PARENTING
Ternyata Sibuk Urus Anak Bikin Otak Orang Tua Lebih Muda, Ini Kata Studi
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Sabtu, 18 Oct 2025 23:00 WIBRutinitas mengurus anak memang tidak pernah ada habisnya ya, Bunda. Dari menyiapkan sarapan hingga menemani waktu bermain, hampir setiap jamnya terasa begitu padat.
Namun, di balik semua kesibukan itu, ternyata ada kabar baik yang jarang disadari. Waktu yang Bunda habiskan bersama anak justru membawa manfaat besar untuk kesehatan otak.
Setiap kali Bunda berinteraksi dengan Si Kecil, otak sebenarnya sedang dilatih untuk berpikir cepat dan beradaptasi. Bahkan, momen sederhana seperti bermain atau mengobrol dengan anak bisa menjadi stimulasi yang menjaga otak tetap aktif.
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata memiliki lebih dari satu anak justru dapat memperkuat konektivitas otak lho, Bunda. Ini yang membuat fungsi otak Bunda tetap muda dan segar meski usia terus bertambah.
Lalu, bagaimana bisa mengurus anak berpengaruh pada kesehatan otak? Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!
Penelitian ungkap hubungan antara mengasuh anak dan kesehatan otak
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa aktivitas membesarkan anak bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan otak. Bahkan, hasil studi tersebut menunjukkan, otak orang tua dapat terlindungi dari beberapa efek penuaan.
Dikutip dari laman Science Daily, penelitian yang dilakukan oleh Rutgers Health dan Universitas Yale menemukan bahwa efek positif ini bahkan semakin kuat seiring bertambahnya jumlah anak yang diasuh, Bunda.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, para ilmuwan menganalisis hampir 37.000 orang dewasa. Mereka memeriksa hasil pemindaian otak serta data keluarga dari UK Biobank, yang merupakan basis data biomedis, atau ilmu yang menggabungkan biologi dan kedokteran terbesar di dunia.
Hasilnya menunjukkan, semakin banyak anak yang dimiliki, semakin kuat pula konektivitas di jaringan utama otak. Area yang paling menonjol berada pada bagian yang berperan dalam gerakan dan hubungan sosial.
"Kami melihat pola perubahan fungsional yang meluas, di mana semakin banyak anak yang diasuh orang tuanya, semakin baik konektivitas fungsional di seluruh jaringan somatosensori dan motorik," kata profesor madya psikiatri di Robert Wood Johnson Medical School dan anggota fakultas Rutgers Brain Health Institute, Avram Holmes.
Mengasuh anak bisa jaga kesehatan otak orang tua
Hasil penelitian terbaru menunjukkan mengasuh anak ternyata bisa membawa dampak positif bagi kesehatan otak. Temuan ini menepis anggapan bahwa memiliki anak hanya menimbulkan stres dan kelelahan.
Lebih lanjut, peneliti menemukan, bahwa aktivitas seperti bermain, berinteraksi dengan anak anak bisa menjadi bentuk latihan alami bagi otak. Ini alasan yang membuat otak orang tua tetap aktif dan terstimulasi setiap harinya.
"Lingkungan pengasuhan, bukan hanya kehamilan, tampaknya penting karena kita melihat dampaknya pada ibu dan ayah," ujar profesor Holmes.
Selain itu, Bunda yang sering terlibat dalam kegiatan bersama anak cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih kuat. Meski begitu, para ahli mengingatkan bahwa penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memahami bagaimana pola asuh bisa memengaruhi perubahan pada otak.
"Jika yang kita temukan adalah hubungan antara peningkatan interaksi sosial dan dukungan sosial yang muncul karena bertambahnya jumlah anak dalam hidup kita, maka itu berarti kita dapat memanfaatkan proses yang sama bahkan jika individu tersebut saat ini tidak memiliki jaringan dukungan sosial," tambah Holmes.
Itulah temuan menarik tentang mengurus anak bisa membuat otak tetap muda. Aktivitas sehari-hari bersama Si Kecil ternyata mampu jaga kesehatan otak orang tua.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Ketahui Jadwal Makan MPASI yang Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Menarik, Ini Alasan Kebanyakan Orang Lebih Suka Gendong Bayi dengan Tangan Kiri
7 Cara Mengatasi Mental Breakdown Saat Menjadi Orang Tua
5 Gaya Pola Asuh Generasi Milenial, Apakah Bunda Juga Menerapkannya?
Bagi Pangeran William, Ganti Popok Jadi Tugas Ayah yang Sulit
TERPOPULER
Krisdayanti Ungkap Persiapan Pernikahan Azriel, Termasuk Siap Buka Diri dengan Keluarga Sarah Menzel
Tren Aneh di Gym: ASI Dipakai untuk Bikin Otot, Benarkah Efektif?
Bagaimana Cara Jadi Orang Tua Hebat Meski Punya Trauma Masa Kecil? Ini Kata Pakar
Momen Ajaib di Ketinggian, Pramugari Bantu Persalinan Bayi Tak Lama setelah Lepas Landas
Cek Bun! Harga Promo Spesial Daging Ayam hingga Jeruk di Transmart
REKOMENDASI PRODUK
Bolehkah Menggunakan Pelumas saat Hamil? Ketahui Aturan Amannya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Susu Formula Terbaik: Panduan Memilih, Aturan Memberi, dan Rekomendasi
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Merek Baju Natal untuk Ibu Hamil agar Tampil Modis dan Feminin
Melly FebridaREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Makeup Palette, Komplet dari Bronzer hingga Blush
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Merek Balsam untuk Anak Batuk Pilek
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Krisdayanti Ungkap Persiapan Pernikahan Azriel, Termasuk Siap Buka Diri dengan Keluarga Sarah Menzel
Bagaimana Cara Jadi Orang Tua Hebat Meski Punya Trauma Masa Kecil? Ini Kata Pakar
Tren Aneh di Gym: ASI Dipakai untuk Bikin Otot, Benarkah Efektif?
Momen Ajaib di Ketinggian, Pramugari Bantu Persalinan Bayi Tak Lama setelah Lepas Landas
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Jawaban Jennifer Coppen soal Pindah Agama Jika Menikah dengan Justin Hubner
-
Beautynesia
Ramalan Zodiak Minggu Ini: Hubungan, Karier, dan Keuangan di 8 - 14 Desember 2025
-
Female Daily
Paragon Wardah Hadirkan Akses Air Bersih untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat di Nusa Tenggara Timur
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Peneliti Ungkap Manfaat Tersembunyi Dark Chocolate untuk Memori
-
Mommies Daily
Tips Jadi Clipper untuk Pemula: Skill, Etika, dan Cara Memulai dari Nol