Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

2 Jenis Vaksin Flu Anak dan Dosisnya Berdasarkan Usia Si Kecil

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Dec 2021 12:06 WIB

Vaksin anak
Ilustrasi vaksin anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/FamVeld

Jakarta - Apakah Bunda sudah mengetahui bahwa ada beberapa jenis imunisasi yang harus Si Kecil terima beberapa bulan setelah kelahirannya? Salah satunya adalah vaksin influenza atau yang lebih sering dikenal dengan vaksin flu.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan jadwal imunisasi influenza mulai sejak bayi berusia 6 bulan dan pengulangan setiap tahun.

Jenis vaksin flu

Berdasarkan penjelasan dari Kemenkes, vaksin influenza mengandung virus yang tidak aktif (inactivated influenza virus). Vaksin influenza mengandung antigen dari dua sub tipe virus.

Influenza A dan satu sub tipe virus influenza B, subtipenya setiap tahun direkomendasikan oleh WHO berdasarkan surveilans epidemiologi seluruh dunia. Untuk menjaga agar daya proteksi berlangsung terus-menerus, maka perlu dilakukan vaksinasi secara teratur setiap tahun. 

Dikutip dari KidHealth ada dua jenis vaksin flu tersedia untuk musim flu 2020-2021. Keduanya melindungi dari empat jenis virus influenza yang menyebabkan penyakit musim ini. Berikut dua jenis vaksin flu, diantaranya;

1. Suntikan flu, yang disuntikkan dengan jarum

Vaksin flu biasanya diberikan sebagai suntikan di lengan atas. Suntikan ini mengandung virus flu yang sudah mati yang tidak akan menyebabkan seseorang terkena flu. Tetapi dapat menyebabkan efek samping ringan seperti nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan dan demam ringan.

2. Semprotan hidung, kabut yang disemprotkan ke lubang hidung

Vaksin flu semprot hidung mengandung virus flu hidup yang dilemahkan. Sehingga dapat menyebabkan gejala seperti flu ringan, termasuk pilek, sakit kepala, muntah, nyeri otot, dan demam. Tetapi termasuk sangat jarang vaksin flu dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah.

Di masa lalu, vaksin semprot hidung tidak direkomendasikan untuk anak-anak karena tampaknya tidak bekerja dengan baik. Versi yang lebih baru tampaknya berfungsi lebih efektif dan akurat. Jadi, salah satu vaksin dapat diberikan tahun ini, tergantung pada usia anak dan kesehatan umum.

Sebagai catatan yang perlu Bunda ketahui bahwa semprotan hidung direkomendasikan hanya untuk orang sehat berusia 2–49 tahun.

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau beberapa kondisi kesehatan (seperti asma) dan wanita hamil tidak boleh mendapatkan vaksin semprot hidung. Jadi Bunda, anak usia di bawah 2 tahun tidak dibolehkan menggunakan vaksin semprotan hidung. 

Banner Tanaman Hias Pengusir NyamukBanner Tanaman Hias Pengusir Nyamuk/ Foto: HaiBunda/Mia

Dosis vaksin flu

Berikut ini adalah jadwal dan dosis vaksin influenza disadur dari Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan vaksin;

Dosis untuk anak usia kurang dari 2 tahun adalah 0,25 ml dan usia lebih dari 2 tahun adalah 0,5 ml. Untuk anak yang pertama kali mendapat vaksin influenza pada usia ≤ 8 tahun, vaksin diberikan 2 dosis dengan selang waktu minimal 4 minggu, kemudian Imunisasi diulang setiap tahun 

Vaksin influenza diberikan secara suntikan intra muskular di otot deltoid pada orang dewasa dan anak yang lebih besar, sedangkan untuk bayi diberikan di paha anterolateral 

Pada anak atau dewasa dengan gangguan imun, diberikan 2 dosis dengan jarak interval minimal 4 minggu, untuk mendapatkan antibodi yang efektif. Bila anak usia ≥ 9 tahun cukup diberikan satu kali saja, teratur, setiap tahun satu kali.

Lalu seberapa penting Bunda perlu memberikan vaksin flu kepada Si Kecil, dan efek samping apa sajakah yang mungkin ditimbulkan oleh vaksin flu? Simak lengkapnya melalui penjelasan di halaman berikut ini.

Saksikan juga video tentang efek samping vaksin selain demam di bawah ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]




PENTINGNYA ANAK MENDAPATKAN VAKSIN FLU

Anak sedang divaksin

Ilustrasi vaksin anak/Foto: iStockphoto

Mengapa vaksin flu direkomendasikan?

Masih dikutip dari KidsHealth, meskipun vaksin flu tidak 100 persen efektif, vaksin ini masih sangat mengurangi kemungkinan seseorang terkena flu, yang bisa sangat serius. Itu juga bisa membuat gejalanya tidak terlalu parah jika seseorang masih terkena flu setelah menjalani vaksin. 

Bahkan jika Bunda atau Si Kecil mendapat vaksin flu tahun lalu, itu tidak akan melindungi Bunda tahun ini, karena virus flu berubah. Itu sebabnya vaksin diperbarui setiap tahun untuk memasukkan jenis virus terbaru. 

Terkadang jenis yang sama dimasukkan dalam vaksin satu tahun setelahnya. Meski begitu, tetap penting untuk mendapatkan vaksin flu tahunan karena kekebalan tubuh terhadap virus influenza menurun seiring dengan waktu.

Jika Si Kecil mengalami efek samping reaksi alergi atau demam tinggi, segera konsultasikan ke dokter. Untuk meredakan dan mengurangi rasa sakit di area suntikan, Bunda bisa mengompres area bekas suntikan dengan kain hangat dan lembap atau bantalan pemanas.

Jika Si Kecil sakit dan demam saat akan menjelang vaksin, mungkin Bunda disarankan berkonsultasi lagi dengan dokter untuk menjadwal ulang vaksin flu. Sekian Bunda informasi tentang vaksin flu kali ini. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda dan Si Kecil.

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda