
parenting
Mengapa Bunda sering Dianggap Lebih Sayang kepada Anak Laki-laki? Ini Kata Studi
HaiBunda
Minggu, 27 Jul 2025 09:20 WIB

Menjalani peran sebagai orang tua tentu ada momen-momen di mana Bunda merasa lebih dekat dengan salah satu anak dibandingkan yang lain. Kedekatan ini bisa dipengaruhi oleh banyak hal, seperti hobi yang sama, kepribadian yang cocok, atau perbedaan kebutuhan emosional dari masing-masing anak.
Namun, kondisi seperti ini juga kerap menjadi topik sensitif di dalam keluarga, terutama saat anak perempuan merasa bahwa Bunda lebih memberikan perhatian kepada kakak atau adik laki-lakinya.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di rumah Bunda saja. Faktanya, banyak orang tua di berbagai belahan dunia mengalami hal serupa. Anak laki-laki sering dianggap sebagai “anak emas”, sementara anak perempuan lebih banyak menerima kritikan.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa kata penelitian dan bagaimana seharusnya kita menyikapinya? Untuk memahami lebih dalam, yuk Bunda simak artikel ini hingga akhir.
90 Persen Bunda akui perlakukan anak laki dan perempuan secara berbeda
Mengutip dari laman The Guardian, survei yang dilakukan oleh situs parenting Netmums terhadap 2.500 ibu mengungkapkan bahwa hampir 90 persen dari mereka, mengaku memperlakukan anak laki-laki dan perempuan secara tidak sama.
Meskipun sebagian besar menyadari bahwa hal tersebut seharusnya dihindari, nyatanya praktik ini masih sangat umum terjadi. Situasi ini pun kerap menjadi bahan perbincangan di rumah, terutama saat anak perempuan merasa bahwa ibunya lebih berpihak pada saudara laki-lakinya
Dalam hasil survei tersebut, banyak ibu yang menyebut anak laki-laki mereka sebagai sosok yang lucu, ceria, dan menggemaskan. Namun, saat anak perempuan menunjukkan perilaku serupa, mereka kerap mendapat cap negatif seperti “cerewet” atau “sering membantah.”
Survei juga menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden ibu merasa memiliki kedekatan emosional yang lebih kuat dengan anak laki-laki dibandingkan anak perempuannya.
Menurut konselor dalam bidang psikoterapi, Crissy Duff, sikap orang tua yang lebih sering mengkritik anak perempuan bisa berdampak pada kepercayaan diri mereka saat tumbuh dewasa.
Anak perempuan yang dibesarkan dalam lingkungan penuh kritik cenderung lebih keras menilai diri sendiri, berbeda dengan anak laki-laki yang umumnya lebih santai menyikapi kesalahan.
Pendiri Netmums, Siobhan Freegard, menjelaskan bahwa meskipun tidak mudah, para Bunda sebaiknya mulai menyadari dan mengubah kebiasaan memperlakukan anak berbeda berdasarkan jenis kelamin.
Ia menekankan pentingnya pola asuh yang adil dan seimbang, agar setiap anak baik laki-laki maupun perempuan bisa tumbuh dengan sehat secara emosional.
Studi ungkap orang tua memang punya anak kesayangan
Bukan hanya soal jenis kelamin, studi yang dikutip dari CBC News dan Yahoo Life juga menunjukkan bahwa banyak orang tua memang memiliki anak kesayangan.
Berdasarkan meta-analisis yang melibatkan hampir 19.500 partisipan dari 30 penelitian selama periode 2015 hingga 2022, diketahui bahwa orang tua kerap memberikan perlakuan berbeda kepada anak-anak mereka, yang dipengaruhi oleh faktor urutan kelahiran, karakter, serta jenis kelamin.
Misalnya, anak pertama biasanya lebih dipercaya untuk memikul tanggung jawab dan diberi kebebasan lebih, sedangkan anak terakhir kerap mendapatkan perlakuan yang lebih lembut dan penuh toleransi.
Namun yang lebih menarik, penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak-anak yang dianggap “menyenangkan” dan “teliti” cenderung menjadi favorit, terlepas dari jenis kelamin atau urutan lahir.
Alex Jensen, salah satu peneliti dalam studi tersebut, menjelaskan bahwa kecenderungan memilih atau lebih menyukai salah satu anak ini sering kali terjadi tanpa disadari.
Ia juga mencatat bahwa anak perempuan umumnya memiliki lebih sedikit masalah perilaku, baik di rumah maupun di sekolah, sehingga orang tua lebih mudah menyukai mereka. Meski demikian, studi menunjukkan bahwa dampak dari perilaku "pilih kasih" ini tergolong minimal dan belum tentu berlaku sama di setiap keluarga.
Menurut profesor sosiologi dari University of Alberta, Lisa Strohschein, alasan orang tua memiliki anak yang lebih disukai ternyata jauh lebih rumit dibanding sekadar faktor urutan kelahiran atau jenis kelamin.
Namun, jika perilaku ini terus berlangsung tanpa disadari, dapat menimbulkan ketegangan dan merusak keharmonisan dalam hubungan keluarga.
Dalam wawancaranya dengan Yahoo Life, Dr. Blaise Aguirre dari Harvard Medical School menyarankan agar orang tua lebih terbuka dan bersedia berdialog dengan anak tentang perasaan mereka. Dengan begitu, anak merasa didengar dan dipahami, bukan dibanding-bandingkan atau diabaikan.
Memahami bahwa perlakuan berbeda pada anak bisa berdampak jangka panjang adalah langkah awal yang penting. Meskipun tidak mudah, Bunda tetap bisa membentuk pola asuh yang lebih adil dan penuh cinta bagi semua anak.
Demikian ulasan mengenai pendapat yang menyebut bahwa seorang ibu lebih menyayangi anak laki-lakinya. Hasil survey menunjukkan bahwa kecenderungan seorang bunda lebih dekat dengan anak laki-lakinya dibanding anak perempuannya. Bagaimana dengan Bunda di rumah? Share yuk di kolom komentar!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Mengenal Neglectful yang Disebut Pola Asuh Tidak Ideal dan Dampaknya untuk Anak

Parenting
Hati-hati Helicopter Parenting Bisa Bikin Anak Tertekan, Ini 5 Dampak Buruknya

Parenting
5 Dampak Buruk Karakteristik Sindrom Anak Emas, Berprestasi tapi Takut Gagal

Parenting
7 Tipe Pola Asuh Anak, Jangan Sampai Salah Pilih dan Bikin Anak Tertekan Bun

Parenting
Hati-hati, Pola Asuh Helikopter Bisa Bikin Psikologis Anak Tertekan


8 Foto
Parenting
Kocak! Ini Perbedaan antara Bunda dan Ayah Saat Mengasuh Anak
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda