Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

9 Makanan Tinggi Zat Besi untuk Bayi MPASI yang Mudah Dimasak di Rumah

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 23 Jul 2025 23:30 WIB

MPASI tinggi zat besi
MPASI tinggi zat besi/ Foto: Getty Images/chinaview
Daftar Isi

Zat besi adalah mineral yang digunakan untuk membantu pembentukan sel darah merah dan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anak-anak membutuhkan zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat, termasuk perkembangan otak.

Makanan kaya zat besi diperkenalkan kepada bayi sekitar usia enam bulan. Hal ini karena di usia tersebut suplai zat besi bayi mulai berkurang. Saat itulah bayi membutuhkan lebih dari sekadar ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya yang terus bertambah.

Saat memperkenalkan makanan padat kepada bayi, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk memastikan bayi mendapatkan cukup zat besi. Bunda bisa berikan bayi makanan kaya zat besi setidaknya dua kali sehari dari usia 6 hingga 12 bulan. Lalu, bisa berikan setiap kali makan dari usia 12 hingga 36 bulan.

Dikutip dari Healthlink British Columbia, ada dua jenis zat besi yang terdapat dalam makanan:

  • Zat besi heme: Jenis ini mudah diserap dan ditemukan dalam daging, unggas, ikan, dan kerang. Pilih ikan rendah merkuri, seperti salmon, trout, dan makerel.
  • Zat besi non-heme: Jenis ini tidak mudah diserap. Zat besi ini terdapat dalam telur dan makanan nabati seperti kacang-kacangan, lentil, tahu, serta selai kacang dan biji-bijian. Produk berbasis sereal mungkin mengandung zat besi tambahan, seperti sereal bayi yang difortifikasi, biskuit, dan puff pastry. Periksa tabel informasi nilai gizi untuk memastikannya.

Kebutuhan zat besi harian yang direkomendasikan bervariasi berdasarkan usia.

  • usia 0–6 bulan: 0,27 miligram (mg) per hari
  • usia 6–12 bulan: 11 mg per hari
  • usia 1–3 tahun: 7 mg per hari
  • usia 4–8 tahun: 10 mg per hari

Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah biasanya membutuhkan lebih banyak zat besi dibandingkan mereka yang lahir dengan berat badan sehat.

Makanan tinggi zat besi untuk MPASI

Makanan pertama bayi harus kaya zat besi. Banyak makanan yang dapat membantu anak mendapatkan cukup zat besi. Berikut 9 di antaranya, Bunda!

1. Daging tanpa lemak

Daging dan unggas mengandung zat besi heme dalam jumlah besar, yang mudah dicerna tubuh. Daging sapi, jeroan, dan hati khususnya mengandung banyak zat besi. Bunda bisa buatkan semur untuk balita  dengan daging tanpa lemak yang lembut dan dimasak dengan baik. Pastikan untuk membuang bagian daging yang berlemak karena hanya ada sedikit zat besi di bagian yang berlemak.

2. Kacang-kacangan

Kedelai, kacang merah, lentil, dan kacang-kacangan lainnya mengandung zat besi, serat, serta vitamin dan mineral penting lainnya. Misalnya, setengah cangkir kacang merah mengandung dua mg zat besi. Bunda bisa buat sop atau coba campurkan dengan nasi untuk mendapatkan protein lengkap dan makanan tinggi zat besi.

3. Sayuran berdaun hijau tua

Sayuran berdaun hijau tua seperti kangkung, brokoli, dan bayam adalah beberapa pilihan sayuran terbaik untuk mendapatkan zat besi. Setengah cangkir bayam rebus dan tiriskan mengandung sekitar tiga mg zat besi. Cobalah menyajikan berbagai menu sayur untuk balita, atau tambahkan bayam cincang atau sayuran hijau lainnya untuk ditumis, dimasak sop, kuah bening.

4. Kismis dan buah kering lainnya

Kismis bisa menjadi camilan manis yang enak untuk Si Kecil. Kabar baiknya, buah kering ini dapat meningkatkan asupan zat besi balita , sekaligus membantu mencegah sembelit. Seperempat cangkir kismis mengandung sekitar satu mg zat besi.

5. Telur

Telur merupakan sumber protein esensial, vitamin, dan mineral yang baik, termasuk zat besi. Satu butir telur rebus mengandung satu mg zat besi. Selama bertahun-tahun, orang-orang berusaha membatasi konsumsi telur karena telur juga mengandung kolesterol, yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (PKV). Namun, penelitian terkini menunjukkan bahwa telur tidak meningkatkan risiko PKV.

Balita dapat mengonsumsi telur dengan berbagai cara, seperti rebus matang, utuh, atau dihaluskan, diorak-arik, dibuat sebagai omelet
di dalam hidangan nasi dan mi.

6. Tuna

Tuna merupakan menu makanan anak yang juga menyediakan zat besi dan nutrisi penting lainnya seperti protein dan asam lemak omega-3. Tiga ons tuna kalengan dalam air mengandung satu mg zat besi. Bunda bisa olah dengan memanggangnya, membuat pepes, dan sebagainya.

7. Tahu dan tempe

Tahu dan tempe adalah makanan nabati yang ringan dan serbaguna yang menyediakan protein lengkap, kalsium, zat besi, dan nutrisi lainnya. Tahu dan tempe dapat menyediakan beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan balita.

8. Hati sapi atau ayam

Dilansir Healthline, satu porsi hati sapi (tiga ons), misalnya, mengandung lima mg zat besi. Hati sapi atau ayam merupakan umber zat besi heme, vitamin A, dan B12 yang sangat baik. Bunda bisa masak hingga matang dan haluskan dengan sayuran. Bunda juga bisa olah menjadi pate (pasta gurih), oleskan pada roti panggang. Batasi sekali seminggu karena kadar vitamin A yang tinggi.

9. Sarden

Dikutip dari laman Centred Nutrition Collective, ikan sarden juga dianggap sebagai sumber zat besi yang baik. Sarden menawarkan zat besi heme dan lemak omega-3 untuk perkembangan otak. Bunda bisa gunakan sarden kalengan tanpa tulang, hancurkan dan campur dengan bubur atau nasi. Bunda juga bisa sajikan fillet sebagai makanan ringan.

Demikian penjelasan mengenai makanan tinggi zat besi untuk MPASI bayi. Salah satunya adalah hati ayam yang mudah didapatkan di sekitar rumah dan gampang mengolahnya. Semoga informasi mengenai MPASI tinggi zat besi ini bermanfaat ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda