PARENTING
5 Bahaya Jika Bayi Terlalu Dini MPASI yang Jarang Diketahui Orang Tua
Kinan | HaiBunda
Minggu, 28 Sep 2025 23:30 WIBMPASI atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu penting untuk tumbuh kembang bayi, terutama saat nutrisi dari ASI saja sudah tidak cukup memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Namun, perlu diketahui bahwa ada bahaya jika bayi terlalu dini MPASI, Bunda.
Memperkenalkan makanan pendamping terlalu dini bisa menimbulkan risiko kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Perhatikan dulu apakah Si Kecil sudah memiliki tanda-tanda siap mulai MPASI seperti punya kontrol kepala dan leher yang baik, dapat duduk tegak, serta menunjukkan minat pada makanan.
Kebanyakan bayi mulai menunjukkan tanda-tanda ini sekitar usia 6 bulan, meskipun hal ini dapat bervariasi.
Kapan waktu ideal memulai MPASI?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa pada umumnya setelah memasuki usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi baik makronutrien maupun mikronutrien tidak dapat terpenuhi hanya oleh ASI.
Di sinilah peran MPASI menjadi sangat penting, sehingga memulai pemberian MPASI yang tepat akan jadi sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
Organisasi kesehatan internasional seperti World Health Organization (WHO) juga merekomendasikan agar MPASI mulai diberikan pada usia sekitar 6 bulan, sambil tetap melanjutkan pemberian ASI.
Rekomendasi ini bertujuan agar sistem pencernaan dan mekanisme menelan bayi sudah cukup mampu untuk 'menerima' makanan selain susu.
Kenapa tidak dianjurkan MPASI terlalu dini?
Dikutip dari Raising Children, disarankan untuk tidak memperkenalkan MPASI sebelum usia 4 bulan atau bahkan di usia 4-5 bulan.
Hal ini karena di rentang usia tersebut, proses pencernaan bayi masih belum sempurna. Mereka juga belum dapat mengunyah atau menelan dengan baik.
Selain bisa memicu berbagai risiko kesehatan, ini juga dapat berpengaruh pada tumbuh kembang bayi. Beberapa di antaranya seperti meningkatkan risiko alergi makanan, eksim, penyakit celiac, infeksi saluran pencernaan, dan kenaikan berat badan berlebih.
Apa bahayanya jika bayi terlalu dini MPASI?
Pemberian MPASI dini atau kurang dari usia 6 bulan hanya boleh dilakukan atas anjuran dokter, yakni pada kasus-kasus tertentu saja.
Misalnya pada kasus gangguan pertumbuhan, masalah berat badan tertentu, masalah gizi, atau penyakit kronis (seperti gangguan pencernaan atau gangguan metabolik).
Jika bayi terlalu dini MPASI tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu, ada beberapa risiko bahaya yang bisa terjadi seperti:
1. Risiko obesitas
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), pengenalan makanan padat sebelum usia 4 bulan dikaitkan dengan peningkatan penambahan berat badan dan kelebihan lemak tubuh, yang berkaitan dengan kondisi obesitas.
"Memperkenalkan makanan pendamping pada bayi terlalu dini dapat menyebabkan mereka kehilangan nutrisi penting yang berasal dari ASI," ujar ahli gizi, Dr Chloe Barrera.
2. Risiko tersedak
Pada usia kurang dari 6 bulan, umumnya bayi belum memiliki koordinasi menelan dan kontrol otot mulut yang baik. Hal ini membuat mereka jadi lebih rentan tersedak.
"Makan makanan padat terlalu dini dapat menyebabkan bahaya, termasuk peningkatan risiko masalah berat badan di kemudian hari, alergi makanan, dan bahkan risiko tersedak," kata dokter spesialis anak dan salah satu penulis The Picky Eater Project, Natalie Muth, MD, dikutip dari Parents.
3. Gangguan pada sistem pencernaan bayi
Selain kemampuan oromotor, sistem pencernaan bayi juga belum sepenuhnya matang sebelum usia 6 bulan. Organ-organ penting seperti lambung, usus halus, dan pankreas bayi masih belum mampu mencerna makanan padat.
Oleh sebab itu, pemberian MPASI dini juga berisiko dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, atau bahkan infeksi saluran pencernaan.
4. Masalah penyerapan nutrisi
Saat bayi diberikan MPASI dini atau sebelum waktunya, jumlah ASI yang dikonsumsi biasanya akan berkurang. Padahal ASI masih menjadi sumber nutrisi utama yang paling mudah diserap dan paling sesuai dengan kebutuhan bayi hingga usia 6 bulan.
Pemberian MPASI dini berisiko menyebabkan bayi kehilangan banyak zat gizi penting yang hanya bisa didapat dari ASI, seperti zat besi dan lemak sehat.
5. Risiko alergi
Salah satu bahaya jika bayi terlalu dini MPASI berkaitan dengan perkembangan sistem imunnya. Pada usia di bawah 6 bulan, sistem kekebalan tubuh bayi masih belum berkembang dan sangat rentan.
Pemberian MPASI dini pun dapat meningkatkan risiko alergi, terutama dari asupan tertentu seperti seperti susu sapi, telur, atau gandum.
Tubuh bayi belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mengenali dan mengelola protein 'baru' dari asupan-asupan tersebut.
Kapan perlu konsultasi ke dokter soal MPASI?
Apabila Bunda merasa Si Kecil punya masalah yang berkaitan dengan nutrisi dan berat badan, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter.
Termasuk jika bayi memiliki kondisi-kondisi berikut:
- Riwayat lahir prematur atau dengan berat lahir rendah, karena perkembangan motorik atau status nutrisinya mungkin belum optimal.
- Tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda kesiapan MPASI sampai usia 6 bulan.
- Punya masalah pertumbuhan (pertumbuhan berat badan atau panjang badan tidak sesuai kurva pertumbuhan).
- Ada tanda-tanda kekurangan nutrisi, seperti kulit pucat dan/atau anemia.
- Ada kondisi medis khusus seperti gangguan saluran pencernaan, gangguan metabolik, alergi berat, atau penyakit ginjal/infeksi kronis.
Selain itu, jika Bunda masih ragu tentang tekstur, jenis makanan, atau frekuensi pemberian MPASI bayi, pastikan untuk konsultasi ke dokter.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
7 Rekomendasi Game Online Edukatif untuk Si Kecil, Ada Mewarnai hingga Memasak!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Resep Gadon Sapi untuk MPASI Anak Usia 1 Tahun, dan Menu Tinggi Kalori Lainnya
Alasan MPASI Baru Dikenalkan pada Bayi 6 Bulan & Bahaya Memberi Makan Terlalu Dini
Bahaya Memberi MPASI Dini pada Bayi, Bunda Perlu Tahu
5 Kriteria Makanan untuk Perkembangan Bayi 6-12 Bulan
TERPOPULER
5 Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Fattah Riphat yang Sempat Nyambi Jadi Driver Online
5 Bahaya Jika Bayi Terlalu Dini MPASI yang Jarang Diketahui Orang Tua
Jarak Usia Suami Istri yang Terlalu Jauh Berisiko Pangkas Harapan Hidup Perempuan, Ini Kata Studi
5 Potret Keseruan Tyara Renata dan Surya Insomnia Liburan, Renang hingga Motoran Bareng Anak
2 Kisah Perjuangan Artis Korea Hamil Lewat IVF, Ada yang Berhasil setelah Berjuang Melawan Kanker
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Fattah Riphat yang Sempat Nyambi Jadi Driver Online
5 Bahaya Jika Bayi Terlalu Dini MPASI yang Jarang Diketahui Orang Tua
5 Potret Bukti Kekompakan Para Warga Dapur Istana di Bon Appetit, Your Majesty
Jarak Usia Suami Istri yang Terlalu Jauh Berisiko Pangkas Harapan Hidup Perempuan, Ini Kata Studi
2 Kisah Perjuangan Artis Korea Hamil Lewat IVF, Ada yang Berhasil setelah Berjuang Melawan Kanker
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Unggah soal Anak Durhaka, Venna Melinda Ungkap Respons Verrell Bramasta
-
Beautynesia
5 Kalimat yang Diucap Orang Tua Kepada Anak Sebelum Berangkat Sekolah, Nggak Perlu Cemas Lagi!
-
Female Daily
Sudah Punya Tiket Sector-K? Siap Nonton ENHYPEN, ILLIT, & SUHO Live Bulan Depan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
8 Gaya Tasya Farasya Liburan Mewah di Dubai Usai Tuntut Nafkah Rp100
-
Mommies Daily
7 Cabang Olahraga yang Lagi Tren di Tahun 2025, Yuk Coba!