HaiBunda

PARENTING

BAB Anak Berlendir, Normalkah? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 24 Aug 2025 09:00 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Pitsanu Jaroenpipitaphorn
Jakarta -

Masalah buang air besar (BAB) anak berlendir tidak bisa disepelekan begitu saja, Bunda. Dalam kasus tertentu, kondisi ini juga bisa menjadi pertanda adanya gangguan pada sistem pencernaan.

Misalnya jika jumlah lendir terus bertambah semakin banyak dan tak kunjung membaik, ini bisa mengindikasikan adanya penyakit radang usus.

Oleh sebab itu, penting untuk selalu memperhatikan kualitas asupan Si Kecil dan segera konsultasi ke dokter jika menemukan kondisi ini.


Fungsi lendir di dalam tubuh

Dikutip dari Medical News Today, lendir di usus sebenarnya sangat penting untuk membantu menjaga kesehatan saluran cerna. 

Fungsi lendir dapat melindungi tubuh dari bakteri, enzim pencernaan dan asam, serta racun lainnya untuk menjaga kestabilan kondisi usus. Selain itu, lendir juga berfungsi sebagai pelumas alami dan membantu feses agar lebih mudah keluar.

Namun, sewajarnya buang air besar yang normal biasanya tidak menghasilkan banyak lendir. Jika feses tampak memiliki lendir yang sangat terlihat, hal ini bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan lain, seperti infeksi.

Tanda lain yang perlu diperhatikan:

  • Jumlah lendir meningkat
  • Terdapat darah atau nanah dalam tinja
  • Disertai keluhan lain seperti sakit perut atau kembung
  • Perubahan mendadak dalam frekuensi, konsistensi, atau warna tinja

Penyebab buang air besar berlendir

Ada beberapa kemungkinan penyebab buang air besar berlendir, di antaranya seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah kondisi jangka panjang yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, mulai dari mulut hingga anus. Hal ini merupakan salah satu bentuk dari radang usus.

Salah satu gejala khas dari penyakit Crohn adalah adanya lendir, nanah, atau darah dalam tinja.

Gejala lain penyakit Crohn meliputi:

  • Diare yang terus-menerus
  • Perdarahan rektum
  • Kram perut
  • Konstipasi
  • Rasa ingin segera buang air besar atau perasaan buang air besar yang tidak tuntas

2. Infeksi

Infeksi bakteri, virus, maupun parasit dapat mengubah proses pencernaan di usus. Hal ini berakibat pada keluarnya lendir bersama tinja. Kondisi ini sering disertai diare.

3. Sindrom iritasi usus besar

Salah satu gejala dari sindrom iritasi usus besar atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) adanya lendir berwarna putih pada feses. 

Gejala umum lain yang juga perlu diwaspadai termasuk seperti sakit perut, yang disertai dengan perubahan pola buang air besar. Termasuk seperti konstipasi atau diare.

4. Diare

Lendir pada BAB umumnya akan lebih mudah terlihat pada feses yang encer. Karena bayi umumnya memang lebih sering memiliki feses encer, terkadang Bunda mungkin akan sulit membedakan apakah itu diare atau bukan.

Tanda-tanda diare antara lain:

  • Buang air besar lebih sering dari biasanya
  • Anak tampak kesakitan atau tidak nyaman, misalnya menangis
  • Berkurangnya frekuensi buang air kecil yang dapat menjadi tanda dehidrasi

Diare sering kali sembuh dengan sendirinya, tetapi penting memastikan anak minum cukup cairan agar tidak dehidrasi. Pemberian ASI harus tetap sering dilakukan pada bayi usia 6 bulan ke bawah.

5. Alergi dan sensitivitas makanan

Alergi dan sensitivitas makanan juga bisa menjadi salah satu pemicu diare atau munculnya lendir pada BAB anak. Pada bayi yang menyusu, perubahan mendadak pada pola makan ibu menyusui juga bisa memengaruhi. 

Selain itu, sensitivitas terhadap zat besi, kedelai, atau bahan lain dalam susu formula mungkin bisa berperan pula.

Pada bayi yang sudah mulai makan makanan padat, beberapa jenis makanan bisa memicu diare. Hal ini bisa menjadi tanda awal adanya sensitivitas makanan.

Meski begitu, wajar juga jika warna atau konsistensi feses berubah saat mencoba kali pertama makanan baru.

Kapan tanda perlu ke dokter?

Jika hanya ada sedikit lendir pada tinja anak, biasanya aman untuk tetap memantau kondisi Si Kecil terlebih dahulu. Cek apakah kondisi tersebut dapat hilang dengan sendirinya.

Tapi Bunda sebaiknya segera membawa anak ke dokter jika anak memiliki kondisi berikut: 

  • Memiliki banyak lendir dalam tinjanya
  • Mengalami gejala lain, seperti diare, demam, atau nyeri
  • Bayi lahir prematur atau berusia di bawah 3 bulan
  • Memiliki sistem imun lemah akibat penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu

Untuk bayi, segera bawa juga ke fasilitas kesehatan jika memiliki tanda-tanda darurat seperti: 

  • Memiliki banyak darah dalam tinja
  • Mengeluarkan tinja berwarna putih dan terlihat kesakitan
  • Menunjukkan tanda dehidrasi, seperti bibir kering, mata cekung, atau jarang buang air kecil
  • Tidak mau makan atau menyusu

Cara mengatasi BAB berlendir

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal

Dikutip dari Healthline, cara mengatasi BAB berlendir sebenarnya bergantung pada diagnosis dan penyebab utamanya. 

Pada kasus ringan, istirahat cukup dan perubahan asupan sehari-hari bisa membantu mengatasi keluhan BAB berlendir pada anak Termasuk seperti menjaga kualitas makan Si Kecil. Berikut beberapa cara lain untuk membantu mengatasi BAB berlendir pada anak:

1. Cukupi kebutuhan cairan anak 

BAB berlendir sering kali disertai diare, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit. 

Pastikan kebutuhan cairan sehari-hari anak terpenuhi, termasuk dari air susu ibu (ASI) untuk bayi, air putih, atau oralit. Ini merupakan langkah pertama dan sangat penting lho, Bunda.

Berdasarkan World Health Organization (WHO), pemantauan nutrisi merupakan faktor utama penanganan diare pada anak.

2. Perhatikan pola makan anak

Pastikan anak mendapatkan cukup makanan berserat (misalnya dari buah, sayur, dan biji-bijian) untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan. 

Probiotik seperti yoghurt dapat menyeimbangkan mikrobiota usus dan mencegah peradangan pada sistem pencernaan.

Hindari dulu pemberian makanan berlemak, berminyak, atau yang dapat menyebabkan alergi pada anak. Termasuk seperti produk susu jika anak memiliki riwayat intoleransi laktosa, karena ini berisiko bisa memperburuk gejala.

3. Pemberian antibiotik

Pemberian obat seperti antibiotik bisa dilakukan oleh dokter jika kasus BAB berlendir disebabkan oleh infeksi bakteri. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter dapat meresepkan antibiotik sesuai kebutuhan anak.

4. Segera cek ke dokter jika gejala berlanjut

Jangan tunda untuk segera membawa anak berkonsultasi ke dokter jika gejala menetap lebih dari 2–3 hari atau disertai kondisi lain. Misalnya seperti demam tinggi, muntah, penurunan berat badan, atau ada darah dalam tinja.

Jika perlu, dokter mungkin akan meminta dilakukan pemeriksaan penunjang seperti cek feses, cek darah, kolonoskopi, atau endoskopi.

5. Jaga kebersihan makanan dan lingkungan

Infeksi usus bisa menjadi penyebab BAB berlendir. Oleh sebab itu, pastikan anak dibiasakan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Misalnya, biasakan anak untuk selalu mencuci tangan sebelum makan dengan air mengalir dan sabun. Hindari juga anak jajan makanan yang diolah dengan tidak higienis ya, Bunda. 

Meski terkesan sepele, tapi menjaga kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah infeksi saluran cerna anak.

Menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI), pemberian makanan bergizi seimbang juga dapat membantu pemulihan dan pertumbuhan optimal saat anak sakit. 

Itulah BAB anak berlendir, termasuk faktor-faktor penyebab, gejala, dan cara mengobatinya. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan sekitar Si Kecil ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bunda Perlu Tahu! Ini Penyebab, Ciri & Cara Mencegah Tunagrahita pada Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kisah Cinta Nadine Chandrawinata & Dimas Anggara, Awalnya Minta Foto saat Ketemu di Mall

Mom's Life

Ketahui 5 Penyebab Bumil Meninggal Setelah Operasi Caesar & Cara Mencegahnya

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Anak 3 Tahun Bisa Kalahkan AI dalam Kecerdasan Visual, Bikin Para Peneliti Terkejut

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Penyebab Keluar Flek Cokelat Sebelum Haid dan Cara Mengatasinya

Kehamilan Melly Febrida

Potret Fay Nabila, Mantan Dancer Cilik yang Kini Tengah Jalani LDR dengan Suami

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Sekolah Beri Hadiah Rp2,2 M untuk Murid yang Diterima di Kampus Top, Tuai Kecaman

7 Penyebab Keluar Flek Cokelat Sebelum Haid dan Cara Mengatasinya

Anak 3 Tahun Bisa Kalahkan AI dalam Kecerdasan Visual, Bikin Para Peneliti Terkejut

Ketahui 5 Penyebab Bumil Meninggal Setelah Operasi Caesar & Cara Mencegahnya

Kisah Cinta Nadine Chandrawinata & Dimas Anggara, Awalnya Minta Foto saat Ketemu di Mall

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK