
parenting
Sering Ucap 'Tidak' ke Anak Bisa Bikin Si Kecil jadi Pembangkang, Ini Kata Riset
HaiBunda
Minggu, 19 Oct 2025 17:00 WIB

Daftar Isi
Bunda pernah merasa sulit untuk mengatakan "iya" pada permintaan Si Kecil? Ternyata, terlalu sering mengatakan "tidak" bisa berdampak pada perkembangan mereka.
Dilansir dari laman Times of India, penelitian terbaru menunjukkan anak-anak yang dibatasi secara terus-menerus cenderung untuk mencoba melawan aturan dari orang tua.
Hal ini bukan soal mereka nakal Bunda, tapi sebagai reaksi alami dari anak terhadap aturan yang terlalu ketat. Kadang, hal ini juga membuat mereka sulit untuk mengekspresikan dirinya.
Lebih lanjut, sering mengatakan "tidak" bisa bikin Si Kecil merasa tidak dipercaya untuk membuat pilihannya sendiri. Akibatnya, anak bisa frustrasi secara emosional.
Memberikan batasan tetap perlu, Bunda, tetapi penting juga menyesuaikan aturan dengan kebebasan supaya anak tetap merasa aman sekaligus belajar mandiri.
Riset ungkap dampak terlalu sering mengatakan "tidak" pada anak
Anak-anak yang terlalu sering dibantah atau diberi jawaban "tidak" bisa merasa terkekang dan kehilangan kebebasan, Bunda. Hal ini bisa jadi pemicu perilaku memberontak dari anak.Â
Sebuah studi tahun 2025 di PLOS ONE menemukan hubungan antara orang tua yang terlalu protektif dan depresi pada remaja. Anak yang kerap dikontrol atau sering mendengar "tidak" cenderung merasa tidak berdaya.
Selain itu, penelitian Harvard Graduate School of Education menyoroti, bahwa terlalu sering mengatakan "tidak" dapat melemahkan motivasi anak sekaligus menghambat perkembangannya.
Kontrol berlebihan bisa memengaruhi kesehatan mental anak
Terlalu sering mengontrol anak secara berlebihan bisa berdampak serius pada kesehatan mental mereka. Dikutip dari Times of India, sebuah laporan dari University of California, Los Angeles, menemukan hubungan antara kontrol psikologis berlebih dan kecemasan.
Selain terlalu sering mengatakan "tidak", kontrol yang berlebihan juga bisa melemahkan tekad dan rasa percaya diri Si Kecil. Anak yang terus dibatasi cenderung tidak mampu dalam mengambil keputusannya sendiri, Bunda.
Lebih lanjut, kebiasaan terlalu mengatur anak juga dapat melemahkan hubungan mereka dengan Ayah Bunda. Dampaknya, Si Kecil bisa mengalami tekanan emosional yang berkelanjutan.
Bagaimana supaya anak tidak jadi pembangkang?
Daripada Bunda terus berkata 'tidak' pada Si Kecil, lebih baik ajarkan mereka cara membuat keputusannya sendiri. Para pakar perkembangan dari Harvard menekankan pentingnya pengasuhan yang seimbang.
Lantas, bagaimana caranya? Menjawab hal ini, Bunda bisa memberikan arahan sambil tetap membiarkan anak mencoba hal-hal baru sesuai dengan usia mereka.
Selain itu, Bunda juga bisa mendorong anak berpikir mandiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Pendekatan seperti ini membuat anak merasa dihargai dan lebih terbuka dengan orang tuanya.
Menilik studi dalam Journal of Pediatric and Family Care, terlalu banyak campur tangan orang tua bisa membatasi kemandirian Si Kecil. Sebaliknya, anak yang diberi ruang untuk berkembang cenderung lebih patuh dan perilaku pembangkangan pun berkurang.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Cara Stimulasi Anak agar Cepat Berjalan

Parenting
7 Cara Bantu Si Kecil Belajar Beralih Minum dari Botol Susu ke Gelas

Parenting
5 Tahap Perkembangan Anak Sesuai Usia, Kenali Strategi Pengasuhannya

Parenting
Hati-hati! 7 Ucapan Orang Tua Ini Bisa Ganggu Psikologis Anak

Parenting
Beda Pertumbuhan Anak Perempuan x Anak Lelaki


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda