HaiBunda

PARENTING

Anak Terpapar Konten dan Berita Negatif di Media Sosial, Harus Bagaimana?

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Rabu, 10 Sep 2025 14:45 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Pranithan Chorruangsak
Jakarta -

Berita negatif dan konten berlebihan di media sosial kini begitu mudah diakses anak. Tanpa disadari, hal ini bisa memengaruhi cara mereka berpikir, merasakan, hingga bersikap.

Dunia digital memang menawarkan banyak informasi, tetapi tidak semua layak dikonsumsi anak. Sayangnya, sering kali anak belum mampu membedakan mana yang fakta dan mana yang sekadar sensasi.

Orang tua pun kerap dibuat resah ketika mendapati anak terpapar berita buruk di lini masa. Apalagi jika informasi itu menimbulkan rasa takut, cemas, atau bahkan menanamkan pandangan yang keliru.


Dalam situasi seperti ini, peran orang tua menjadi sangat penting. Anak membutuhkan bimbingan agar mereka tetap merasa aman sekaligus bisa memahami informasi secara sehat.

Terkait hal ini, HaiBunda menanyakan langsung kepada Psikolog Anak, Samanta Elsener, M.Psi., Psikolog. Ada beberapa tips yang diberikan untuk menghadapi paparan konten negatif pada anak.

Tips bijak orang tua dalam menghadapi paparan konten negatif pada anak

Menurut Samanta Elsener, di era digital sekarang, anak-anak semakin mudah terhubung dengan berbagai informasi di media sosial. Tidak jarang, mereka juga terpapar berita atau konten negatif yang bisa memengaruhi pola pikir maupun emosinya. Simak tipsnya berikut ini:

1. Mengetahui paparan berita yang dilihat anak

Orang tua sebaiknya terlebih dahulu mencari tahu berita apa saja yang terpapar ke anak, agar bisa memahami sejauh mana pengaruhnya. Dengan begitu, Bunda akan lebih mudah menentukan langkah bijak dalam memberikan penanganan selanjutnya.

"Cari tahu apa saja berita yang terpapar ke anak dan sedalam apa pemahamannya," kata Samanta.

Setiap anak memiliki pemahaman berbeda terhadap konten yang ia lihat di media sosial dan hal ini sering kali memengaruhi cara berpikirnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk benar-benar menyelami sudut pandang anak sebelum memberi tanggapan.

2. Menggali dan memvalidasi perasaan anak

Orang tua perlu menanyakan tentang kondisi perasaan anak setelah melihat berita yang membuatnya tidak nyaman. Jika Si Kecil merasa takut, cemas, atau khawatir, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengakui emosinya.

"Tanyakan tentang kondisi perasaan anak dan validasi emosinya," ujar Samanta.

Memberikan rasa aman bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti memeluk atau menemani anak melakukan aktivitas bersama. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan tidak sendirian menghadapi rasa gelisahnya.

"Akui emosi anak dan pastikan orang tua memberikan rasa aman kepada anak dengan memeluk atau melakukan aktivitas bersama," tambahnya.

3. Berdiskusi dengan bahasa yang mudah dipahami

Anak akan lebih mudah mengerti jika diajak berdiskusi menggunakan bahasa sederhana sesuai usianya. Jelaskan makna dari berita yang ia lihat di media sosial dengan cara yang ringan.

"Ajak anak diskusi dengan bahasa yang sederhana yang mudah dipahami anak tentang makna berita yang ia dapatkan dari media sosial," katanya.

Orang tua juga bisa mulai mengajarkan perbedaan antara hal yang tepat dan baik dengan hal yang salah dan tidak pantas. Langkah kecil ini akan membantu anak memahami nilai dasar dalam memilah informasi.

4. Mengingatkan cara menyikapi berita di media sosial

Penting bagi orang tua untuk mengingatkan anak bagaimana sebaiknya menanggapi berita yang muncul di media sosial. Ajarkan cara membedakan mana informasi yang benar dan mana yang berita hoaks.

"Berikan pengingat ke anak tentang bagaimana sebaiknya menanggapi paparan berita atau informasi di media sosial di kemudian hari, dengan memilah mana berita hoax dan mana berita yang dapat dipercaya," ucap Samanta.

Selain itu, orang tua juga bisa memberi contoh nyata agar anak tidak mudah terpancing dengan konten negatif. Dengan latihan berulang, anak akan terbiasa memilah informasi secara lebih bijak.

5. Meninjau ulang aturan penggunaan gadget

Setiap orang tua perlu meninjau ulang aturan anak dalam menggunakan gadget, apakah sudah sesuai dengan usianya. Bila belum, maka orang tua bisa menyusun ulang aturan agar anak tetap aman saat bermain gadget.

"Review ulang aturan anak menggunakan gadget apakah sudah sesuai usianya atau belum," ujarnya.

Orang tua juga sebaiknya melakukan penyaringan pada aplikasi yang ada di gadget anak, supaya lebih sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Pengawasan yang konsisten akan membuat anak lebih terlindungi dari paparan informasi negatif.

"Jika belum lakukan lagi upaya untuk menyaring aplikasi apa saja di gadget anak dan lakukan pengawasan terhadap penggunaan gadget sesuai usia anak," sambung Samanta.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips Menyikapi Anak yang Terpapar Konten & Berita Negatif di Media Sosial

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Shahnaz Haque Beri Hadiah ke Almarhum Marissa, Kini Kuliah Lagi di Fakultas Kedokteran UI

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ucapan Manis Glenn Alinskie di Hari Ultah Sang Putri Nastusha, Intip 5 Momennya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sara Fajira Melahirkan Anak Pertama Berjenis Kelamin Perempuan, Banjir Ucapan Selamat

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Potong Rambut saat Hamil Menurut Islam, Bolehkah?

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Kenali 6 Gaya Merangkak pada Bayi, Bunda Perlu Tahu

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mengenal Trauma Kolektif yang Bisa Dialami Masyarakat Akibat Kekacauan Negara

Ucapan Manis Glenn Alinskie di Hari Ultah Sang Putri Nastusha, Intip 5 Momennya

Potong Rambut saat Hamil Menurut Islam, Bolehkah?

5 Drama Korea Lee Joo Ahn Terbaik Rating Tertinggi, Pemeran Gong Gil di Bon Appetit, Your Majesty

Kenali 6 Gaya Merangkak pada Bayi, Bunda Perlu Tahu

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK