Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Berapa Usia Terbaik Mengajak Anak Traveling agar Punya Memori Indah saat Liburan?

Azhar Hanifah   |   HaiBunda

Selasa, 10 Jun 2025 13:40 WIB

Usia ideal ajak anak liburan
Usia ideal ajak anak liburan/ Foto: Getty Images/EyeEm Mobile GmbH
Daftar Isi

Liburan bersama Si Kecil selalu jadi momen yang dinanti-nanti keluarga. Tapi, pernah enggak sih Bunda bertanya-tanya, kapan sebenarnya usia anak yang paling pas agar mereka bisa menikmati dan mengingat momen seru saat traveling?

Ternyata, menurut para ahli, enggak semua usia anak cocok diajak jalan-jalan, apalagi untuk perjalanan jauh. Beberapa orang tua mungkin tergoda untuk membawa Si Kecil liburan sejak bayi.

Tapi faktanya, anak-anak baru mulai bisa membentuk memori jangka panjang saat memasuki usia tertentu. Berikut pembahasan lengkap mengenai usia anak traveling yang ideal, alasan kenapa sebaiknya menunda liburan sebelum usia lima tahun, dan pandangan psikolog anak soal liburan ke luar negeri. Yuk, simak dulu penjelasannya!

Usia terbaik mengajak anak liburan agar Si Kecil mengingatnya

Banyak orang dewasa memiliki kenangan kuat tentang liburan masa kecil bersama keluarga, meskipun hanya satu momen dari seluruh perjalanan. Beberapa orang bahkan hanya mengingat satu kejadian saat usia mereka sekitar empat tahun, karena peristiwa tersebut cukup mengena di hati.

Menurut survei dari U.S. Travel Association,  dilansir Yahoo News sebagian besar orang dewasa menyebut bahwa kenangan masa kecil yang paling membekas adalah saat liburan bersama keluarga, bahkan ketika mereka masih sangat kecil.

Hal ini didukung psikolog sosial, Susan Newman, yang menjelaskan bahwa meski usia setiap anak berbeda-beda dalam menyimpan memori, kisaran usia 5-6 tahun adalah waktu ideal karena anak sudah mulai mampu memahami, menikmati, dan mengingat aktivitas liburan.

Beberapa faktor yang memperkuat daya ingat anak terhadap liburan di antaranya:

  • Repetisi (seperti mengunjungi tempat yang sama tiap tahun)
  • Refleksi (bercerita kembali tentang pengalaman liburan)
  • Membawa pulang kenang-kenangan (seperti foto atau oleh-oleh).

Alasan sebaiknya tidak mengajak anak liburan sebelum berusia 5 tahun

Ada anggapan umum bahwa mengajak anak liburan terlalu dini hanya akan sia-sia. Anak belum cukup matang untuk mengingatnya, apalagi menikmati suasana dan pengalaman yang baru.

Dikutip dari laman The Telegraph, psikolog perkembangan anak, Dr. Amanda Gummer, menyarankan agar orang tua menunda perjalanan jauh hingga anak berusia minimal lima tahun. Menurutnya, usia ini adalah masa di mana kemampuan bahasa anak sudah berkembang pesat, sehingga mereka bisa ikut berdiskusi, bertanya, dan lebih sadar dengan pengalaman di sekitar mereka.

Studi yang dilakukan oleh Florida4Less juga menemukan bahwa usia lima tahun adalah usia rata-rata pertama kali orang dewasa mengingat liburan masa kecil mereka. Banyak dari mereka mengingat momen naik pesawat, berenang di laut, atau bermain di kolam renang yang semua itu terjadi setelah usia lima tahun.

Namun, bukan hanya soal mengingat atau tidak. Liburan juga bisa menjadi cara memperkenalkan anak pada lingkungan baru, seperti:

  • Beradaptasi di tempat asing
  • Meminta bantuan dengan sopan
  • Berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal
  • Mengembangkan rasa percaya diri.

Akan tetapi, jika liburan dilakukan sebelum usia yang tepat, Si Kecil mungkin hanya merasa bingung, lelah, atau bahkan cemas. Maka dari itu, mempertimbangkan usia anak adalah hal penting sebelum merencanakan perjalanan keluarga.

Alasan sebaiknya tidak mengajak anak-anak liburan ke luar negeri menurut psikolog anak

Tahukah Bunda, ternyata sebaiknya tidak membawa anak ke luar negeri untuk berlibur. Dikutip dari Netmums, seorang psikolog anak, Dr. Richard James, mengatakan bahwa anak-anak cenderung lebih menyukai tempat yang familiar dan tidak terlalu jauh dari rumah.

Liburan sederhana di dalam negeri, seperti ke pantai atau pegunungan yang sering dikunjungi, justru memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka. Dr. James membagikan pengalamannya sendiri saat membawa anak-anak ke luar negeri untuk pertama kali. Meski anak tertua berumur 11 tahun bisa menikmati nuansa baru, anak bungsunya yang berumur 8 tahun justru merasa kurang nyaman.

Tahun berikutnya, keduanya sepakat untuk kembali berlibur ke tempat yang sama di dalam negeri. Ia juga menyoroti bahwa perubahan dalam kehidupan anak-anak saat ini sudah sangat banyak, dari rutinitas sekolah hingga lingkungan sosial.

Anak-anak mungkin belum bisa memahami keunikan dari budaya asing atau makanan khas negara tertentu, tapi mereka bisa sangat bahagia jika bermain pasir di pantai yang sama setiap tahun. Stabilitas dan kesederhanaan menjadi kunci utama agar liburan menjadi momen berkesan bagi mereka.

Nah, itu dia Bunda penjelasan mengenai usia terbaik mengajak anak traveling agar Si Kecil punya memori indah saat liburan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda