
parenting
Kenali 8 Gejala Flu pada Anak, Bedakan dengan Gejala Batuk-Pilek
HaiBunda
Kamis, 04 Nov 2021 11:23 WIB


Flu menjadi salah satu penyakit yang kerap menyerang anak-anak. Pergantian cuaca sering dianggap sebagai 'biang kerok' yang menyebabkan flu pada anak.
Flu adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penyakit infeksi yang menyerang saluran napas (hidung, tenggorokan, dan paru-paru). Penyakit infeksi ini disebabkan oleh influenza virus tipe A atau B.
Pada dasarnya, ada empat tipe virus influenza di dunia, tipe A, B, C, dan D. Tapi yang menyebabkan masalah secara global hanya tipe A dan B, karena mudah menular dan menyebabkan gejala yang cukup berat pada manusia.
Sementara, tipe C hanya menyebabkan gejala ringan dan tidak berpotensi menyebabkan pandemi flu. Sedangkan Tipe D, hanya menyerang hewan ternak dan belum ada laporan menyebabkan infeksi atau penyakit pada manusia.
Perlu Bunda ingat, flu merupakan penyakit yang bersifat sangat menular melalui droplet dari saluran napas saat orang yang sedang sakit, batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Penting untuk menjauhkan anak dari orang yang sedang terkena flu. Mengapa?
Pada umumnya, banyak orang yang mengalami flu menularkan penyakit ini sejak satu hari sebelum gejala muncul hingga satu minggu setelahnya. Balita dan juga orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah dapat menularkan virus influenza lebih lama lagi.
Bunda dan Ayah simak apa saja gejala flu berikut ini, untuk menghindarkan anak dari penularan flu.
![]() |
Gejala flu pada anak
Gejala penyakit flu bisa sangat bervariasi, dari ringan hingga berat, Bunda. Bahkan, kemunculan pun tiba-tiba tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing anak serta virulensi kuman yang masuk.
Namun, secara umum gejala flu dapat ditandai dari beberapa hal berikut ini:
- Tidak enak badan
- Batuk
- Pilek
- Suara menjadi serak
- Hidung meler dan tersumbat
- Badan terasa sakit
- Sakit kepala
- Kelelahan
Pada kebanyakan anak, flu juga dapat disertai dengan demam. Namun, pada faktanya tidak semua anak yang terkena flu akan mengalami demam, Bunda. Kurun waktu 1-14 hari adalah waktu yang dibutuhkan untuk virus mulai masuk hingga menimbulkan gejala yang bervariasi. Pada umumnya gejala mulai muncul dua hari setelah paparan terhadap virus dari orang lain yang sedang sakit.
Penyebab flu pada anak
Virus influenza tipe A dan B menyebar melalui udara dalam bentuk droplet saat orang yang sakit bersin, batuk, atau berbicara. Droplet dapat terhirup secara langsung oleh orang lain di sekitarnya. Atau, bisa juga menyebar melalui benda-benda yang disentuh secara bergantian, dan kemudian tangan yang memegang benda yang sama itu menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan sebelumnya.
Masalah terbesar dari flu adalah virus influenza secara konstan bermutasi melalui mekanisme antigenic shifting dan drifting, sehingga selalu muncul strain baru secara berkala. Jika anak sudah pernah terserang oleh strain tertentu, maka antibodi yang dibentuk oleh tubuh anak bersifat spesifik untuk strain itu saja, Bunda.
Apabila di kemudian hari anak terserang oleh virus yang strain-nya mirip dengan yang pernah menyerang sebelumnya (atau yang sesuai dengan strain virus yang diberikan melalui vaksinasi), maka barulah antibodi yang telah terbentuk itu dapat mencegah penyakit atau membuat gejalanya menjadi lebih ringan.
Sayangnya, jumlah antibodi yang terbentuk bersifat tidak menetap seumur hidup dan akan menurun seiring dengan berjalannya waktu. Untuk itu, sangat penting untuk mendapatkan vaksinasi influenza secara berkala.
Selain itu, jika strain virus yang menyerang berbeda dengan strain yang pernah menginfeksi anak sebelumnya, maka antibodi yang dimiliki anak tidak mempunyai efek proteksi terhadap infeksi oleh strain yang terbaru ini.
Nah, bagaimana cara mengobati flu pada anak? Simak di halaman selanjutnya ya, Bunda!
Simak juga yuk tips pijat untuk meredakan flu anak dalam video di bawah ini
BEDA FLU DENGAN BATUK DAN PILEK
Ilustrasi anak flu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasha_Suzi
Beda flu dengan batuk-pilek
Flu berbeda dengan batuk-pilek akibat common cold ya, Bunda. Namun, secara klinis seringkali sulit dibedakan karena gejala yang timbul mirip.
Keduanya memang merupakan penyakit infeksi saluran napas, tetapi virus penyebabnya berbeda. Flu secara spesifik disebabkan oleh virus influenza, sementara common cold dapat disebabkan oleh beberapa macam virus, yaitu Rhinovirus, Parainfluenzavirus, serta Coronavirus musiman (bukan COVID-19).
Secara umum, gejala flu biasanya muncul mendadak dan lebih berat daripada common cold. Anak yang terkena common cold gejalanya muncul bertahap dan lebih sering mengalami pilek meler atau hidung tersumbat, dibandingkan dengan anak yang terserang flu.
Dapat digarisbawahi bahwa common cold memiliki gejala yang lebih ringan, Bunda. Anak yang mengalami common cold jarang yang sampai mengalami komplikasi serius seperti pneumonia atau infeksi bakteri sekunder, yang terkadang sampai membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Untuk dapat membedakan secara pasti, tersedia pemeriksaan rapid influenza diagnostic test, yang dapat menunjukkan ada tidaknya infeksi virus influenza A dan B.
Komplikasi penyakit flu pada anak
Sama seperti penyakit virus pada umumnya, flu adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Walaupun gejalanya seringkali sangat mengganggu, biasanya akan membaik tanpa gejala sisa dalam 1-2 minggu.
Namun, ingat ya, Bunda! Dalam beberapa polusi yang rentan, penyakit flu dapat menyebabkan komplikasi yang bahkan berujung pada kematian. Komplikasi yang dapat terjadi akibat flu antara lain adalah:
- Radang paru-paru
- Infeksi telinga tengah
- Sinusitis
- Perburukan penyakit kronis seperti asma.
Kelompok yang rentan mengalami kondisi serius akibat flu adalah:
- Anak-anak berusia di bawah 5 tahun
- Orang tua berusia di atas 65 tahun
- Ibu hamil
- Orang dengan obesitas
- Penderita penyakit kronik sebelumnya seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung.
Penanganan flu pada anak
Kebanyakan orang yang sakit flu hanya mengalami gejala ringan dan tidak memerlukan perawatan khusus maupun pemberian antivirus. Anak yang terkena flu biasanya hanya diberikan terapi yang bersifat simtomatik dan suportif saja, Bunda.
Namun, pastikan anak-anak yang mengalami flu mendapatkan perawatan sebagai berikut:
- Istirahat yang cukup agar tubuhnya dapat melawan virus dengan baik, dan pada saat yang sama menghindari penyebaran flu pada orang lain di sekitarnya.
- Kenakan masker yang benar saat keluar rumah untuk berobat. Jangan lupa, ajarkan anak untuk rajin mencuci tangan.
- Perbanyak pemberian asupan cairan harian untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi. Tujuannya agar demam lebih mudah turun, serta lendir yang ada di dalam saluran napas lebih mudah dikeluarkan.
- Konsumsi makanan dan minuman hangat untuk membantu melegakan gejala yang timbul.
- Menghirup uap air hangat atau penggunaan alat semprot hidung dengan kandungan larutan garam dapat membantu melegakan hidung yang tersumbat.
- Memandikan anak dengan air hangat juga dapat membantu Si Kecil lebih nyaman, terutama setelah berkeringat banyak ketika demam mulai turun. Selain itu kompres hangat juga dapat membantu menurunkan demam si Kecil.
- Pada anak yang berusia di atas 1 tahun, Bunda boleh memberikan madu untuk membantu mempercepat penyembuhan.
- Jika diperlukan obat batuk-pilek yang bersifat simtomatik dapat diberikan sesuai dengan petunjuk dari petugas kesehatan.
Namun, jika gejala yang dialami cukup berat atau anak berada dalam kelompok usia yang rentan, maka sebaiknya bawalah anak berobat ke layanan kesehatan setempat.
Jika diperlukan, pemberian antivirus spesifik seperti oseltamivir sebaiknya diberikan sesegera mungkin, karena efek terbaik dari antivirus tersebut terjadi jika terapi dimulai dalam 2 hari pertama sejak gejala muncul. Antivirus ini bekerja untuk meringankan gejala lebih cepat dan mencegah terjadinya komplikasi serius.
Jangan memberikan anak obat yang mengandung salisilat karena berisiko menyebabkan komplikasi serius berupa sindrom Reye. Sebelum memberikan obat-obatan seperti oseltamivir atau obat lainnya, sebaiknya Bunda tetap berkonsultasi dengan dokter spesialis anak ya.
Nah, kalau pengobatan rumahan yang boleh diberikan pada anak bisa Bunda baca di halaman selanjutnya!
TANDA BAHAYA FLU PADA ANAK DAN PENGOBATAN RUMAHAN UNTUK MEREDAKANNYA
Ilustrasi anak flu/ Foto: iStock
Tanda bahaya flu pada anak
Meskipun pada umumnya flu dapat sembuh dengan sendirinya, Bunda perlu mewaspadai beberapa komplikasi berikut ini:
1. Pneumonia
Pneumonia (radang paru-paru) merupakan salah satu komplikasi terberat dari flu. Bunda dapat mewaspadai tanda-tanda pneumonia pada anak yang sedang mengalami flu jika mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Anak mengalami sesak atau kesulitan bernapas, yang biasanya ditandai dengan napas cepat, terdapat napas cuping hidung, serta tarikan pada otot-otot dada saat bernapas.
- Kadar oksigen dalam darah menurun, sehingga membuat bibir atau wajah anak tampak biru.
- Anak juga biasanya tampak lemah dan lebih banyak tidur, serta sulit dibangunkan.
2. Dehidrasi
Selain pneumonia, kemungkinan komplikasi lain yang juga harus diwaspadai adalah dehidrasi. Tanda dehidrasi adalah buang air kecil yang sedikit dan lebih jarang frekuensinya, bibir kering, atau airmata yang berkurang atau tidak keluar.
Kapan anak harus segera dibawa ke dokter?
Saat muncul satu atau lebih dari tanda-tanda bahaya di atas, segeralah bawa anak ke layanan kesehatan terdekat. Apalagi jika anak mengalami beberapa hal berikut:
- Kejang.
- Suhu tubuh tinggi yang menetap lebih dari 40 C.
- Anak yang berusia kurang dari 3 bulan dengan demam dan batuk yang berat sampai mengganggu kegiatan menyusu dan aktivitas lainnya.
- Adanya perburukan pada kondisi medis sebelumnya seperti asma.
Pengobatan rumahan untuk mengatasi flu pada anak
Pada kondisi flu tanpa gejala berat, Bunda dapat merawat Si Kecil di rumah. Namun, satu hal yang penting diingat adalah tidak memberikan antibiotik pada anak yang mengalami flu atau batuk-pilek tanpa petunjuk dari dokter.
Cairan ingus yang berwarna hijau, bukanlah pertanda pasti bahwa Si Kecil mengalami sinusitis atau membutuhkan pemberian antibiotik. Ingat, flu disebabkan oleh virus sehingga tidak akan membaik jika diberikan antibiotik, kecuali jika memang terdapat infeksi bakteri sekunder yang menyertai.
Pemakaian antibiotik yang tidak tepat justru berisiko menyebabkan resistensi bakteri pada tubuh Si Kecil terhadap antibiotik tersebut, dan juga berpotensi menyebar ke komunitas. Sehingga dampaknya sangat berbahaya nih, Bunda.
Apakah anak yang sedang flu tidak boleh dimandikan? Itu hanya mitos, Bunda. Pada faktanya, kebersihan tubuh anak selama sakit flu tetap perlu dijaga, salah satunya dengan memandikan anak secara teratur dengan air hangat. Namun, usahakan waktu yang digunakan untuk mandi sesingkat mungkin, ya.
Selain untuk menjaga kebersihan, mandi yang teratur juga dapat membuat tubuh anak lebih nyaman, lho, sehingga tidurnya pun bisa lebih lelap. Apalagi jika badan anak sebelumnya sangat lengket akibat banyak berkeringat ketika demam mulai turun.
Hindari pula memberikan obat-obatan penghenti batuk secara sembarangan. Sebenarnya, batuk adalah cara tubuh anak untuk mengeluarkan produksi lendir dalam saluran napas yang terbentuk akibat infeksi virus, sehingga tidak menumpuk di dalam badan anak.
Hal yang penting dilakukan untuk memfasilitasi batuk agar lebih efektif mengeluarkan lendir dari saluran napas anak yaitu dengan cara:
- Memberikan cairan yang cukup agar lendir lebih encer.
- Memberikan uap air hangat
- Menepuk-nepuk punggung atau dada dengan lembut
- Memberikan obat pengencer dahak sesuai petunjuk petugas kesehatan.
Cara mencegah flu pada anak
Cara terbaik mencegah flu adalah dengan mendapatkan vaksinasi influenza setiap tahun. Vaksin flu telah terbukti menurunkan angka kesakitan serta risiko komplikasi serius akibat flu, yang dapat mengakibatkan perawatan di rumah sakit bahkan kematian.
Selain itu, lebih baik jauhkan anak-anak dari orang yang sedang sakit, ajarkan dan biasakan Si Kecil untuk rajin mencuci tangan ketika sedang beraktivitas.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Influenza pada anak Melonjak di Indonesia, Ketahui Gejala hingga Pengobatannya

Parenting
4 Tips Membesarkan Anak Autisme, Kenali Juga Ciri hingga Faktor Risikonya

Parenting
Flu Singapura Merebak, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya agar Anak Tak Tertular

Parenting
Kenali Gejala Tampek pada Anak Serta Cara Menanganinya

Parenting
Penyebab GTM pada Anak dan 9 Strategi untuk Mengatasinya


5 Foto
Parenting
Bikin Gemas! Ini 5 Potret Terbaru Hamish Daud dan Sang Putri Zalina
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda