
parenting
Mengenal Sutura Kepala Bayi dan Perkembangannya yang Perlu Diketahui Orang Tua
HaiBunda
Jumat, 05 Sep 2025 14:20 WIB

Daftar Isi
Bunda pasti sering memperhatikan kepala Si Kecil yang lembut dan mungil setiap hari. Kadang terlihat ada bagian yang lebih lunak dan ini yang dikenal sebagai sutura pada kepala Si Kecil.
Ketika anak tersenyum, menangis, atau sedang tidur, kepala mereka tampak begitu unik. Bunda bisa menyaksikan bagaimana bentuk kepala perlahan berubah seiring berjalannya waktu.
Bunda pasti selalu ingin memastikan anak tumbuh sehat dan kuat. Kepala Si Kecil tentu menyimpan banyak hal penting yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Nah, sebenarnya, apa sih sutura itu? Apakah ini hal normal pada kepala Si Kecil atau sesuatu yang perlu diperhatikan?
Apa itu sutura?
Sutura adalah sambungan fleksibel yang menghubungkan tulang-tulang di kepala Si Kecil. Jaringan ini memungkinkan otak berkembang dengan leluasa tanpa mengganggu bentuk tengkorak.
Bagian ini juga mempermudah tulang kepala bergerak saat proses kelahiran. Dengan begitu, kepala bayi bisa melewati jalan lahir dengan aman dan nyaman.
Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa sutura memanjang ke bagian dahi, sementara yang lain membentang ke sisi dan belakang kepala. Posisi sutura yang strategis ini membantu kepala tetap simetris saat tumbuh.Â
Mengenal suturan bayi yang normal dan tidak
Sutura pada kepala Si Kecil biasanya terlihat pada area lunak yang disebut fontanelle. Fontanelle terbesar berada di bagian depan kepala, tempat tiga dari empat sutura utama bertemu, menilik dari Stanford Medicine.
Bagian belakang kepala juga memiliki fontanelle yang lebih kecil. Fontanelle ini biasanya menutup sebelum ulang tahun kedua, sementara sutura lain tetap terbuka hingga dewasa awal.
Pertumbuhan kepala Si Kecil bisa terganggu jika sutura menutup terlalu cepat. Hal ini membuat tulang di area itu berhenti berkembang dan memaksa pertumbuhan terjadi di tempat lain, sehingga bentuk kepala menjadi tidak normal (craniosynostosis).
Jenis sutura pada manusia
Setelah mengenal sutura yang normal dan yang tidak, Bunda juga perlu tahu jenis-jenis sutura pada kepala Si Kecil. Berikut jenis-jenis sutura seperti dikutip dari Cleveland Clinic:
Sutura utama (besar) pada tengkorak meliputi:
1. Sutura koronal
Sutura ini membentang horizontal dari telinga ke telinga, menghubungkan tulang frontal dan parietal. Posisi sutura koronal seperti tempat mahkota duduk di kepala, membentuk batas alami di bagian atas kepala Si Kecil.
Fungsi sutura koronal sangat penting untuk pertumbuhan kepala yang simetris. Perkembangan sutura ini memungkinkan kepala mengikuti pertumbuhan otak dengan seimbang.
2. Sutura lambdoid (oksipito-mastoid)
Terletak di bagian belakang kepala, sutura lambdoid menghubungkan tulang parietal dengan tulang oksipital. Posisi horizontalnya membantu membentuk kontur belakang kepala yang rapi dan kuat.
Sutura lambdoid juga memberi ruang bagi pertumbuhan otak di bagian belakang kepala. Dengan perkembangan yang normal, kepala Si Kecil tetap proporsional dan simetris.
3. Sutura metopik (frontal)
Sutura ini membentang vertikal di dahi, menghubungkan tulang frontal. Letaknya di tengah dahi membuat sutura metopik sangat mudah terlihat pada bayi yang baru lahir.
Fungsi sutura metopik adalah menyesuaikan pertumbuhan otak di bagian depan kepala. Ketika pertumbuhan otak berjalan normal, sutura ini akan perlahan menyatu tanpa mengganggu bentuk kepala.
4. Sutura sagittal
Sutura sagittal membentang vertikal di tengah atas tengkorak, antara tulang parietal. Posisi ini seperti garis tengah yang membagi kepala menjadi dua sisi simetris.
Peran sutura sagittal penting untuk memungkinkan kepala anak mengembang seiring pertumbuhan otak. Penutupan sutura yang normal membantu menjaga bentuk kepala tetap proporsional.
5. Sutura squamosa
Terletak di atas telinga, sutura squamosa menghubungkan tulang temporal dan parietal. Bentuk horizontalnya menyesuaikan pertumbuhan samping kepala yang cepat pada bayi.
Sutura ini juga mendukung perkembangan otak di bagian samping kepala. Dengan sutura squamosa yang sehat, kepala Si Kecil tetap kokoh sekaligus fleksibel.
6. Sutura kecil lainnya
Selain sutura utama, ada beberapa sutura kecil di tengkorak, Bunda. Misalnya sutura frontolakrimal yang menghubungkan tulang frontal dan lakrimal, yang membantu membentuk detail halus pada kepala dan wajah bayi.
Sutura kecil ini juga berperan menyesuaikan pertumbuhan tulang di area yang lebih spesifik. Meskipun ukurannya kecil, keberadaan mereka penting untuk membentuk kepala yang proporsional dan sehat.
Fungsi sutura
Bunda sekarang sudah tahu berbagai jenis sutura pada kepala anak. Selanjutnya, penting juga memahami fungsi sutura bagi pertumbuhan dan perkembangan kepala Si Kecil seperti dikutip dari laman Cleveland Clinic:
1. Memungkinkan kepala bayi melewati jalan lahir tanpa cedera
Sutura yang fleksibel membantu tulang bergerak dan menyesuaikan diri selama proses kelahiran. Hal ini membuat kepala Si Kecil tetap aman saat melewati jalan lahir.
2. Memberi ruang bagi otak untuk tumbuh
Dengan sutura yang masih terbuka, otak Si Kecil bisa berkembang dengan ukuran yang ideal dan seimbang. Ruang ini sangat penting agar pertumbuhan otak tidak terhambat.
3. Melindungi otak dari cedera
Sutura bekerja sebagai bantalan alami yang menjaga otak tetap terlindungi. Hal ini membantu mengurangi risiko cedera dari benturan ringan atau tekanan pada kepala.
4. Memberi bentuk dan ukuran kepala
Peran sutura sangat penting agar kepala Si Kecil tumbuh simetris dan proporsional. Bentuk kepala yang sehat mencerminkan perkembangan otak yang normal dan optimal.
Kapan sutura bayi menutup?
Sutura pada kepala Si Kecil menutup pada waktu yang berbeda-beda seiring pertumbuhannya. Proses ini umumnya selesai saat otak berhenti berkembang, biasanya pada masa dewasa awal.
Beberapa sutura utama menutup di usia tertentu, misalnya sutura koronal sekitar 24 tahun. Sutura sagittal menutup sekitar umur 22 tahun, sedangkan sutura lambdoid sekitar 26 tahun.
Beberapa sutura menutup lebih cepat, seperti sutura metopik yang biasanya menyatu pada usia 3-9 bulan. Sementara sutura squamosa membutuhkan waktu lebih lama dan bisa menutup sepenuhnya pada usia 60 tahun.
Proses penutupan sutura terjadi melalui ossifikasi, yaitu ketika sambungan fleksibel berubah menjadi tulang solid. Selama proses ini, sutura menyatu dengan tulang di sekitarnya untuk membentuk tengkorak yang utuh dan kuat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Cerita Bunda Namira Monda Miliki Anak Berkebutuhan Khusus: Cinta Pertama & Sumber Bahagia

Parenting
5 Hal yang Bisa Dilakukan Bayi 7 Bulan, Salah Satunya Senang Berinteraksi

Parenting
Makna di Balik Bayi yang Banyak Tersenyum, Bukan Berarti Selalu Ceria Bun

Parenting
Panjang & Berat Ideal Bayi Baru Lahir Menurut WHO, Bunda Wajib Tahu

Parenting
Perkembangan Bayi 1 Bulan, Kemampuan Motorik hingga Emosional

Parenting
4 Tanda Bayi Mengalami Growth Spurt
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda