HaiBunda

PARENTING

Tanda-tanda Toodler Alami Stres yang Jarang Diketahui Orang Tua

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 19 Oct 2025 20:50 WIB
Tanda toddler stres/ Foto: Getty Images/travelism

Sebagian orang dewasa mungkin berpikir, masa kanak-kanak rasanya menyenangkan, bebas stres, tanpa beban. Tapi jangan salah, ternyata balita pun juga bisa stres, Bunda. Meskipun belum sekolah formal, bahkan memikirkan masa depan layaknya orang dewasa, ada beberapa faktor pencetus toddler menjadi stres.

Peristiwa seperti pindah rumah, kedatangan saudara baru, kematian hewan peliharaan atau kakek-nenek. Bisa juga sekadar membiasakan diri jauh dari Bunda dan Ayah adalah penyesuaian besar yang dapat membuat toddler merasa takut, lelah, atau bahkan sakit. Terlebih lagi, mereka tidak selalu bisa menjelaskan apa yang mengganggu mereka, yang justru menambah beban mereka.

Di saat seperti ini, terkadang orang tua jarang mengetahui dan tidak sadar dengan hal tersebut. Mengingat, balita masih belum bisa mengatur emosinya. Perubahan perilaku sering dianggap rewel atau tantrum.


Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda stres yang dialami toddler. Apa saja ya, tanda-tandanya?

Tanda-tanda toddler alami stres yang jarang diketahui orang tua

Dikutip dari Parents dan laman resmi UNICEF, tanda-tanda berikut mungkin menunjukkan bahwa balita atau anak kecil merasakan tekanan emosional:

Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini tidak selalu berarti stres, gejala-gejala ini juga bisa berkaitan dengan perilaku buruk, kebiasaan, atau pertumbuhan. 

Menurut penulis The No-Cry Separation Anxiety Solution, Elizabeth Pantley, jika perilaku anak memburuk, itu bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius. Jika ada kekhawatiran bahwa perilaku anak menjadi lebih ekstrem, mintalah saran dari profesional ya, Bunda.

Cara mengatasi toddler stres

Orang tua tidak perlu panik jika anak mengalami perubahan perilaku karena stres. Selain mencoba untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog, coba beberapa hal yang dapat

1. Tetap tenang dan lanjutkan

Menurut Pantley, penting untuk tetap tenang dan mengakui perasaan anak tapi jangan berlebihan. Kita ingin menyampaikan bahwa kita memahami perasaan anak, tetapi tidak ada hal buruk yang mungkin terjadi saat kita berpisah, dan anak dapat menangani apa pun yang muncul. Anak dapat belajar bahwa mereka tidak perlu dilumpuhkan oleh stres atau ketakutan.

2. Pertahankan rutinitas setiap hari

Pertahankan rutinitas harian, seperti ke tempat penitipan anak, atau prasekolah, memberi makan, dan/atau mempersiapkan waktu tidur. Rutinitas sangat penting bagi balita dan anak kecil, karena jadwal membantu mereka merasa memegang kendali dan sangat membantu dalam menciptakan rasa tenang.

Terlebih lagi, menjaga waktu tidur yang konsisten sangatlah penting karena anak-anak dari segala usia dapat menjadi stres ketika mereka terlalu lelah. "Untuk membantu anak mengatasi stres dalam hidup, pastikan ia tidur malam yang nyenyak, tidur siang yang cukup, makan makanan sehat, dan banyak aktivitas harian," kata Pantley.

3. Sediakan waktu untuk istirahat

Sediakan waktu yang cukup untuk istirahat, tidur siang, dan persiapan untuk beraktivitas. Toddler tidak memikirkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Jadi, periksa jadwal untuk memastikan kita dan anak berfokus pada prioritas dan meluangkan waktu untuk menikmati kebersamaan. Pastikan tidak menghilangkan momen spesial dengan terburu-buru mengerjakan hal berikutnya dalam jadwal.

4. Berikan cinta, pelukan, dan ciuman ekstra

Saat beradaptasi dengan perubahan, perhatian ekstra secara pribadi dan beberapa pelukan serta ciuman setiap hari dapat membantu, baik untuk anak kecil maupun yang lebih besar. Cinta dan dukungan ekstra dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan beradaptasi dengan pola baru.

Baik pemicu stresnya negatif maupun positif, kasih sayang ekstra dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan pengaturan diri anak, sehingga mereka menjadi lebih fleksibel dan tangguh menghadapi perubahan.

5. Ajarkan keterampilan manajemen stres

Terakhir, ajari anak keterampilan manajemen stres, seperti menarik napas dalam-dalam, memvisualisasikan situasi yang menenangkan, dan mengatakan kepada diri sendiri pernyataan-pernyataan yang menenangkan seperti "Ini sulit, tetapi aku lebih tangguh dan aku bisa melewatinya."

Ingatlah bahwa setiap anak berbeda, jadi pilihlah teknik koping yang sesuai dengan kepribadian dan temperamen mereka.

Demikian ulasan mengenai tanda-tanda anak stres dan cara mengatasinya. Semoga informasinya membantu!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Cara Mengajarkan Anak agar Memiliki Karakter Pantang Menyerah

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Sabrina Anggraini dan Belva Devara Ajak Launa Saksikan Keindahan Balon di Cappadocia Turki

Parenting Nadhifa Fitrina

8 Cara Menghadapi Suami yang Tak Mau Berubah

Mom's Life Amira Salsabila

Tingkah Gemas Sanne Anak Dea Ananda saat Hangout Bareng Bundanya, Intip Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Flora Vesterberg, Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Alami Autisme & Berprestasi

Mom's Life Nadhifa Fitrina

3 Resep Bolu Pandan Kukus 4 Telur Lembut dan Empuk

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Sabrina Anggraini dan Belva Devara Ajak Launa Saksikan Keindahan Balon di Cappadocia Turki

8 Cara Menghadapi Suami yang Tak Mau Berubah

Tingkah Gemas Sanne Anak Dea Ananda saat Hangout Bareng Bundanya, Intip Potretnya

3 Resep Bolu Pandan Kukus 4 Telur Lembut dan Empuk

Flora Vesterberg, Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Alami Autisme & Berprestasi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK