6 Kata-kata yang Ingin Didengar Anak Dewasa dari Orang Tuanya, Sederhana tapi Bermakna

Hubungan orang tua dan anak tentu mengalami perubahan ketika anak beranjak dewasa. Tidak lagi sama seperti masa kecil, kebutuhan emosional anak juga ikut berkembang.

Mereka tidak selalu membutuhkan nasihat atau ceramah yang menggurui, tetapi sering kali hanya ingin didengar, dipahami, dan divalidasi. Karena itu, kata-kata sederhana dari orang tua bisa memberikan dampak besar bagi hubungan yang lebih sehat.

Berikut ini kata-kata sederhana namun memiliki makna yang mendalam yang bisa Bunda berikan untuk anak yang sudah dewasa.

6 Kata-kata yang ingin didengar anak dewasa dari orang tuanya

Melansir dari laman Yahoo Life, berikut daftar kata-kata beserta penjelasannya yang ingin didengar anak dewasa dari orang tua.

1. Maafkan aku

Permintaan maaf adalah salah satu ungkapan yang sangat sederhana bagi anak dewasa. Menurut therapist Jor-El Caraballo, banyak generasi muda mulai menyadari dampak pola asuh masa lalu pada kesehatan mental mereka, sehingga mendengar orang tua berkata "Aku minta maaf" terasa seperti validasi yang penting.

Arielle Dualan dari The Connective juga menegaskan bahwa pengakuan atas luka yang disengaja maupun tidak dapat menjadi awal untuk memulihkan hubungan.

2. Waktu itu aku sedang berjuang

Beberapa orang tua mungkin sulit mengakui bahwa masa lalu mereka penuh tekanan. Namun, kalimat ini bukan untuk membenarkan kesalahan, melainkan memberikan konteks bahwa mereka juga manusia yang berusaha bertahan.

Terapis Nedra Glover Tawwab menjelaskan bahwa banyak anak baru memahami betapa beratnya tanggung jawab orang tua ketika mereka sendiri beranjak dewasa.

3. Aku bangga padamu

Meski sudah dewasa, anak tetap ingin tahu bahwa orang tuanya bangga atas apa yang telah mereka capai. Banyak orang dewasa membawa kecemasan tersendiri tentang pencapaian hidup, terutama generasi milenial dan Gen Z.

Kalimat ini menjadi penguat yang sangat dibutuhkan. Dukungan verbal seperti ini membantu anak merasa dilihat, dihargai, dan diterima apa adanya.

4. Jalan hidupmu berbeda dari Mama/Papa, dan itu tidak apa-apa

Setiap orang punya pilihan hidup sendiri, seperti karier, pasangan, tempat tinggal, hingga cara memaknai kebahagiaan. Kalimat ini memberi anak ruang untuk menjadi dirinya sendiri tanpa harus meniru orang tua. 

Terapis pernikahan dan keluarga, Lara Morales Daitter, mengatakan bahwa pernyataan seperti ini menunjukkan respek terhadap kemandirian anak dan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.

5. Kamu mau aku mendengarkan atau memberi saran?

Ketika menghadapi masalah, anak dewasa tidak selalu membutuhkan solusi. Terkadang mereka hanya ingin didengarkan tanpa dihakimi. Nedra Glover Tawwab menekankan pentingnya orang tua bertanya terlebih dahulu sebelum memberi nasihat agar anak merasa dihargai.

Sikap orang tua yang langsung memberi jawaban bisa menghambat anak membangun kedewasaan emosionalnya. Dengan bertanya, orang tua menunjukkan bahwa mereka percaya anak mampu menentukan jalan keluarnya sendiri.

6. Aku tetap ada untukmu

Jor-El Caraballo mengatakan bahwa meski anak sudah mandiri, mereka tetap membutuhkan kehadiran emosional orang tuanya. Bukan untuk mengatur hidup mereka, tetapi untuk menjadi tempat kembali saat lelah, bingung, atau butuh dukungan.

Orang tua tetap bisa menjadi "rumah" bagi anak yang sudah dewasa. Kehadiran yang hangat dapat memperkuat hubungan sekaligus menjaga komunikasi tetap terbuka

Bunda, keenam kalimat ini mungkin terdengar sederhana, tetapi memiliki kekuatan besar dalam membangun hubungan yang lebih sehat dengan anak yang sudah tumbuh dewasa. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!