Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Tanda-Tanda Bayi Sudah Siap MPASI, Jangan Buru-Buru Bun

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 03 Jul 2025 09:10 WIB

Jadwal MPASI Ideal Bayi 6 Bulan hingga 1 Tahun
Ilustrasi bayi MPASI/Foto: Getty Images/ Orbon Alija
Daftar Isi
Jakarta -

Memasuki usia 6 bulan, anak umumnya akan mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI atau MPASI. Namun sebenarnya tak melulu soal usia, Bunda juga perlu tanda-tanda bayi sudah siap MPASI, ya.

Dikutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada umumnya setelah memasuki usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi baik makronutrien maupun mikronutrien tidak dapat terpenuhi hanya oleh ASI. 

Di sinilah peran MPASI menjadi sangat penting, sehingga memulai pemberian MPASI yang tepat akan jadi sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. 

MPASI dapat mulai diberikan jika Si Kecil mulai menunjukkan tanda siap makan. Menurut IDAI, periode waktu pemberian awal MPASI ditunjukkan dengan kesiapan fisik dan psikologis. 

Secara fisik, bayi siap makan rata-rata pada usia 6 bulan. Tubuhnya sudah siap menerima makanan padat, karena enzim pencernaannya pun mulai terbentuk dan berkembang sempurna.

Tanda bayi sudah siap MPASI

Berikut beberapa tanda-tanda bayi sudah siap MPASI yang perlu Bunda dan Ayah ketahui seperti dilansir berbagai sumber:

1. Dapat menegakkan leher dan kepala

IDAI menyebutkan salah satu tanda bayi siap MPASI adalah ketika ia sudah bisa mengangkat kepalanya sendiri. Bayi umumnya juga sudah harus mampu menahan lehernya tanpa harus bersandar atau dibantu.

Dengan begitu, diharapkan bayi sudah bisa menjaga keseimbangan tubuhnya sendiri saat makan nanti.

2. Dapat duduk tegak

Tanda bayi siap MPASI berikutnya yakni ketika ia sudah mulai mampu duduk sendiri tanpa bantuan. Bisa juga jika bayi sudah dapat duduk dengan sedikit bantuan untuk bangkit.

Perhatikan apakah anak sudah bisa menjaga keseimbangan tubuhnya saat duduk, sambil bergerak dan mencoba meraih benda di sekitar mejanya. 

3. Tertarik dengan makanan

Menjelang usia 6 bulan, cobalah untuk sering mengajak bayi melihat suasana makan keluarga yang menyenangkan. Dengan begitu, bayi akan mulai merasa penasaran dan menunjukkan ketertarikan ketika melihat makanan. 

Perhatikan juga apakah anak berusaha meraih makanan dan membuka mulut saat disodorkan sendok atau makanan. Hal ini juga bisa menjadi tanda anak sudah siap mulai mendapatkan MPASI. 

4. Refleks menjulurkan lidah mulai berkurang

Selama fase menyusu, bayi umumnya memiliki kemampuan mengisap dan menjulurkan lidahnya, yang disebut juga sebagai refleks ekstrusi. Tujuannya untuk memudahkan menyusu dengan cara mengisap puting payudara. 

Akan tetapi, kemampuan menjulurkan lidah ini biasanya akan semakin berkurang saat mulai memasuki usia 6 bulan. Di waktu inilah, Bunda dapat mulai memperkenalkan makanan padat. 

5. Kemampuan oromotor sudah berkembang

Kemampuan oromotor sangat penting untuk mulai makan makanan padat, yakni kemampuan bayi untuk menggerakkan mulut, mengunyah dan menelan.

Meski terlihat sederhana, tapi gerakan-gerakan ini melibatkan banyak bagian mulut. Termasuk seperti rahang, gigi, lidah, dan bibir.

Jika bayi sudah bisa menggerakkan mulutnya dengan baik, ini merupakan salah satu tanda ia siap untuk mencoba makanan padat.

Untuk lebih pasti apakah anak sudah benar-benar siap MPASI, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya, Bunda.

Kapan bayi mulai bisa diberikan MPASI pertama?

Dikutip dari What to Expect, para ahli merekomendasikan bayi mulai diberi MPASI pertama pada usia 6 bulan. Pemberian MPASI pada usia kurang dari 6 bulan hanya boleh dilakukan atas anjuran dokter dan berdasarkan masalah tertentu saja.

Hindari memberi MPASI pertama pada bayi di bawah 6 bulan tanpa anjuran dokter, Bunda. Hal ini dapat mengganggu sistem pencernaannya yang masih sangat rentan. 

Bayi yang masih sangat kecil belum memiliki enzim pencernaan yang lengkap untuk mengolah makanan padat.

Tips mengenalkan MPASI pertama pada bayi

MPASI penambah berat badanIlustrasi bayi MPASI/Foto: Getty Images/sarawut khawngoen

Salah satu langkah pertama dan terbaik dalam mengenalkan makanan padat pada bayi adalah dengan memberi contoh. Bayi sebenarnya mampu mengamati perilaku orang di sekitarnya, termasuk saat makan.

Hal yang tak kalah penting, perhatikan mood bayi. Jika ia sedang mengantuk atau rewel, tunda dulu dan jangan paksa bayi untuk makan. 

Paksaan dan porsi yang terlalu banyak juga bisa malah membuat bayi jadi trauma, sehingga dikhawatirkan justru membuat mereka makin sulit untuk belajar makan.

Perjalanan MPASI juga tak selalu berjalan mulus, Bunda. Bersiap untuk menerima penolakan. Bayi sangat mungkin menolak makanan baru beberapa kali atau lebih sebelum bisa lebih terbiasa. 

Jangan lupa untuk melihat kondisi bayi setiap mengonsumsi makanan baru, lihat apakah ada reaksi alergi. Meskipun alergi makanan relatif umum terjadi pada bayi, namun hal itu perlu ditanggapi dengan serius. 

Reaksi bayi terhadap makanan dapat berkisar dari kembung, diare atau ada lendir dalam tinja, muntah dan ruam (ini biasanya terjadi bersamaan dengan mulut bengkak atau gatal). Gejala lain termasuk pilek, mata berair, mengi dan rewel berlebihan.

Contoh jadwal MPASI tahap awal

Selain tanda kesiapan, Bunda juga perlu tahu cara pengaturan jadwal MPASI di tahap awal yang tepat. Dalam sehari anak perlu makan 3 kali sehari, 1-2 kali makanan selingan (snack) dan ASI/susu 2-3 kali. 

Berikut contoh jadwal MPASI ideal bayi di tahap awal hingga usia 1 tahun:

Jadwal MPASI bayi 6-8 bulan

Pukul 06.00 - ASI
Pukul 08.00 - Sarapan dengan menu makanan yang lumat
Pukul 10.00 - ASI atau makanan selingan, misal buah bertekstur lembut
Pukul 12.00 - Makan siang dengan menu makanan lembut
Pukul 14.00 - ASI
Pukul 16.00 - Makanan selingan
Pukul 18.00 - Makan malam dengan menu makanan yang lumat
Pukul 20.00, 22.00, 24.00, dan 03.00 - ASI, dapat diberikan per jam, dan jumlahnya bergantung kebutuhan bayi

Jadwal MPASI bayi 9-11 bulan

Pukul 06.00 - ASI
Pukul 08.00 - Sarapan MPASI yang dicincang (halus/kasar), atau fingerfood
Pukul 10.00 - ASI atau makanan selingan, seperti buah berukuran kecil dan cincang kasar
Pukul 12.00 - Makan siang MPASI yang dicincang (halus/kasar), atau fingerfood
Pukul 14.00 - ASI
Pukul 16.00 - Makanan selingan
Pukul 18.00 - Makan malam MPASI yang dicincang, atau fingerfood
Pukul 20.00, 22.00, 24.00 - ASI

Hal yang perlu diingat jika ada kemunculan reaksi alergi, maka segera konsultasikan dengan dokter anak ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda