Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Banyak Anak Terkena Influenza A dan B: Kenali Gejala, Tanda Bahaya, dan Pencegahannya

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Rabu, 01 Oct 2025 20:40 WIB

Influenza A dan B pada Anak: Kenali Gejala, Tanda Bahaya, dan Pencegahannya
Influenza A dan B pada Anak/Foto: Getty Images/surachetkhamsuk
Daftar Isi
Jakarta -

Kasus influenza di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Lonjakan ini membuat perhatian para orang tua semakin tinggi terhadap kesehatan anak-anak.

Rumah sakit kini menerima lebih banyak pasien anak yang memerlukan perawatan intensif, Bunda. Setiap harinya, jumlah kunjungan meningkat di berbagai fasilitas kesehatan.

Banyak orang tua yang ingin tahu lebih dalam, apakah ini hanya flu biasa atau sesuatu yang lebih berisiko?

"Ada kasus influenza A dan B yang marak di rumah sakit-rumah sakit, sehingga terjadi peningkatan jumlah pasien yang memerlukan rawat inap," kata Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A, Subs Resp(K), dalam media briefing bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan tema Mengenali Influenza A dan B pada Anak.

Apa itu influenza tipe A dan B?

Banyak kasus penyakit pada anak ternyata disebabkan oleh virus influenza, Bunda. Menurut dr. Nastiti, virus ini menjadi salah satu kontributor utama penyebab munculnya infeksi.

"Ternyata cukup banyak kasus yang disebabkan oleh influenza virus. Dia merupakan kontributor yang cukup penting sebagai virus penyebab atau kuman penyebab," ucap dr. Nastiti.

Selain itu, influenza dibagi menjadi tipe A, B, C, dan D berdasarkan susunan protein di permukaannya, Bunda. Influenza A paling sering menimbulkan masalah serius, sedangkan influenza B biasanya lebih ringan.

"Virus influenza ada A, B, C, D, kita lihat dari tipe susunan dari permukaannya, proteinnya berbeda. Ada influenza A, ada influenza B, C, dan D. Yang paling sering menyebabkan masalah itu influenza A, dia bisa bikin pandemi, dia bisa menyebar dengan menimbulkan banyak korban," katanya.

"Influenza B itu umumnya lebih ringan, namun laporan-laporan terakhir juga menunjukkan bahwa influenza B pun bisa menyebabkan keparahan. Tapi memang tidak seperti influenza A untuk keparahannya, sedangkan influenza C biasanya ringan," tambah dr. Nastiti.

Gejala influenza pada anak

Setelah memahami influenza tipe A dan B, Bunda juga perlu mengetahui gejala-gejala yang sering muncul pada anak. Berikut informasi selengkapnya:

1. Demam dan nyeri badan

Influenza biasanya menimbulkan demam tinggi yang disertai dengan nyeri badan. Hal ini membuat anak merasa lemas dan tidak bersemangat, Bunda.

"Influenza ini memiliki gejalanya yang lebih banyak. Ada demamnya dan ada nyeri badannya," kata dr. Nastiti.

2. Batuk dan pilek

Batuk dan pilek merupakan gejala yang umum terjadi, Bunda, namun pada flu biasanya lebih parah dibandingkan common cold atau infeksi virus pada hidung dan tenggorokan.

"Penularannya mudah melalui cairan yang dikeluarkan dengan batuk atau bersin atau mungkin berbicara muncrat ya, dan sangat cepat. Satu orang sakit bisa mengeluarkan dua atau tiga orang sekitarnya," ucapnya.

3. Lemas dan sulit bangun

Anak yang terkena flu sering merasa sangat lelah dan susah bangun dari tempat tidurnya. Bunda harus memantau dan memastikan anak cukup istirahat serta terhidrasi dengan baik.

"Pada anak besar tentu yang bisa merasakan lemas, kemudian sering susah bangun," ujar dr. Nastiti.

4. Sakit kepala dan pegal otot

Flu sering kali menyebabkan sakit kepala dan pegal-pegal pada otot. Anak pun merasa tidak nyaman dan lebih rewel dari biasanya. Kondisi ini membuat anak lebih cepat lelah saat bergerak. Karena itu, istirahat yang cukup sangat penting untuk pemulihannya, Bunda.

5. Penularan cepat dan asimtomatik

Virus influenza bisa menular bahkan sebelum gejala itu muncul, Bunda. Dalam hal ini, Bunda harus lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan di rumah dan lingkungan anak.

Tanda bahaya virus influenza

Influenza bisa sangat berbahaya pada Si Kecil, Bunda. Virus ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani.

"Influenza sangat berbahaya. Karena kita lihat dari sejarah bahwa pandemi influenza itu menyebabkan kematian, dan kematiannya itu jutaan, 2 juta, 1 juta, itu ketika terjadi pandemi sampai resources dari layanan kesehatan itu kewalahan," kata dr. Nastiti.

Batuk dan pilek memang wajar terjadi pada anak, tapi Bunda perlu tahu kapan gejala ini menjadi tanda waspada.

"Tapi kita harus juga mengenali tanda bahaya Kapan itu kalau anaknya demam tinggi, misalnya di atas 39 ya Atau apalagi kalau di atas 40 itu kita harus perhatikan pantau," katanya.

Demam tinggi pada anak adalah salah satu tanda bahaya, Bunda. Pemantauan yang ketat sangat diperlukan untuk memastikan kondisi anak tetap aman.

"Kalau demamnya cenderung tinggi-tinggi terus makin tinggi harus dibawa ke rumah sakit. Anak sulit minum, sulit minumnya bisa karena muntah terus Atau dia sama sekali tidak mau minum, sama sekali sulit untuk menolak karena nyeri Itu merupakan tanda bahaya," ucap dr. Nastiti.

Selain itu, kesulitan minum atau muntah yang terus menerus menjadi indikator serius. Gangguan pernapasan seperti napas tersengal atau tarikan dinding dada juga bisa menandakan komplikasi serius, Bunda.

"Apalagi kalau ada kejang, kesadarannya menurun Atau kebiruan di sekitar mulut Itu harus dibawa ke IGD rumah sakit," tambahnya.

Pencegahan penyakit influenza pada anak

Nah, Bunda, setelah memahami influenza tipe A dan B beserta gejala dan tanda bahayanya, kini saatnya kita juga mempelajari langkah-langkah pencegahan penyakit influenza. Simak, yuk!

1. Menutup hidung dan mulut saat batuk

Anak-anak perlu diajarkan menutup hidung dan mulut ketika batuk atau bersin, Bunda. Kebiasaan ini membantu mencegah virus yang menyebar ke teman sekelas ataupun keluarga.

"Diperhatikan Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan lengan ketika batuk Pencuci tangan, perbanyak istirahat, sering minum air banyak kemudian makan bergizi" kata dr. Nastiti.

Selain itu, anak-anak juga harus rajin mencuci tangan setelah bermain atau sebelum makan, Bunda. Langkah sederhana ini sangat efektif mencegah virus masuk ke tubuh mereka.

2. Meningkatkan daya tahan tubuh

Memberikan anak cukup istirahat, makanan bergizi, dan minum air yang cukup sangat penting, Bunda. Tubuh yang kuat akan lebih tahan terhadap serangan influenza.

Lingkungan yang bersih juga mendukung kesehatan anak, Bunda. Mainan, meja belajar, dan kamar yang higienis membantu mengurangi risiko tertularnya virus.

3. Vaksinasi influenza

Vaksin influenza direkomendasikan mulai usia enam bulan, Bunda. Pemberian vaksin ini mengikuti panduan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk memastikan anak mendapat perlindungan yang aman.

"Untuk anak, tentu kita bisa melihat dari apa yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia, bahwa mulai usia enam bulan, anak bisa diberikan vaksinasi influenza. Vaksinasinya itu bisa diberikan kapan saja setelah usia enam bulan," ujar dr. Nastiti.

4. Memperhatikan perilaku bersih dan sehat

Anak-anak perlu dibiasakan hidup bersih dan sehat sejak dini, Bunda. Hindari kebiasaan merokok di sekitar anak dan ajarkan mereka mandi secara teratur.

"Badan dunia, WHO, dan juga Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan vaksinasi influenza, terutama pada perokok atau risiko tinggi. Kita juga harus memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.

Kebiasaan sederhana ini membantu menjaga sistem imun anak tetap kuat, sehingga risiko tertular influenza bisa berkurang secara signifikan, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda