Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bentuk & Ukuran Kelamin Bayi Laki-laki yang Normal Beserta Kelainan Penis yang Perlu Diwaspadai

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 02 Sep 2025 22:50 WIB

Clubfoot pada Bayi Baru Lahir: Tanda, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/SeventyFour
Daftar Isi
Jakarta -

Bentuk dan ukuran kelamin setiap bayi laki-laki akan berbeda-beda. Selalu perhatikan, jika ada kondisi yang tampak berbeda atau berisiko kelainan, segera cek ke dokter ya.

Dikutip dari Nationwide's Children, panjang normal penis bayi baru lahir adalah 2,8 cm sampai 4 cm. Sementara itu, lingkar penis bayi baru lahir biasanya 0,89 cm sampai 1,27 cm.

Penis umumnya diukur dengan cara diregangkan secara hati-hati, dari ujung hingga pangkalnya. Namun, sebenarnya penis normal pada bayi atau anak dapat memiliki berbagai ukuran dan bentuk, dengan variasi sifatnya unik juga. 

Penis yang tampak kecil dapat disebabkan oleh adanya lemak alami bayi di sekitar tulang kemaluan. Hal ini umum terjadi dan biasanya akan berkurang seiring bertambahnya usia.

Jika ada kekhawatiran mengenai kelamin bayi laki-laki yang tampak tidak biasa, maka dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisinya. 

Jenis kelainan penis pada bayi laki-laki

Dilansir berbagai sumber, berikut beberapa jenis kelainan penis pada bayi laki-laki yang perlu diwaspadai lebih lanjut:

1. Penis kecil (mikropenis)

Mikropenis adalah penis yang ukurannya lebih kecil dari normal. Mikropenis dapat terjadi sendiri, tetapi sering kali disertai gangguan lain.

Sebagai contoh, kondisi ini dapat muncul jika seorang anak mengalami gangguan hormon yang menyebabkan kadar hormon abnormal, sehingga memengaruhi pertumbuhan organ seksualnya.

Tanda mikropenis yang paling umum adalah ukuran penis bayi yang kurang dari 1,9 cm saat diregangkan dengan hati-hati.

Perlu diketahui bahwa pada bayi yang gemuk, adanya lemak perut bisa membuat penis tampak lebih kecil.

Oleh karena itu, penting untuk mengukur panjang penis dengan teliti oleh dokter. Anak mungkin juga perlu menjalani tes darah atau pemeriksaan lain untuk mendeteksi kelainan hormon.

2. Kulup kecil (fimosis)

Dikutip dari Medical News Today, fimosis adalah kondisi di mana kulup terlalu kencang sehingga tidak bisa ditarik ke belakang melewati kepala penis (glans). Saat kotor dan terjadi iritasi, bisa menimbulan gejala seperti nyeri dan bengkak.

Sebagian besar bayi dan balita yang belum disunat lebih rentan mengalami fimosis, yakni ketika kulup tidak bisa ditarik ke belakang. 

Oleh sebab itu, jika fimosis terjadi berulang kali atau dalam jangka waktu yang berdekatan, dokter mungkin akan menyarankan anak untuk disunat.

3. Kelainan lubang kencing (epispadia atau hipospadia)

Epispadia adalah cacat lahir langka yang memengaruhi uretra, saluran yang membawa urine keluar tubuh. Lebih tepatnya, lubang saluran kencing (uretra) terbuka di bagian atas penis.

Epispadia lebih sering terjadi pada laki-laki, meski bisa juga terjadi pada perempuan (tapi kasus ini sangat jarang terjadi). Masalah ini dapat ditangani dengan pembedahan oleh ahli urologi anak. 

Sementara itu, hipospadia adalah kelainan pada penis bayi di mana lubang uretra terbuka di bagian bawah penis. Kondisi ini biasanya juga terdeteksi sejak bayi lahir dan membuat aliran urine menjadi tidak normal.

Kedua masalah saluran uretra ini sama-sama bisa menimbulkan komplikasi seperti gangguan buang air kecil.

4. Hidrokel

Hidrokel adalah salah satu kondisi umum kelainan kelamin pada bayi laki-laki. Walau tidak menyakitkan, tapi adanya benjolan di skrotum sering membuat orang tua khawatir.

Dikutip dari Cleveland Clinic, hidrokel adalah penumpukan cairan berlebih di dalam skrotum (kantung yang melindungi testis). Walaupun pembesaran ini dapat terlihat jelas, tapi kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan nyeri.

Hidrokel dapat terjadi sejak lahir atau muncul dalam minggu-minggu pertama kehidupan. Hal ini disebabkan jalur turunnya testis dari perut ke skrotum tidak menutup sempurna, sehingga cairan masuk ke dalam skrotum.

Sebagian besar kasus hidrokel pada bayi tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan hingga tahun pertama. Meski begitu, penting untuk tetap memantau dan berkonsultasi dengan dokter.

Hal ini karena hidrokel bisa saja muncul disertai dengan komplikasi lain, misalnya hernia inguinalis.

5. Undescensus testis/testis terlambat turun

Undescensus testis atau kriptorkismus adalah kondisi medis di mana satu atau kedua testis tidak bisa turun ke posisi normal di dalam skrotum, baik sebelum maupun setelah lahir.

Kondisi ini perlu perhatian medis karena dapat memengaruhi kesuburan, fungsi reproduksi, serta meningkatkan risiko komplikasi seperti kanker testis dan gangguan hormon.

6. Hermaphrodit

Istilah 'hermaphrodit' sebenarnya sekarang sudah jarang digunakan di dunia medis karena dianggap tidak tepat dan berkonotasi negatif. Oleh sebab itu, kondisi serupa kini dikenal dengan istilah lain yakni Disorders of Sex Development (DSD) atau kelainan diferensiasi seksual.

Dalam kondisi ini, anak memiliki kromosom laki-laki (XY), tetapi penis tidak berkembang sempurna dan bahkan kadang menyerupai kelamin perempuan.

Dari tampak luar, kelamin bayi juga terkadang sulit dibedakan antara laki-laki atau perempuan. Penyebabnya bisa berupa kelainan genetik, gangguan hormon (misalnya produksi testosteron), atau masalah perkembangan organ reproduksi.

Gejala pada DSD dapat mencakup:

  • Tidak adanya kelamin saat lahir
  • Kelamin luar tidak jelas laki-laki atau perempuan (contohnya penis kecil atau klitoris membesar)
  • Gangguan kelenjar adrenal
  • Ketidakseimbangan hormon atau elektrolit
  • Menstruasi mulai muncul pada usia yang tidak biasa
  • Testis tidak turun
  • Hipospadia

7. Hernia

Hernia adalah salah satu masalah kesehatan yang juga cukup sering dialami bayi, terutama bayi laki-laki. Meski begitu, hernia juga bisa terjadi pada bayi perempuan.

Menurut Stanford Medicine Children’s Health, hernia adalah kondisi di mana sebagian usus menonjol melalui titik lemah pada otot perut. Ini menyebabkan munculnya tampilan benjolan lunak di bawah kulit.

Ada tiga jenis hernia pada bayi:

  • Hernia inguinalis: muncul di area selangkangan
  • Hernia umbilikalis: muncul di sekitar pusar
  • Hernia epigastrik: muncul di area antara pusar dan dada

Demikian ulasan tentang bentuk dan ukuran kelamin bayi laki-laki yang normal, beserta berbagai jenis kelainan penis yang perlu diwaspadai. Jangan lupa untuk konsultasikan kesehatan Si Kecil pada dokter anak ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda