HaiBunda

PARENTING

Oralit untuk Bayi: Kegunaan, Aturan Minum, dan Cara Membuat untuk Mengatasi Diare

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Jumat, 12 Sep 2025 14:00 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/ake1150sb
Jakarta -

Ketika bayi terserang diare, banyak orang tua langsung diliputi rasa cemas. Bukan hanya karena Si Kecil jadi lebih rewel, tapi juga karena risiko dehidrasi yang bisa muncul dalam waktu cepat.

Ada langkah praktis yang kerap dijadikan pertolongan pertama sebelum bayi dibawa ke tenaga medis, yaitu dengan memberi oralit. Larutan ini berperan penting untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare.

Bahan untuk membuat larutan ini bisa dengan mudah ditemukan di dapur rumah. Maka tak heran jika banyak orang tua menjadikannya andalan ketika Si Kecil mulai menunjukkan gejala diarenya.


Meski terlihat mudah, cara memberikan larutan ini tidak boleh asal-asalan, Bunda. Ada takaran yang harus diperhatikan agar manfaatnya benar-benar terasa bagi bayi.

Selain untuk mengatasi diare, larutan ini juga bisa membantu kondisi lain yang menyebabkan tubuh kekurangan cairan. Dengan pemakaian yang benar, orang tua bisa menjadikannya solusi sederhana untuk menjaga kesehatan bayi.

Apakah oralit aman untuk bayi?

Melansir dari Kementerian Kesehatan RI, oralit merupakan larutan yang digunakan sebagai langkah penting dalam merawat diare. Cairan ini dikenal juga dengan sebutan rehidrasi oral yang membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang.

Oralit dibuat dari campuran natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat, serta natrium bikarbonat. Perpaduan komposisi ini membuat larutan tersebut mampu menggantikan elektrolit yang terbuang saat diare.

Dengan tujuannya untuk mencegah dehidrasi, oralit bisa diberikan pada bayi 6 bulan ke atas secara hati-hati sesuai aturan yang dianjurkan. Jadi, bisa dikatakan larutan ini aman untuk Si Kecil asalkan dosis dan takarannya tepat sesuai panduan kesehatan.

Manfaat oralit untuk bayi

Oralit menjadi solusi utama untuk bermacam permasalahan pada bayi, Bunda. Kandungan natrium, kalium, gula, dan elektrolit penting di dalamnya mampu membantu tubuh Si Kecil kembali segar dan terhidrasi dengan baik.

Berikut manfaat oralit untuk bayi, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Mengatasi diare

Ketika bayi mengalami diare, tubuhnya kehilangan banyak cairan dalam waktu singkat. Dengan pemberian oralit, cairan dan elektrolit yang hilang bisa cepat digantikan sehingga kondisi bayi lebih stabil.

2. Membantu saat muntah-muntah

Muntah berulang juga membuat cairan tubuh berkurang drastis. Oralit membantu menyeimbangkan kembali kadar cairan agar bayi tidak mengalami dehidrasi yang lebih parah.

3. Mencegah dan mengatasi kekurangan cairan (dehidrasi)

Oralit bekerja efektif dalam menjaga tubuh bayi tetap terhidrasi ketika cairan banyak keluar akibat sakit. Dengan begitu, risiko dehidrasi dapat dicegah sekaligus diatasi lebih cepat.

Cara membuat oralit untuk bayi di rumah

Membuat oralit sendiri di rumah sebenarnya cukup mudah dan praktis, Bunda hanya perlu menyiapkan bahan sederhana yang ada di dapur. Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, berikut langkah praktis membuat oralit:

Cara membuat oralit (sediaan jadi):

  • Siapkan 1 gelas (200 ml) air matang atau air teh.
  • Masukkan 1 bungkus bubuk oralit ke dalam gelas.
  • Aduk hingga larut sempurna dan siap diberikan.
  • Sementara jika ingin membuat larutan garam sendiri, caranya juga tidak kalah mudah. Cukup ikuti langkah berikut agar hasilnya tepat dan aman untuk diminum bayi.

Cara membuat larutan gula garam sendiri:

  1. Ambil gula sebanyak satu sendok teh penuh.
  2. Tambahkan garam setengah sendok teh.
  3. Campurkan dengan 1 gelas air matang.
  4. Aduk perlahan hingga larut sempurna sebelum diberikan.

Berapa takaran oralit untuk bayi?

Setiap bayi memiliki kebutuhan cairan yang berbeda tergantung usia dan kondisinya. Oleh karena itu, pemberian oralit perlu disesuaikan agar manfaatnya benar-benar efektif dan aman.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, takaran yang dianjurkan untuk bayi di bawah usia 1 tahun adalah sekitar 300 ml atau setara dengan 1,5 gelas. Jumlah ini cukup untuk membantu mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare maupun muntah.

Aturan minum oralit untuk bayi

Pemberian oralit pada bayi tidak boleh sembarangan karena perlu dilakukan dengan takaran yang tepat. Berikut aturan minum oralit untuk bayi:

  1. Berikan oralit dalam jumlah kecil namun sering menggunakan sendok, pengumpan, atau penetes.
  2. Mulailah dengan dosis kecil agar bayi tidak mudah muntah.
  3. Tambahkan jumlahnya secara bertahap hingga mencapai dosis yang dianjurkan.
  4. Biarkan bayi meminumnya perlahan sesuai kenyamanannya.

Pilihan makanan untuk bayi diare

Masalah diare pada bayi 6 bulan ke atas tentu bisa bikin Bunda khawatir, apalagi kalau Si Kecil masih dalam masa-masa MPASI. Oleh karena itu, ada beberapa jenis makanan sederhana yang bisa membantu meredakan diare sekaligus menjaga kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan ke atas, dilansir dari laman Only My Health:

1. Pisang

Pisang kaya akan kalium dan mudah dicerna oleh tubuh bayi. Buah ini bisa membantu mengganti elektrolit yang hilang saat diare sekaligus membuat tekstur feses lebih padat.

2. Nasi putih

Nasi putih termasuk makanan yang lembut di perut bayi dan membantu membuat feses lebih keras. Air rebusan nasi juga bisa diberikan karena bermanfaat mengurangi gejala diare pada Si Kecil.

3. Roti tawar

Roti tawar bisa menjadi pilihan praktis untuk Si Kecil karena mudah untuk dicerna. Teksturnya juga membantu menyerap cairan berlebih di saluran pencernaan bayi.

4. Kentang rebus

Kentang rebus yang dilumatkan halus bisa menjadi MPASI lembut untuk bayi diare. Kandungan seratnya membantu menambah volume feses sekaligus tetap ramah di perut Si Kecil.

5. Wortel

Wortel yang dimasak hingga lembut lalu dihaluskan sangat baik untuk pencernaan bayi. Seratnya bisa membantu memadatkan feses sekaligus memberi asupan vitamin penting.

6. Ayam

Ayam yang direbus tanpa bumbu lalu dihaluskan bisa menjadi sumber protein yang mudah cerna. Protein ini penting untuk membantu proses pemulihan bayi dari diare.

7. Yoghurt plain

Yoghurt tanpa tambahan gula mengandung bakteri baik yang bermanfaat untuk menyehatkan usus bayi. Bunda bisa memberikannya sedikit demi sedikit agar pencernaan Si Kecil kembali seimbang.

8. Oatmeal

Oatmeal polos yang digiling halus cocok sebagai makanan lembut untuk bayi. Kandungan serat larutnya dapat membantu menormalkan feses saat Si Kecil diare, Bunda.

9. Putih telur rebus

Putih telur rebus yang dihancurkan halus bisa jadi sumber energi sekaligus protein ringan. Makanan ini juga aman untuk pencernaan bayi yang sedang sensitif.

10. Kaldu tulang

Kaldu tulang hangat membantu menjaga cairan tubuh bayi agar tidak dehidrasi. Selain itu, kandungan mineralnya juga mendukung proses pemulihan setelah diare.

Jangan lupa sesuaikan tekstur makanan sesuai dengan kemampuan makan bayi 6-12 bulan ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Biar Si Kecil Cepat Duduk & Merangkak, Coba 7 Cara Stimulasi ini, Bun!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Leony Trio Kwek Kwek Keluhkan Pajak Warisan hingga Tanggapan DJP

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Dian Sastrowardoyo di TIFF, Kenakan Pin One Piece hingga Foto Bareng Artis Drakor Hospital Playlist

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kisah Pasangan Artis Korea Umumkan Kehamilan Pertama setelah 9 Kali Jalani Bayi Tabung

Kehamilan Annisa Karnesyia

Jepang Perkuat Layanan Pasca Persalinan untuk Tekan Kasus Kematian Ibu

Kehamilan Annisa Karnesyia

Penderita Diabetes Pantang Makan Buah, Mitos atau Fakta?

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Asma Anak Kambuh sampai Bibir Membiru, Segera Bawa ke RS

Leony Trio Kwek Kwek Keluhkan Pajak Warisan hingga Tanggapan DJP

Jepang Perkuat Layanan Pasca Persalinan untuk Tekan Kasus Kematian Ibu

Buka Suara, Astrid Kuya Tegaskan Rumah yang Dijarah Bukan dari Gaji DPR

Head Lag pada Bayi: Apa Itu dan Kapan Bunda Harus Waspada?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK