PARENTING
Si Kecil Rewel Karena Gatal? Kenali Gejala Dermatitis Atopik, Penyebab Hingga Pengobatan
Ratih Wulan Pinandu | HaiBunda
Jumat, 24 Oct 2025 19:20 WIBAnak rewel, susah tidur, hingga bolos sekolah karena kulit eksim, memang bisa? Ternyata, hal ini bisa terjadi pada anak-anak yang mengalami dermatitis atopik (DA).
Mengutip penjelasan dari National Health Service (NHS), dermatitis atopik adalah kondisi kulit kronis yang dapat kambuh dan menyebabkan rasa gatal hebat, kulit kering, dan peradangan. Dapat berdampak berat atau kronis jika tidak segera ditangani.
Pada 60 persen kasus, dermatitis atopik terdiagnosis pada bayi berusia satu tahun. Kondisi ini, bisa berlanjut hingga usia dewasa karena kondisi ini tidak dapat disembuhkan, Bunda.
"Eksim atopik merupakan kasus yang sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Eksim ini sangat mengganggu kualitas hidup pasien karena sangat gatal dan angka kekambuhannya sangat tinggi. Sangat penting bagi pasien dan keluarga untuk memahami penyebab, pencegahan kekambuhan dan bagaimana cara perawatan kulit sehari-hari pada pasien eksim atopik, supaya eksim tidak bolak balik kambuh dan menyebabkan pasien ketergantungan obat," ungkap dr. Grace N.S. Wardhana, Sp. KK, FINSDV, FAADV pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Namun, tak perlu khawatir karena ada beberapa pengobatan yang dapat membantu meringankan gejalanya. Simak ulasan selengkapnya!
Baca Juga : Dermatitis Atopik |
Penyebab dermatitis atopik
Beberapa penyebab dermatitis atopik di antaranya:
- Genetik, di mana orang tua memiliki riwayat atopi
- Bersentuhan dengan alergen atau iritan seperti sabun, detergen, hewan peliharaan, serbuk sari, kain seperti polister dan wol, tungau, debu, dan makanan tertentu.
- Perubahan suhu ekstrem
- Infeksi kulit
- Perubahan hormon
Meskipun DA atau biasa disebut sebagai eksim, merupakan gatal pada kulit, ini bukan penyakit menular. Sehingga tidak perlu takut menyebar melalui kontak fisik.
Gejala dermatitis atopik atau eksim pada anak
Kulit gatal tentu kondisi umum yang dapat dialami semua anak. Namun, ada beberapa ciri khas gatal pada anak dengan DA. Berikut gejala atau ciri-cirinya dikutip dari NHS:
- Gatal
- Kulit kering, dan pecah-pecah
- Kulit berwarna kemerahan pada kulit yang lebih terang. Sementara pada pemilik kulit gelap, lesi akan terlihat lebih keunguan, abu-abu, atau kecoklatan
- Melepuh atau berdarah
- Kulit tebal, kasar, dan bersisik
Namun, gejala-gejala yang lebih khas bisa muncul pada bayi dan anak-anak. Mengutip dari Medical News Today, berikut di antaranya!
Gejala dermatitis atopik pada bayi
Pada bayi, gejala yang muncul secara khas adalah timbulnya bercak merah, kering, dan bersisik pada wajah. Terutama di bagian pipi dan tersebar luas di seluruh tubuh.
Gejala dermatitis atopik pada balita dan anak
Pada balita bisa ditandai dengan munculnya ruam yang terlokalisasi pada lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan siku. Sedangkan pada anak yang lebih besar gatal terjadi di lipatan tubuh, terutama di bagian belakang lutut dan siku bagian dalam.
Tingkat keparahan dermatitis atopik
Setelah melakukan pemeriksaan oleh dokter, biasanya akan diketahui seberapa parah DA yang dialami anak. Sehingga dapat diketahui pengobatan yang tepat untuknya.
Untuk lebih jelasnya, pahami tingkat keparahan DA berikut ini:
- Dermatitis atopik akut
Ini merupakan fase awal di mana gejala-gejala awal pertama kali muncul. Dokter menyatakan bahwa 15-30 persen anak-anak terdeteksi mengalami eksim atau DA di tahun pertama kehidupan mereka. Selama fase awal ini, anak mungkin akan sering mengalami ruam gatal.
- Dermatitis atopik subakut
Fase ini terjadi antara eksim akut dan kronis, di mana rasa gatal pada kulit dapat menyebabkan munculnya sisik dan pecah-pecah. Namun, rasa gatal justru akan terasa berkurang pada fase ini.
Meski berkurang, ini bukan tanda DA akan sembuh dan mereda, Bunda. Kondisi ini disebut subakut yang dapat berkembang menjadi kronis.
- Dermatitis atopik kronis atau parah
Sebuah penelitian di tahun 2021, menemukan bahwa 74 persen gen yang mengalami disregulasi pada DA akut akan semakin parah pada fase kronis. Rasa gatalnya pun akan terasa lebih parah, dan lesi dapat menyebar lebih luas sehingga dapat mengganggu kualitas hidup anak.
Selain itu, kulit dapat mengalami beberapa kondisi berikut:
- Menebal dan terjadi retakan pada kulit
- Hiperpigmentasi
Dampak dermatitis atopik pada kualitas hidup anak
Melansir dari jurnal The Journal of Allergy and Clinical Immunology, DA diketahui berdampak buruk terhadap kualitas hidup pasien dan keluarga mereka. Dampak DA dikaitkan dengan kesulitan tidur, depresi, dan kecemasan pada pasien dengan tingkatan sedang hingga berat.
Selain itu, orang dengan DA juga akan mengalami gangguan dalam kehidupan sosialnya. Lesi kulit yang terlihat akan menurunkan rasa percaya diri mereka. Dampaknya pun akan meluas ke aspek ekonomi, baik dari sisi biaya perawatan kesehatan dan kerugian tidak langsung akibat menurunnya produktivitas selama masa kekambuhan.
Cara meminimalisir gejala dermatitis atopik
Berikut cara mengatasi gejala DA yang mengganggu:
- Hindari hal-hal yang memperburuk eksim seperti pemakaian sabun, detergen, kain berbahan wol dan poliester, hingga hewan peliharaan.
- Oleskan produk perawatan yang membantu melembabkan kulit sesering mungkin (minimal dua kali sehari).
- Hindari pemakaian sabun yang mengandung busa (sodium lauryl sulphate), pewangi, antiseptik.
- Hindari panas berlebih karena dapat memicu gatal kambuh.
- Jaga kuku anak agar tetap pendek, pada bayi dapat diberikan sarung tangan untuk membantu mencegah luka akibat garukan.
- Kontrol ke dokter untuk mendapatkan saran dan rekomendasi perawatan yang tepat.
Pengobatan dermatitis atopik
Pengobatan DA melibatkan berbagai jenis perawatan yang disesuaikan dengan tingkat keparahan yang dialami, serta usia dan riwayat medisnya. Penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan.
Pada banyak kasus, gejala DA cenderung membaik seiring bertambahnya usia anak. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, untuk mengetahui pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi anak.
Perawatan topikal untuk anak dengan dermatitis atopik
- Mengoleskan krim, salep, dan gel pelembab ke kulit dan dibersihkan dengan produk yang mengandung emolien
- Krim, lotion atau gel steroid yang dioleskan ke kulit anak
- Penghambat PDE4 untuk menekan peradangan kulit dan gatal
- Penghambat kalsineurin untuk menekan sel peradangan.
Obat sistemik untuk anak dermatitis atopik
- Antihistamin untuk menekan rasa gatal akut
- Obat biologis yang membantu mengurangi peradangan
- Obat imunosupresif untuk mengubah respons imun
- Penghambat JAK (Janus Kinase) atau JAK inhibitor untuk menekan sel imun yang terlibat dalam proses peradangan kulit.
Terapi fisik
Dokter biasanya mencoba melakukan perawatan dengan menggunakan gelombang cahaya ultraviolet B dan psoralen UVA dalam terapi cahaya, untuk merawat area yang ruam dan gatal. Perawatan ini mungkin hanya berlaku untuk pasien DA yang mengarah ke tahap kronis.
Namun, yang paling penting adalah memastikan kondisi anak terlebih dahulu dengan berkonsultasi pada dokter spesialis kulit, Bunda. Melalui proses observasi dokter, nantinya akan diketahui terapi terbaru DA yang sesuai untuk kondisi anak.
Demikian ulasan mengenai penyebab DA, ciri-cirinya, dampak untuk kehidupan anak, hingga pengobatan yang dianjurkan. Semoga informasinya bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Mengenal Gatal Alergi pada Anak, Mulai dari Gejala hingga Cara Mengatasi
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Benarkah Lidah Buaya Bisa Atasi Eksem pada Bayi?
10 Do's and Don'ts Mengatasi Eksem pada Kulit Anak
Bayi Mona Ratuliu Kena Dermatitis Atopik, Kulitnya Merah Sampai Berair
Kisah Bayi Kena Eksem Setelah Pipinya Disentuh Banyak Orang
TERPOPULER
5 Potret Shaloom Razade Putri Wulan Guritno & Attila Syach yang Terjun ke Dunia Akting
7 Potret Artis Berhasil Dapatkan Kehamilan Usai Didiagnosis PCOS, Terbaru Kinal Eks JKT 48
Alasan Anak Berbakat Terlihat Tidak Semangat Melakukan Sesuatu, Ternyata...
5 Kelebihan Orang yang Suka Menulis To-Do List dengan Tangan Menurut Psikolog
Harapan Baru, Akupunktur Bantu Pulihkan Fungsi Kognitif pada Pasien Kanker Payudara
REKOMENDASI PRODUK
PROTERAL Junior, Solusi Nutrisi untuk Si Kecil yang Suka Pilih-pilih Makan
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi Wipes untuk Membersihkan Mulut Bayi, Praktis dan Aman Sejak Dini
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Muted Blush On, Cocok untuk Tampilan Makeup Lembut
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Suplemen & Vitamin Kalsium untuk Ibu Hamil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Mothercare All We Know Hadir Menemani Sentuhan Lembut Orang Tua kepada Si Kecil
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
Bundaversity 2025 Digelar Meriah! Hadirkan Talkshow Inspiratif hingga Fashion Show
5 Potret Shaloom Razade Putri Wulan Guritno & Attila Syach yang Terjun ke Dunia Akting
Alasan Anak Berbakat Terlihat Tidak Semangat Melakukan Sesuatu, Ternyata...
Harapan Baru, Akupunktur Bantu Pulihkan Fungsi Kognitif pada Pasien Kanker Payudara
7 Potret Artis Berhasil Dapatkan Kehamilan Usai Didiagnosis PCOS, Terbaru Kinal Eks JKT 48
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Daftar Pemenang Melon Music Awards 2025, G-Dragon Mendominasi
-
Beautynesia
5 Rekomendasi Tempat Tahun Baruan di Malang, Dijamin Meriah!
-
Female Daily
4 Destinasi di Bali yang Wajib Kamu Kunjungi saat Liburan Akhir Tahun!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ini Brand Hijab yang Menguasai Tren 2025, dari Lafiye hingga Na The Label
-
Mommies Daily
Dari Salon Populer Hingga Hidden Gem: 7 Tempat Waxing Alis yang Wajib Mommies Coba!