Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

4 Kiat Ibunda CEO YouTube Didik Anak agar Jadi Orang Sukses

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 28 Jun 2019 06:59 WIB

Esther Wojcicki, ibu dari CEO YouTube Susan Wojcicki berbagi kiat mendidik anak agar jadi orang sukses.
CEO YouTube Susan Wojcicki/ Foto: Getty Images
Jakarta - Ketika melihat orang tua yang semua anaknya sukses tentu bahagia ya, Bun. Kita sesama orang tua pun jadi ingin tahu apa rahasia mendidik anak yang diterapkan si orang tua agar kelak semua anaknya sukses.

Inilah yang dirasakan Esther Wojcicki, pendiri program Media Arts di Palo Alto High School. Ketiga anak perempuannya menempati puncak posisi yang umumnya didominasi pria. Susan Wojcicki kini menjabat CEO YouTube, lalu anaknya yang lain Janet sukses meraih gelar profesor pediatri serta Anne yang merupakan pendiri dan CEO 23andMe.



Menurut Esther, kesuksesan ketiga anaknya tak semata-mata karena dirinya. Sebab, Susan, Janet, dan Anne menurut Esther adalah orang-orang yang peduli dan cakap.

"Orang tua terus-menerus meminta nasihat kepada saya. Melalui pengalaman puluhan tahun saya sebagai seorang ibu, nenek, dan pendidik, saya telah mengidentifikasi beberapa nilai dasar yang membantu anak-anak kita mencapai kesuksesan," katanya mengutip CNBC.

Esther bilang, salah satu nilai yang diajarkan ke anak-anaknya adalah kebaikan. Sayangnya, beberapa orang tua gagal mengajarkan ke anak-anak mereka.

Nah, berikut nilai-nilai lain yang diajarkan Esther ke anak-anaknya :

1 Ajari anak untuk peduli

"Saya tumbuh dengan keyakinan bahwa tugas saya berkontribusi dan membuat komunitas kami lebih baik. Nilai ini memengaruhi anak-anak saya. Saya menunjukkan kepada anak-anak dengan tindakan untuk mencapai sesuatu. Dan ternyata ini berdampak mendalam untuk kesejahteraan mereka," papar Esther.

2. Memperhatikan pentingnya komunitas

4 Kiat Ibunda CEO Youtube Didik Anak agar Jadi Orang SuksesIlustrasi anak sukses/ Foto: iStock
Sebuah penelitian 2013 menyebutkan remaja dan anak-anak yang menjadi sukarelawan mengalami penurunan suasana hati yang negatif dan risiko kardiovaskular.

Dan penelitian lain di 2016, menemukan remaja yang melakukan pekerjaan sukarela secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam perilaku ilegal dan juga memiliki lebih sedikit hukuman dan penangkapan antara usia 24 dan 34 tahun.

"Untuk itu, kita perlu melatih anak-anak peduli dengan sekitarnya. Tak hanya fokus pada diri mereka sendiri," ujar Esther.

3. Hindari memberi gagasan salah

Esther bilang, anak-anak tumbuh dengan perasaan seolah-olah mereka adalah pusat alam semesta. Ketika menjadi orang dewasa muda, mereka tidak hanya mandiri tapi sebenarnya tidak siap mengambil sesuatu yang bisa membuat kehidupan mereka lebih baik.

"Saya telah bertemu banyak jutawan yang tidak bahagia dan bahkan beberapa miliarder yang tidak bahagia. Banyak dari mereka mungkin mulai sebagai anak-anak tanpa arah," kata Esther.

Menurutnya, para jutawan tersebut cenderung fokus pada uang, karena mereka pikir itu akan membuat mereka bahagia dan puas. Ini yang membuat orang tidak memprioritaskan kebaikan komunitas, tidak berjuang untuk tujuan sosial dan tidak mengejar kehidupan yang penuh makna dan tujuan. Akibatnya, mereka sering berakhir terisolasi dan tertekan.

[Gambas:Instagram]



4. Prioritaskan layanan dan tujuan

"Jika kita memiliki tujuan, diri kita akan bahagia. Jadi, hidup bukan semata hanya untuk uang dan hal-hal yang bersifat duniawi. Sudah sepatutnya kita didik anak bisa melakukan sesuatu untuk membantu orang lain," papar Esther.

Berbicara tentang mencetak anak sukses, ada banyak aspek yang memengaruhinya. Termasuk gimana karakter yang kita bentuk ke anak sejak dini.

"Ada begitu banyak karakter atau porsi yang bisa kita bangun untuk anak misal, berani ambil langkah tertentu, self dicipline, gimana dia ngerjain tugas atau peduli sama orang lain atau empati," papar Anna Surti Ariani, psikolog anak.

Bun, ketahui juga yuk beragam sebab anak enggak mau makan di video di bawah ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda