
parenting
Ternyata Jadi Orang Tua Bisa Bikin Kehilangan Jati Diri, Ini Penjelasan Pakar
HaiBunda
Rabu, 15 Oct 2025 20:50 WIB

Daftar Isi
Menjadi orang tua memang membawa kebahagiaan yang luar biasa, terutama saat melihat senyum pertama Si Kecil. Namun di balik semua itu, ada sisi lain yang kerap tak disadari, yakni hilangnya jati diri setelah menjalani peran baru ini.
Banyak orang tua perlahan merasa kehilangan waktunya untuk diri sendiri, termasuk Bunda yang mungkin sering menunda hal-hal pribadi demi kebutuhan anak.
Menilik dari Parents dalam sebuah penelitian dari Headway, lebih dari separuh orang tua mengaku menolak peluang karier demi fokus membesarkan anak. Tak sedikit pula yang merasa mimpinya memudar seiring padatnya rutinitas mengasuh.
Sebanyak 34 persen orang tua mengungkapkan bahwa ambisi pribadi mereka menurun sejak hadirnya anak. Faktor seperti kelelahan, perubahan prioritas, dan kurang tidur menjadi alasan utama di balik perubahan ini.
"Tuntutan pengasuhan yang terus-menerus dapat membuat tujuan pribadi tersingkirkan atau bahkan egois," ujar psikolog berlisensi asal Palm Beach, Florida, Stefanie Mazer, PsyD,.
Bunda paling sering merasakan hal ini
Bunda pasti tahu betapa sulitnya menyeimbangkan peran sebagai orang tua dan diri sendiri yang juga punya mimpi. Kadang, keinginan untuk terus merawat dan menemani anak begitu besar sampai Bunda lupa memikirkan kebutuhan sendiri.
Selain itu, tekanan sosial juga menjadi beban tersendiri bagi para Bunda. Misalnya saja, pandangan miring dari orang lain saat Bunda memilih untuk tetap bekerja setelah punya anak.
"Orang sering menghakimi para Bunda karena memprioritaskan diri mereka sendiri dengan cara yang tidak akan mereka pertanyakan pada pria," ujar psikolog Steafanie Mazer.
Tak hanya itu, faktor ekonomi juga kerap menjadi penghalang besar bagi Bunda yang ingin tetap maju. Biaya pengasuhan anak yang tinggi sering kali membuat banyak orang tua harus menunda keinginan pribadi.
Ketika jadi orang tua, apakah Bunda masih mengenal diri sendiri?
Bunda mungkin pernah merasakan perubahan besar sejak memiliki anak, baik dari segi gaya hidup, hingga bagaimana menempatkan prioritas dalam hidup.
Versi diri sebelum punya anak yang aktif bekerja dan punya waktu untuk diri sendiri, kini seolah berubah menjadi sosok yang fokus pada keluarga.
Banyak orang tua sering merasa hidupnya hanya berpusat pada anak, hingga lupa memperhatikan diri sendiri. Tak heran, jika hampir separuh dari mereka mengaku kehilangan identitas setelah memiliki anak.
Ketika ruang untuk hal-hal tersebut makin menyempit, orang tua pun bisa merasa kehilangan sebagian diri kita.
"Ketika hal-hal tersebut memudar, seseorang bisa mulai merasa lebih kecil di dalam dirinya, seolah-olah dunianya telah menyusut," kata Mazer.
Dukungan apa saja yang sebenarnya bisa membantu?
Jika Bunda mulai merasa kehilangan jati diri, kini saatnya mengetahui dukungan apa saja yang bisa membantu menemukan kembali diri sendiri.
1. Mulai dari hal kecil yang membuat Bunda bahagia
Menemukan kembali jati diri sebenarnya bisa dimulai dari kegiatan sederhana, Bunda. Misalnya, dengan memainkan alat musik, mendengarkan lagu favorit, atau berdandan untuk diri sendiri.
Kegiatan seperti ini bisa menjadi langkah untuk mengingat siapa diri Bunda sebelum menjadi orang tua. Dari sana, Bunda bisa membangun kembali koneksi dengan diri sendiri tanpa merasa bersalah.
2. Beri ruang untuk diri sendiri tanpa rasa bersalah
Meluangkan waktu untuk diri sendiri bukanlah tanda egois, melainkan bentuk perawatan diri. Entah itu pijat di sore hari, jalan-jalan, atau sekadar menikmati kopi.
Jika muncul rasa bersalah, Bunda bisa tanyakan pada diri sendiri, standar siapa yang sebenarnya sedang Bunda ikuti. Dengan begitu, Bunda bisa membebaskan diri dari tuntutan sosial yang sering kali tidak realistis.
3. Dapatkan dukungan dari lingkungan sekitar
Jika Bunda masih aktif bekerja, dukungan dari lingkungan sekitar tentulah penting. Keseimbangan hidup tidak hanya bergantung pada usaha pribadi saja, tetapi juga lingkungan kerja yang memahami peran orang tua.
Kebijakan seperti jam kerja fleksibel atau izin bekerja dari rumah bisa membuat perbedaan yang besar. Dengan dukungan itu, Bunda bisa tetap fokus pada pekerjaan tanpa mengorbankan waktu bersama anak.
4. Fokus pada nilai hidup, bukan kesempurnaan
Alih-alih mengejar hidup yang "sempurna", lebih baik Bunda menambatkan ambisi pada nilai yang diyakini. Apa pun yang membuat hidup Bunda terasa bermakna akan memberi rasa puas lebih dari soal pencapaian saja.
Hidup seimbang tidak berarti semuanya harus berjalan lancar, Bunda. Kadang, cukup dengan merasa tenang dan setia pada diri sendiri sudah menjadi bentuk keberhasilan terbesar.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Mengenal Pola Asuh Panda dan Manfaatnya untuk Anak

Parenting
Ayah Juga Sering Dikritik karena Gaya Pengasuhannya untuk Anak

Parenting
Hindari Membela Anak saat Salah agar Tumbuh Jadi Pribadi Bertanggung Jawab

Parenting
Buang Jauh Gengsi Bun, Ini Pentingnya Orang Tua Minta Maaf pada Anak

Parenting
Studi: Bertengkar di Depan Anak Merusak Kesehatan Otaknya


7 Foto
Parenting
Bikin Sedih! 7 Potret Anak Mendiang Stevie Agnecya Ucapkan Ini saat Rindu Ibundanya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda