PARENTING
10 Kalimat Orang Tua yang Bisa Membuat Anak Terluka Seumur Hidup
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Rabu, 12 Nov 2025 23:10 WIBTerkadang tanpa sadar, ucapan yang keluar dari mulut kita bisa meninggalkan bekas di hati anak, bahkan hingga mereka dewasa nanti. Niatnya hanya menegur saja, tapi cara penyampaiannya justru membuat mereka merasa tidak berharga di mata orang tuanya.
Bunda mungkin sesekali pernah berkata dengan nada emosi saat lagi merasa lelah dan itu hal yang sangat manusiawi. Namun, kalimat yang diucapkan di momen seperti itu bisa jadi luka batin yang diam-diam tumbuh bersama anak.
Kata-kata yang terucap oleh orang tua punya pengaruh yang luar biasa dalam membentuk cara anak memandang dirinya sendiri. Jika sering mendengar ucapan yang menyakitkan, Si Kecil bisa tumbuh dengan perasaan yang tidak cukup baik atau sulit untuk percaya diri, Bunda.
Oleh karena itu, penting Bunda untuk lebih berhati-hati dalam memilih kata. Sebab, tidak semua teguran itu harus keras, dan tak semua kejujuran itu harus terdengar menyakitkan.
Setidaknya, terdapat beberapa kalimat orang tua yang tanpa sadar bisa membuat anak terluka seumur hidup.
Kalimat orang tua yang bisa membuat anak terluka seumur hidup
Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa kalimat yang kerap tanpa sadar terucap dari orang tua dan meninggalkan luka di hati anak seumur hidup:
1. "Bunda yang membawa kamu ke dunia ini"
Kalimat seperti ini mungkin terdengar wajar saja di telinga orang dewasa, tapi bisa terasa menakutkan bagi anak. Di balik kalimat itu, anak bisa merasa seolah ia berutang atau harus selalu menuruti orang tuanya tanpa diberi hak untuk berpendapat.
Daripada hanya membuat anak takut, Bunda bisa menggantinya dengan kata-kata yang membuat mereka merasa dihargai. Anak tidak butuh pengingat tentang siapa yang paling berkuasa, Bunda, melainkan siapa yang paling mencintai dan memahami dirinya.
2. "Kamu tidak bisa membuat keputusan"
Kalimat seperti ini dapat membuat anak merasa suaranya tidak berarti, Bunda. Saat terus-menerus dibungkam, mereka perlahan akan kehilangan keberaniannya untuk berbicara, bahkan di luar rumah.
Dalam hal ini, Bunda bisa membantu mereka belajar percaya diri lewat pilihan kecil sehari-hari. Biarkan mereka menentukan hal seperti pakaian yang ingin dipakai atau cara menyelesaikan masalah.
3. "Bunda sayang sama kamu, tapi..."
Kalimat ini mungkin bisa terdengarnya lembut, tapi ternyata bisa menyimpan luka yang dalam. Kata "tapi" di sini sering kali membuat anak merasa kasih sayang dari Bunda itu bersyarat.
Padahal, anak butuh tahu kalau mereka tetap dicintai meski sedang melakukan kesalahan. Dengan begitu, mereka belajar bahwa cinta sejati tidak mempersyaratkan apa pun, hanya butuh penerimaan dan kehangatan dari Bunda.
4. "Kamu sangat tidak dewasa"
Kalimat seperti "kamu sangat tidak dewasa" dapat membuat anak merasa salah hanya karena mereka bersikap seperti anak-anak pada umumnya. Padahal, rasa ingin tahu, bermain, dan berekspresi adalah bagian penting dari tumbuh kembang mereka, Bunda.
Daripada mematikan semangatnya, lebih baik Bunda mendukung setiap apapun yang dilakukan Si Kecil. Nantinya, anak akan tumbuh percaya diri dan punya kestabilan emosional yang lebih kuat.
5. "Ini semua salah kamu"
Kalimat seperti ini bisa meninggalkan luka yang dalam bagi anak lho, Bunda. Dikutip dari laman Housely, saat anak terus disalahkan, mereka akan tumbuh dengan rasa takut dan merasa tidak pernah cukup baik bagi siapapun.
Sebaliknya, saat Bunda menunjukkan empati dan kasih sayang, anak akan belajar dari situasi tanpa terbebani rasa bersalah yang berlebihan. Mereka pun bisa tumbuh lebih percaya diri dan merasa aman untuk mencoba lagi tanpa takut akan penolakan dari orang tuanya.
6. "Kamu itu kelihatan aneh, sadar enggak?"
Kadang, komentar ringan soal penampilan bisa menancap lama di hati anak, Bunda. Apa yang terdengar seperti candaan bagi orang dewasa, bisa terasa menyakitkan dan bikin anak ragu pada dirinya sendiri.
Setiap kata yang keluar dari mulut orang tua bisa menjadi suara batin bagi mereka kelak. Karena itu, Bunda perlu memilih kata yang lembut supaya anak tumbuh percaya diri dan mencintai dirinya apa adanya.
7. "Tunjukkan rasa hormatmu pada Bunda"
Kalimat ini kedengarannya seperti ajaran yang baik, tapi jika disampaikan dengan nada yang marah, anak justru bisa merasa tidak dihargai, Bunda. Mereka belajar kalau hormat itu bukan soal patuh pada orang tua, tetapi tentang rasa takut.
Padahal, rasa hormat sejatinya bisa tumbuh tanpa adanya paksaan. Saat Bunda memperlakukan anak dengan empati dan selalu mendengarkan perasaannya, mereka pun akan belajar menghormati orang tuanya dengan tulus.
8. "Mengapa kamu tidak bisa bersikap seperti kakakmu?"
Kalimat ini kerap keluar tanpa sadar saat orang tua merasa kesal. Menilik dari Psychology Today, perbandingan seperti itu bisa membuat anak merasa kurang berharga dan tumbuh rasa iri terhadap saudaranya.
Daripada hanya membandingkan, lebih baik bantu anak memahami kelebihan dirinya sendiri. Karena nantinya, mereka bisa tumbuh percaya diri dan punya hubungan yang lebih hangat dengan saudaranya.
9. "Kamu itu berlebihan, Bunda cuma bercanda"
Kalimat seperti ini mungkin seperti hal yang sepele, tetapi nyatanya bisa membuat anak merasa emosinya tidak valid, Bunda. Saat perasaannya diremehkan, anak akan menahan tentang dirinya sendiri.
Nah, sebagai orang tua, cobalah untuk mendengarkan dan mengakui perasaan mereka tanpa harus menghakiminya. Mengapa demikian? Nantinya, anak akan belajar kalau emosinya itu penting dan layak untuk diterima.
10. "Jangan terlalu dramatis"
Kalimat ini mungkin terdengarnya ringan saja, tapi anak akan merasa bahwa perasaannya itu diabaikan oleh orang tuanya. Sebenarnya, anak sedang mengalami ledakan emosi yang wajar dan butuh dipahami oleh Bunda.
Daripada menyebutnya dramatis, cobalah beri pilihan lain, misalnya seperti "kamu bisa menenangkan diri dulu atau mencoba cara lain". Dengan cara ini, Si Kecil akan belajar mengendalikan emosinya dan memahami batasannya sendiri.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)