HaiBunda

PARENTING

7 Cara Menggendong Bayi yang Salah, Bunda Perlu Tahu

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 16 Dec 2025 09:10 WIB
Ilustrasi menggendong bayi/Foto: Getty Images/rudi_suardi
Jakarta -

Menggendong bayi merupakan aktivitas sehari-hari yang tampak sederhana, padahal sebenarnya cara yang salah bisa berisiko bagi kenyamanan dan bahkan keselamatan bayi. Bagaimana cara menggendong bayi yang salah dan perlu dihindari?

Menggendong bayi sebenarnya memiliki banyak manfaat. Termasuk di antaranya meningkatkan bonding dengan Bunda.

Pada bayi baru lahir, ia sedang menyesuaikan diri dengan dunia barunya. Kebutuhan terbesar bayi pada masa ini adalah berada sedekat mungkin dengan Bunda.


Nah, cara menggendong bayi yang tepat pun akan memberikan mereka rasa aman dan nyaman. Akan ada lebih banyak interaksi dan bonding seiring waktu. 

Cara aman menggendong bayi

Manfaat dari menggendong bayi bisa didapatkan dengan lebih maksimal jika posisi dan alat penggendong (sling/carrier) dipakai dengan benar.

Dikutip dari National Health Services (NHS) UK, posisi menggendong yang salah dapat menimbulkan masalah pernapasan, serta tekanan pada leher, punggung, dan pinggul bayi. 

Prinsip tepat menggendong bayi biasanya mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan. Termasuk memastikan jalan napas bayi terbuka, kepala tidak menempel ke dada, dan ada tumpuan untuk punggung. 

Macam-macam posisi menggendong bayi

Beberapa posisi menggendong yang umum dan aman jika dilakukan benar antara lain:

1. Menggendong dengan posisi tengkurap

Menggendong dengan posisi tengkurap bisa dijadikan pilihan ketika bayi rewel. Caranya adalah dengan posisi bayi tengkurap, sementara bagian kepala dan leher berada di salah satu bagian lengan dalam dan ujung telapak tangan Bunda menopang tubuh bayi bagian bawah.

2. Menggendong sambil memeluk

Angkat kepala dan leher bayi dengan satu tangan, lalu gunakan tangan lainnya untuk memegang bagian bokong bayi.

3. Menggendong di bahu

Atur posisi tubuh bayi sejajar dengan tubuh Bunda, angkat kepalanya setinggi bahu. Sandarkan kepalanya di dada dan bahu Bunda sehingga ia dapat melihat ke belakang penggendong.

Letakkan satu tangan di kepala dan lehernya, dan tangan lain menopang bokong bayi. 

Setiap posisi punya aturan aman yang penting untuk selalu diterapkan, di antaranya seperti wajah bayi tetap terlihat dan dagu tidak menempel ke dadanya.

Cara menggendong bayi yang salah

Lalu apa saja cara menggendong yang salah dan seperti apa saja langkah alternatif yang bisa dilakukan? Berikut ulasannya, Bunda:

1. Posisi menggendong terlalu 'longgar'

Menurut NHS, kain atau baby carrier yang longgar bisa membuat bayi berada dalam posisi membungkuk, sehingga mengganggu kelancaran pernapasannya. Posisi ini juga memberi tekanan pada punggung atau leher bayi.

Pastikan kain gendongan bayi sudah terasa cukup rapat, sehingga posisi bayi tidak longgar dan merosot. 

2. Menggendong dengan kepala terkulai

Posisi menggendong dengan kepala bayi terkulai atau menempel di dada dapat menyempitkan saluran napasnya, sehingga Si Kecil jadi sulit bernapas. Kondisi ini lebih rentan terutama pada bayi baru lahir.

Saat menggendong, pastikan dagu bayi terangkat. Kepala bayi harus dapat terlihat oleh Bunda sebagai penggendong.

3. Wajah bayi tertutup kain

Jika wajah bayi tertutup kain atau pakaian Bunda, ini dapat mengurangi aliran udara untuk kelancaran pernapasan bayi. Saat wajah bayi tertutup, Bunda juga jadi sulit melihat apakah pernapasan Si Kecil lancar atau tidak.

Oleh sebab itu, pastikan wajah bayi selalu terbuka dan terlihat jelas. Hidung dan mulut bayi tidak terhambat atau tertutup dengan apa pun. Demikian dikutip dari Raising Children.

4. Menggendong posisi front-facing outward pada usia terlalu dini

Penerapan posisi menggendong dengan bayi menghadap luar atau front-facing outward perlu memperhatikan usia dan kemampuan tubuhnya. Jika bayi belum kuat mengontrol kepala, posisi bisa memengaruhi kenyamanan leher dan perkembangan pinggul.

Menurut Hip Dysplasia Institute, tunggu sampai bayi memiliki kontrol kepala yang baik dan pilih gendongan/carrier yang mendukung posisi pinggul 'M' atau M-shape. 

5. Menggendong di punggung dengan cara yang kurang tepat

Penggunaan posisi menggendong di punggung, tanpa memperhatikan kemampuan bayi dan pemasangan gendongan yang tidak aman, bisa berbahaya bagi Si Kecil. Termasuk juga jika posisi ini diterapkan saat bayi belum kuat duduk secara mandiri. 

Gunakan posisi menggendong di punggung hanya saat bayi sudah kuat duduk sendiri. Pastikan Bunda menerapkan teknik pemasangan gendongan yang aman dan jangan ragu meminta bantuan saat pertama kali mencoba. 

6. Menggendong saat melakukan aktivitas lain

Upayakan untuk tidak menggendong bayi sambil melakukan aktivitas berat lainnya, termasuk seperti memasak atau membersihkan rumah. 

Kurangnya fokus saat menggendong sangat tidak aman bagi bayi, karena dapat meningkatkan risiko terjatuh, terbentur, dan bahkan membuat Bunda sebagai penggendong jadi tidak nyaman. 

Jika ingin melakukan aktivitas tertentu, sebaiknya letakkan bayi di tempat aman terlebih dahulu. Gendong bayi hanya ketika aktivitas-aktivitas tersebut sudah selesai ya, Bunda. 

7. Memakai gendongan yang tidak sesuai ukuran atau sudah rusak

Cara menggendong yang salah berikutnya adalah memakai gendongan (sling/carrier) yang tidak sesuai ukuran atau sudah rusak. Misalnya gendongan sudah sobek, ada jahitan lepas, atau ukurannya terlalu besar untuk Si Kecil.

Hal ini bisa meningkatkan risiko jatuh atau posisi menggendong jadi tidak ergonomis.

Sebelum menggunakan gendongan, pastikan ukurannya sudah sesuai dengan kondisi bayi. Periksa juga kondisi keutuhan dan kelayakan gendongan.

Itulah ulasan tentang cara-cara menggendong bayi yang salah dan dampaknya bagi kesehatan Si Kecil. Ingatlah bahwa menggunakan teknik yang benar sangat penting, demi keamanan dan kenyamanan bayi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Gen Alpha Ternyata Punya Kekhawatiran Besar soal Masa Depan, Ini Faktanya!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cerita Ibunda Widi Mulia Selamat di Perjalanan saat Driver Meninggal Mendadak di Bangku Kemudi

Mom's Life Annisa Karnesyia

Momen Ultah Pertama Nael Idris Anak Nikita Willy, Tiup Lilin Sederhana di Rumah

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Nilai Penting untuk Diajarkan ke Anak

Parenting Nadhifa Fitrina

Vas Deferens, Kenali Fungsi dalam Sistem Reproduksi Laki-laki & Kondisi yang Memengaruhinya

Kehamilan Melly Febrida

Waspada, Bun! 7 Tanda Rumah Tangga Tak Sehat, Salah Satunya Berbohong

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Muhammad Prima Fadhilah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Ultah Pertama Nael Idris Anak Nikita Willy, Tiup Lilin Sederhana di Rumah

Vas Deferens, Kenali Fungsi dalam Sistem Reproduksi Laki-laki & Kondisi yang Memengaruhinya

7 Drama Korea MBC Tayang 2026, Ada yang Dibintangi IU dan Byeon Woo Seok

7 Nilai Penting untuk Diajarkan ke Anak

Cerita Ibunda Widi Mulia Selamat di Perjalanan saat Driver Meninggal Mendadak di Bangku Kemudi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK