Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Dampak Buruk Karakteristik Sindrom Anak Emas, Berprestasi tapi Takut Gagal

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 25 Oct 2021 16:33 WIB

Ibu dan anak
Ilustrasi sindrom anak emas/ Foto: iStock

Pola asuh yang 'salah' ternyata bisa menciptakan sindrom anak emas. Sindrom ini terjadi ketika orang tua merasa tidak cukup percaya diri untuk menyediakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak-anaknya.

Psikiater Nereida Gonzalez-Berrios, M.D, menerangkan bahwa anak emas sering kali dibesarkan dalam dinamika keluarga yang 'salah', di mana anak diharapkan menjadi sangat baik dalam segala hal, tidak pernah membuat kesalahan, dan merasa memiliki kewajiban untuk memenuhi keinginan orang tuanya.

"Anak emas bertanggung jawab atas kesuksesan keluarga. Orang tua menghargai dan memuja mereka dengan cara tertentu, mendorong mereka untuk menjadi lebih baik dalam apa pun yang mereka lakukan," kata Gonzalez-Berrios, dikutip dari Mind Body Green.

Anak emas biasanya dijadikan panutan atau contoh untuk diikuti, Bunda. Dalam keluarga, orang tua seringkali membandingkan anak-anaknya yang lain dengan si anak emas. Mereka juga dituntut untuk melakukan yang terbaik dan enggak boleh gagal.

Pola asuh orang tua yang narsis

Anak-anak yang memiliki karakteristik anak emas biasanya dibesarkan oleh orang tua yang narsis, suka mengontrol dan otoriter. Meski menyandang status anak emas, anak-anak ini merasa tidak cukup aman untuk menyuarakan pendapat mereka sendiri atau melanggar aturan yang dibuat orang tuanya.

"Tujuan utama mereka dalam hidup adalah untuk memenuhi harapan orang tua dan meraih kesuksesan, nama, dan ketenaran untuk keluarga mereka dari orang luar," ujar Gonzalez-Berrios.

"Orang tua menganggap anak emas ini sebagai aset bagi keluarga dan selalu membuat mereka tampil superior di depan orang lain. Orang tua menerapkan disiplin hingga memaksa anak untuk memenuhi harapan mereka. Anak pun merasa berkewajiban untuk memenuhi apa yang diinginkan orang tuanya, meski mereka tidak menyukainya," sambungnya.

Karakteristik sindrom anak emas bisa dikenali, terutama yang berasal dari keluarga narsistik. Simak 7 karakteristik sindrom ini di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga 5 permainan tradisional untuk dikenalkan ke anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KARAKTERISTIK DAN DAMPAK SINDROM ANAK EMAS

Ilustrasi anak sakit atau muntah di malam hari

Ilustrasi anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/LeManna

Karakteristik sindrom anak emas

Sindrom anak emas memiliki karakteristik yang berbeda dari anak lain. Melansir dari berbagai sumber, berikut 5 karakteristik sindrom anak emas:

1. Memiliki jiwa kompetitif

Dilansir Your Tango, anak emas adalah cerminan dari orang tua mereka yang narsis. Dalam kehidupan sosial, anak emas memiliki jiwa kompetitif yang tinggi alias selalu berusaha untuk menang.

Anak-anak ini sudah diajarkan untuk bersaing dan tumbuh dengan jiwa kompetitif dalam keluarga. Untuk bisa menang, mereka bahkan berani mengambil risiko apa pun, Bunda. Rasa percaya diri anak emas didasarkan pada sumber penguatan eksternal, seperti prestasi, pujian, dan gelar.

2. Selalu ingin menyenangkan orang lain

Karakteristik kuat anak emas adalah keinginanya untuk selalu menyenangkan orang lain. Dalam keluarga, mereka cenderung ingin menyenangkan orang tua.

"Mereka berusaha keras untuk menyenangkan orang tua dan memenuhi semua kebutuhan mereka," ujar Neuropsikolog Sanam Hafeez, M.D.

"Mereka bahkan sering menuruti permintaan konyol orang tua karena merasa itu satu-satunya cara untuk menerima cinta dari orang tuanya."

3. Memiliki prestasi akademik yang baik

Tak seperti kebanyakan anak, anak emas suka belajar dan menyukai lingkungan persaingan di sekolah. Mereka akan bekerja dengan keras untuk mendapatkan nilai terbaik guna menyenangkan orang tuanya.

Anak emas sangat percaya diri dan berani. Mereka akan berkembang dengan baik dalam situasi persaingan di sekolah. Kebanyakan anak emas menjadi bintang kelas dan disayang guru.

4. Takut gagal

Menjadi anak emas tidak selamanya positif. Karena terus mencari kesempurnaan, mereka mungkin takut gagal.

Ketika anak emas gagal memenuhi ekspektasi orang tuanya yang tidak realistis, mereka bisa menjadi frustrasi. Mereka juga biasanya jauh lebih sensitif dibandingkan anak lain.

5. Penurut

Anak emas adalah anak kesayangan orang tuanya karena selalu mematuhi aturan alias penurut. Bagi mereka, aturan yang dibuat tidak bisa dibantah dan harus dipatuhi.

Mereka juga tidak pernah mempertayakan keputusan orang tua terhadap pilihan hidup mereka. Dalam beberapa aspek, hal tersebut bisa berdampak negatif pada masa depan anak.

Dampak negatif sindrom anak emas

Dampak negatif sindrom anak emas biasanya baru terlihat ketika anak dewasa. Karakteristik mereka yang menonjol biasanya akan berdampak pada hubungan dengan orang lain, Bunda.

Anak-anak emas juga akan tumbuh menjadi orang yang defensif ketika menerima kritik. Sebab, sejak kecil mereka terbiasa menerima umpan balik positif dari orang lain yang mereka cintai. Ketika mereka mendapatkan umpan balik negatif, mereka akan sulit menerimanya.

Selain itu, anak emas dapat tumbuh menjadi orang yang manipulatif dan suka mengontrol. Mereka akan menguasai orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dengan mengeksploitasi.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda