan semua orang tua di sini untuk melakukan sleep training. Tapi kita biasanya bagi ketiga kategori Apa aja sih kondisi yang kita anjurkan Untuk melakukan sleep training," ujar Sleep Trainer Expert, dr. Inda Tasha Bastaman, M.Res, dalam acara Playdate and Talk bersama Baby Huki, beberapa waktu lalu.

Kondisi anak perlu melakukan sleep training

Menurut dr. Inda, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan sebelum melakukan sleep training pada Si Kecil. Berikut ini deretannya:

1. Jika dianjurkan dokter

Sleep training perlu dilakukan pada anak jika dokter spesialis anaknya menganjurkan hal ini. Biasanya, dokter mengharuskan anak melakukan sleep training karena memiliki suatu masalah.

"Yang pertama jika dokter spesialis anak menganjurkan untuk melakukan sleep training. Biasanya ada indikasi medisnya," tuturnya.

2. Jika tidur yang biasa tidak efektif

Anak juga perlu melakukan sleep training jika metode tidur yang biasa diterapkan sudah tidak efektif lagi. Tidak hanya itu, Si Kecil juga diharuskan berlatih tidur sendiri ketika mereka mengalami gangguan tidur.

"Contohnya dulu anak saya itu usianya sudah satu tahun, lalu harusnya sudah bisa tidur panjang. Tapi anak saya itu kebangun-bangun setiap malam. Kembali seperti anak bayi baru lahir. Nah, itu merupakan salah satu gangguan tidur yang ketika dikonsultasikan ke dokter spesialis anak, sleep training merupakan salah satu solusinya," jelas dr. Inda.

3. Tidak adanya caregiver lain

Bunda termasuk orang tua yang tidak mengasuh anak dengan bantuan babysitter? Kalau begitu, Bunda mungkin perlu melatih anak untuk melakukan sleep training.

"Kemudian jika situasi keluarga mengharuskan untuk melakukan sleep training. Contohnya keluarga yang tinggalnya tidak ada support system lain, misalnya tidak ada caregiver lain, jadi mengharuskan situasinya itu untuk anak bisa tidur tanpa bantuan apa pun," tutur dr. Inda.

Dampak anak tidak mendapatkan tidur yang sesuai

Ilustrasi anak tidur/Foto: Getty Images/iStockphoto/DONOT6

Ketika anak mendapatkan waktu tidur yang sesuai, mereka akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Jika mereka tidak mendapatkan waktu tidur yang sesuai dengan usianya, mereka disebut memiliki 'utang tidur'.

"Kalau misalnya anak kurang tidur, biasanya itu disebut mereka tuh punya utang tidur," ungkap Sleep Trainer Expert, dr. Celestina Hardiman-Yap, M.Res, dalam acara yang sama.

Saat anak tidak mendapatkan jumlah tidur yang seharusnya dalam waktu lama, akan terlihat mereka mudah mengalami tantrum, Bunda. Selain itu, mereka juga akan terlihat lebih lesu.

"Kalau seseorang punya utang tidur ini biasanya akan sering kelihatan nih, misalnya kalau anak sering tantrum. Atau mungkin Bunda dan Ayah kalau misalnya kurang tidur (pasti lebih lesu). Kalau tidurnya tujuh sampai 8 jam, pasti besok bangunnya lebih segar dan mood-nya lebih baik ya," jelasnya.

"Kalau orang dewasa aja enggak nyaman kalau kurang tidur, apalagi anak-anak yang masih berkembang gitu. Kayak belum sekuat kita lah. Jadi, kalau bisa utang tidur tuh dihindari," lanjutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Cara Alami Meredakan Napas Grok-grok pada Bayi, Aman dan Nyaman

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Haru Keluarga dan Sahabat Antar Mpok Alpa ke Tempat Peristirahatan Terakhir

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kisah Anita Jalani Operasi Kanker Payudara Minim Sayatan Berkat Robot Medis

Menyusui Melly Febrida

60 Persen Perempuan Takut Melahirkan, Studi Terbaru Ungkap Cara Tetap Tenang

Kehamilan Annisa Karnesyia

Bayi Kejang vs Kaget: Bagaimana Bedakannya?

Parenting Tim HaiBunda

Transmart Full Day Sale Ikut Meriahkan Kemerdekaan RI dengan Diskon 50%+20%! Hanya Besok, Bun

Mom's Life Triyanisya & Sandra Odilifia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ungkapan Hati Dio Anak Sulung Andre Taulany, Ingin Orang Tua Damai & Tidak Bercerai

Bayi Kejang vs Kaget: Bagaimana Bedakannya?

60 Persen Perempuan Takut Melahirkan, Studi Terbaru Ungkap Cara Tetap Tenang

Kisah Anita Jalani Operasi Kanker Payudara Minim Sayatan Berkat Robot Medis

Momen Haru Keluarga dan Sahabat Antar Mpok Alpa ke Tempat Peristirahatan Terakhir

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK