PARENTING
Psikolog Ungkap Cara Mendidik Anak Tanpa Harus Memarahi & Membentak
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Sabtu, 12 Jul 2025 20:10 WIBBunda, setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Tak hanya itu, Si Kecil juga nantinya mampu bangkit dari kegagalan dan hidup dengan percaya diri.
Sayangnya, masih banyak yang mengira bahwa ketangguhan hanya bisa dibentuk dengan cara yang keras. Misalnya saja dengan sering membentak, menghukum, atau memaksa anak untuk 'kuat sedikit'.
Psikolog anak sekaligus penulis buku Raising Resilience, Tovah Klein mengatakan banyak orang tua keliru mengartikan ketangguhan. "Orang sering mengira ketangguhan itu harus dibentuk lewat sikap keras. Seperti, 'Ayo bertahan sedikit, jangan cengeng,'" ujar Klein, dikutip dari CNBC Make It.
Padahal, menurut Klein, ketangguhan justru terbentuk dari koneksi yang hangat antara anak dan orang tua. Anak perlu tahu bahwa mereka boleh merasa sedih, kecewa, atau marah, tanpa takut ditolak.
Dengan begitu, mereka belajar mengenali dan mengelola emosinya sendiri. Dukungan tanpa syarat inilah yang akan membantu anak tumbuh lebih kuat secara mental.
Anak yang tangguh tidak dibentuk lewat bentakan dan hukuman
Menurut Tovah Klein, ketangguhan anak tumbuh dari hubungan yang hangat, bukan dari hukuman atau sikap keras. Saat anak merasa dicintai tanpa syarat, mereka lebih mudah mengenali dan mengelola emosinya.
Anak-anak butuh tahu bahwa merasa sedih, kecewa, marah, atau takut adalah hal yang wajar. Mereka tidak seharusnya takut dimarahi atau ditolak saat menunjukkan emosi tersebut.
Saat anak merasa aman mengekspresikan perasaannya, mereka jadi lebih percaya diri menghadapi tantangan. Rasa aman ini jadi dasar penting bagi kekuatan mental mereka.
Ketangguhan tak muncul dari paksaan, tapi dari keyakinan bahwa mereka tidak sendirian. Dukungan orang tua yang konsisten dan penuh empati jadi kuncinya.
Anak butuh gagal dan kecewa, tetapi jangan dibiarkan sendiri
Saat Si Kecil merasa harus selalu kuat, mereka cenderung menekan emosinya karena takut dinilai lemah. Tanpa dukungan, anak bisa menarik diri dan enggan berbagi perasaannya.
Menghadapi kegagalan dan kekecewaan justru penting agar anak belajar mengelola emosi dengan lebih dewasa. Bunda tak perlu selalu melindungi mereka dari hal-hal sulit dalam hidup.
Hal yang terpenting adalah hadir dan mendampingi saat anak menjalani proses itu. Dengan begitu, mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan.
"Ketangguhan bukan soal menang atau kalah, tapi soal tahu bahwa aku bisa melewati ini, dan ada orang yang percaya padaku," kata Tovah Klein.
Ketangguhan bisa diajarkan lewat kasih sayang yang konsisten
Klein menegaskan bahwa ketangguhan bukan sifat bawaan, melainkan kemampuan yang bisa diajarkan. Caranya adalah melalui pola asuh penuh kasih sayang dan dukungan yang konsisten.
Saat Bunda rutin menanyakan perasaan anak dan menerima emosinya tanpa menghakimi, anak akan merasa aman. Pada akhirnya, rasa aman ini jadi fondasi penting bagi tumbuhnya kepercayaan diri dan kekuatan mental.
"Anak yang tahu bahwa ia tetap dicintai meski sedang marah atau gagal akan tumbuh jadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri," jelas Klein.
Selain itu, Klein juga menekankan pentingnya anak merasa tidak sendirian. Kalimat "Aku tidak akan sendirian," memberi mereka kekuatan saat Si Kecil menghadapi tantangan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Mulai Usia Berapa Bayi Disebut Balita? Ini Penjelasannya, Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Cara Mendidik Anak dalam Islam, Bunda Perlu Tahu
Anak Terlalu Ramah pada Orang Asing, Berbahaya atau Tidak?
Bunda Perlu Tahu, Cara Tepat Mendidik Anak Agar Senang Berbagi Sejak Dini
4 Kiat Ibunda CEO YouTube Didik Anak agar Jadi Orang Sukses
TERPOPULER
Dewi Lestari Ungkap 13 Th Persahabatan dengan Maudy Ayunda, Sampai Diidolakan Kedua Anak
5 Potret Cantik Aiko Putri Bungsu Wendi Cagur, Ternyata Arti Namanya Unik
Kapan Usia Bayi Sudah Bisa Angkat Kepala Sendiri saat Tummy Time?
Psikolog Ungkap 3 Kalimat Sederhana yang Mempererat Hubungan dengan Pasangan
5 Potret Zaskia Sungkar Tetap Aktif Jalani Kehamilan Kedua, Terbaru Ikut Temani Shireen Berkuda
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Susu Penambah Berat Badan Anak 2 Tahun
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Pilihan Minyak Telon Bayi yang Aman dan Paling Wangi untuk Anak
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Balsem Bayi yang Aman dan Nyaman untuk Kulit Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Dewi Lestari Ungkap 13 Th Persahabatan dengan Maudy Ayunda, Sampai Diidolakan Kedua Anak
Kapan Usia Bayi Sudah Bisa Angkat Kepala Sendiri saat Tummy Time?
5 Potret Cantik Aiko Putri Bungsu Wendi Cagur, Ternyata Arti Namanya Unik
Psikolog Ungkap 3 Kalimat Sederhana yang Mempererat Hubungan dengan Pasangan
5 Potret Zaskia Sungkar Tetap Aktif Jalani Kehamilan Kedua, Terbaru Ikut Temani Shireen Berkuda
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Jonathan Frizzzy Kecewa Divonis 8 Bulan, Benny Simanjuntak: Harusnya Bersyukur
-
Beautynesia
5 Ciri Kepribadian Orang yang Tak Bisa Berhenti Main HP di Malam Hari Menurut Psikologi
-
Female Daily
Ada Omara Esteghlal, Drama Jepang ‘Romantics Anonymous’ Hadirkan Kolaborasi Akting Lintas Negara!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Potret Wajah Asli Wulan Guritno Usai Viral Disebut Bopeng
-
Mommies Daily
12 Pertanyaan Wajib pada Pasangan Sebelum Punya Anak, Sudah Ditanyakan Belum?