HaiBunda

PARENTING

Pakar Sebut Bayi Rentan Terinfeksi Virus RSV, Vaksinasi Jadi Langkah Pencegahan Penting

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Kamis, 07 Aug 2025 15:30 WIB
Ilustrasi Bayi Terinveksi Virus RSVFoto: Getty Images/graphixchon
Jakarta -

Bunda pasti ingin anak selalu tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya. Namun, kenyataannya, virus Respiratory Syncytial Virus (RSV) masih menjadi ancaman serius bagi bayi di seluruh dunia, terutama mereka yang berusia di bawah enam bulan.

Infeksi RSV bisa menimbulkan gangguan pernapasan yang berbahaya bagi bayi dan bahkan berisiko berujung fatal jika tidak segera ditangani. Mengutip data global dalam jurnal The Lancet menunjukkan jutaan bayi terinfeksi setiap tahunnya, membuat para ahli kesehatan semakin waspada.

Di Indonesia, kasus RSV pada bayi masih cukup tinggi dan menjadi perhatian besar bagi tenaga medis. Sayangnya, hingga kini belum ada pengobatan spesifik untuk mengatasi virus ini dengan cepat dan efektif.


Oleh karena itu, para pakar menyarankan langkah pencegahan seperti vaksinasi agar Si Kecil mendapatkan perlindungan ekstra. Dengan begitu, risiko terinfeksi RSV bisa ditekan dan Bunda lebih tenang melihat buah hati tumbuh sehat.

Apa itu virus RSV dan mengapa anak rentan terinveksi?

RSV adalah virus yang mudah menular dan sering menyerang saluran napas bawah seperti bronkiolitis dan pneumonia. Virus ini menjadi salah satu penyebab utama bayi harus dirawat di rumah sakit, terutama yang berusia di bawah satu tahun.

Menurut data World Health Organization (WHO), sebagian besar kematian akibat RSV pada anak-anak terjadi pada bayi berusia di bawah enam bulan. Negara berkembang mencatat angka kematian tertinggi karena akses layanan medis yang terbatas.

Setiap tahun, RSV diperkirakan menyebabkan sekitar 3,6 juta kasus rawat inap dan 100.000 kematian global pada anak di bawah lima tahun. Angka ini menunjukkan beban penyakit RSV yang masih sangat tinggi di seluruh dunia.

RSV diklasifikasikan menjadi dua genotipe utama, yaitu RSV A dan RSV B. Keduanya berkontribusi signifikan terhadap penyebaran virus dan keparahan kasus yang terjadi pada bayi dan kelompok rentan lainnya.

RSV jadi penyebab utama rawat inap pada bayi dan anak

Banyak orang tua masih belum menyadari betapa cepatnya virus RSV bisa menular dan menyerang bayi. Gejalanya sering terlihat seperti flu biasa, tetapi komplikasi yang dapat ditimbulkan jauh lebih berbahaya bagi kesehatan Si Kecil.

Menurut Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K), infeksi RSV bukanlah masalah ringan yang bisa diabaikan begitu saja. Ia mengingatkan, bahwa penyakit ini dapat memberikan dampak jangka panjang pada sistem pernapasan bayi.

Selain itu, Prof. Rinawati juga menekankan pentingnya kewaspadaan orang tua dalam mengenali tanda-tanda awal virus RSV. Dengan penanganan lebih cepat, risiko gangguan serius pada paru-paru Si Kecil bisa berkurang.

"Infeksi RSV dapat berlangsung hingga dua minggu dan memiliki potensi menyebabkan gangguan paru jangka panjang. Meski gejalanya ringan di awal, dampaknya bisa serius," ujarnya, dalam acara edukasi publik bertajuk "Dua Generasi, Satu Ancaman: Pentingnya Cegah RSV" oleh Pfizer Indonesia, Rabu (06/08/2025).

Pakar anjurkan vaksinasi RSV selama kehamilan, lindungi bayi sejak lahir

Pakar kesehatan menyarankan pencegahan RSV dilakukan sejak bayi masih di dalam kandungan. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir belum mampu melawan infeksi dengan baik.

Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH, mengatakan bahwa vaksin RSV sebaiknya diberikan sejak masa kehamilan. Menurutnya, langkah ini penting untuk memberikan perlindungan pada bayi setelah lahir.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan rekomendasi resmi dari WHO mengenai waktu terbaik pemberian vaksin RSV. Langkah ini diharapkan membuat perlindungan terhadap bayi agar lebih maksimal.

"WHO menganjurkan pemberian satu dosis vaksin RSV pada trimester ketiga kehamilan, yakni saat usia kandungan memasuki lebih dari 28 minggu," tuturnya.

Bunda pasti ingin memberikan yang terbaik untuk kesehatan Si Kecil. Dengan melakukan vaksinasi tepat waktu, risiko rawat inap akibat infeksi virus RSV bisa berkurang secara signifikan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/ndf)

Simak video di bawah ini, Bun:

Hati-Hati, Trauma & Stres Bisa Pengaruhi Otak Anak Bun!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Rossa Antarkan Sang Putra Jadi Anak Kos untuk Kuliah di Unpad

Mom's Life Annisa Karnesyia

ASI Keluar Banyak saat Hamil Bukan Jaminan Produksi Berlimpah setelah Melahirkan

Menyusui Annisa Karnesyia

Investasi ala Raffi Ahmad, Honor Pertama Diberikan kepada Ibunda

Mom's Life Tim HaiBunda

Mantan Ibu Negara Korsel Terancam Ditangkap karena Manipulasi Saham hingga Penyuapan

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Prewedding Namira Adjani dan Tunangan Bertema Anak Sekolahan, Penuh Nostalgia

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kasus Kanker Serviks Meningkat pada Perempuan Usia 30-40 Th, Ternyata Ini Faktor Utamanya

3 Komplikasi Polip Hidung pada Anak, Gejala, dan Cara Mengobati yang Perlu Diwaspadai

ASI Keluar Banyak saat Hamil Bukan Jaminan Produksi Berlimpah setelah Melahirkan

5 Potret Rossa Antarkan Sang Putra Jadi Anak Kos untuk Kuliah di Unpad

Investasi ala Raffi Ahmad, Honor Pertama Diberikan kepada Ibunda

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK