Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

10 Tanda Anak Terjebak dalam Persahabatan Toksik Menurut Pakar

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Dec 2025 13:30 WIB

10 Tanda Anak Terjebak dalam Persahabatan Toksik Menurut Pakar
Ilustrasi Tanda Anak Terjebak dalam Persahabatan Toksik Menurut Pakar/Foto: Getty Images/Erdark
Daftar Isi
Jakarta -

Sebagai orang tua, kita tentunya ingin anak-anak bisa bergaul dengan siapa saja. Ketika anak pandai bersosialisasi, hati Bunda dan Ayah pun akan menjadi lebih tenang.

Sayangnya, kita memang tidak bisa selalu mengawasi pertemanan anak setiap saat. Ada kalanya mereka terjebak dalam hubungan pertemanan yang kurang sehat atau bahkan toksik.

Bicara soal ini, persahabatan yang toksik ternyata bisa berpengaruh pada sikap dan perasaan anak, lho. Oleh karena itu, Bunda harus lebih jeli lagi dalam mengenali tanda-tandanya sejak dini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Nah, bagaimana Bunda bisa mengenali kalau anak terjebak dalam persahabatan yang toksik? Simak beberapa ciri ini supaya Si Kecil bisa tetap berada dalam pergaulan yang sehat.

Tanda-tanda anak terjebak dalam persahabatan toksik menurut pakar

Terdapat beberapa tanda yang bisa dikenali jika anak terjebak dalam persahabatan yang toksik menurut seorang psikoterapis berlisensi di Texas, Amerika Serikat, Mary Jo Rapini. Berikut penjelasannya dikutip dari Psychology Today:

1. Terlalu berusaha menyenangkan teman

Kalau anak terlihat selalu ingin menyenangkan teman-temannya sampai mengabaikan perasaannya sendiri, ini bisa jadi tanda hubungan yang tidak sehat. Anak mungkin sedang dimanfaatkan oleh temannya tanpa Bunda sadari.

2. Teman tidak menghargai orang dewasa

Waspadai jika teman anak sering bersikap meremehkan orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya. Sikap seperti inilah yang bisa memengaruhi anak dan menjadi salah satu tanda persahabatan yang toksik.

3. Mengabaikan aturan

Selanjutnya, Bunda bisa perhatikan jika anak sering melanggar aturan yang sudah dibuat, misalnya tetap menghubungi temannya di malam hari atau saat seharusnya fokus belajar dan istirahat. Perilaku ini bisa menjadi tanda kalau anak mulai terjebak dalam persahabatan yang kurang sehat, Bunda.

4. Diejek atau direndahkan

Kalau anak sering diejek atau direndahkan oleh teman-temannya, itu bisa menjadi ciri persahabatan yang toksik. Perilaku ini bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan menurunkan rasa percaya dirinya.

5. Diajak bersikap kasar

Jika anak suka diajak bersikap kasar atau menentang aturan di sekolah, ini bisa menjadi pertanda mereka mulai terjebak dalam pertemanan yang toksik. Pengaruh negatif seperti ini harus Bunda waspadai agar tidak berlanjut ke depannya.

6. Dipaksa menyimpan rahasia

Anak yang sering diminta menyimpan rahasia oleh temannya hingga merasa terbebani bisa jadi sedang berada dalam pertemanan yang tidak sehat, Bunda. Tandanya, anak jadi sulit terbuka dan enggan bercerita tentang perasaannya.

7. Bersikap tidak sopan di tempat umum

Jika anak meniru sikap yang kurang baik atau kasar di tempat umum, ini bisa menjadi ciri mereka sudah terpengaruh oleh lingkungan pertemanan yang toksik. Perilaku seperti ini menandakan pengaruh buruk yang mulai masuk ke dalam diri anak, Bunda.

8. Menindas atau mengintimidasi teman lain

Ketika anak mulai meniru sikap menindas atau mengintimidasi anak lain, ini jelas menjadi tanda persahabatan yang toksik. Biasanya, anak mulai mencontoh perilaku agresif yang mereka lihat di lingkungannya.

9. Sering meledak-ledak atau marah

Kemudian, kalau Bunda mendapati anak mudah marah atau sering meledak-ledak emosinya, itu bisa menjadi tanda anak dalam pengaruh teman yang toksik. Sikap ini biasanya muncul karena mereka meniru dari teman-temannya, Bunda.

10. Mulai bersikap nakal

Jika anak mulai mengumpat, bertingkah nakal, atau agresif, ini menjadi ciri mereka sudah terpengaruh dalam persahabatan yang toksik. Perubahan seperti ini harus menjadi perhatian serius orang tua.

Kalau suatu saat Bunda menyadari anak terjebak dalam pertemanan yang kurang sehat, langkah apa ya yang bisa dilakukan untuk membantunya keluar dari pengaruh negatif tersebut?

Tips membantu anak melepaskan diri dari persahabatan toksik

5 Tips Ajarkan Anak Membela Diri Menurut PsikologIlustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Shutter2U

Kalau Bunda mulai melihat tanda-tanda itu, sebagai orang tua, kita bisa mengambil langkah untuk membantu anak melepaskan diri dari persahabatan yang toksik.

1. Ajak bertemu langsung teman anak

Pertama, Bunda bisa mulai dengan mengajak teman anak yang bermasalah itu untuk bertemu, misalnya saja dengan makan malam bersama. Selain itu, akan lebih baik jika orang tuanya juga ikut hadir.

2. Bicara fokus pada perilaku

Selanjutnya, Bunda bisa bicara dengan anak hanya tentang perilaku teman-temannya yang bermasalah, bukan hanya dengan menyerang anak. Sampaikan apa yang Bunda lihat dan jelaskan mengapa perilaku itu tidak menyenangkan, dengan tetap jujur dan tegas.

3. Atur kehidupan anak

Sebagai orang tua, Bunda bisa mengatur rutinitas dan tanggung jawab anak sebisa mungkin. Anak terkadang membutuhkan alasan yang jelas, misalnya jika mereka tahu ada konsekuensi dari tindakan tertentu, mereka akan lebih bijak dalam mengambil keputusan.

4. Tetapkan batasan yang jelas

Satu tips yang enggak kalah penting, Bunda bisa tetapkan batasan seperti jam malam atau aturan lainnya. Kalau anak mulai mengalami tekanan dari teman yang bermasalah, batasan ini membuat mereka lebih paham tentang aturan dan hal-hal yang sebaiknya dilakukan.

5. Cari dukungan profesional jika diperlukan

Sering kali anak bergaul dengan teman yang kurang sehat sebagai cara menunjukkan pemberontakan. Kalau anak jadi sering sedih, marah, atau susah mengendalikan diri, jangan ragu untuk mencari dukungan dari profesional, ya.

Itulah ulasan tentang berbagai tanda anak terjebak dalam persahabatan toksik menurut pakar. Semoga penjelasannya bisa membantu Bunda untuk Si Kecil tetap berada dalam pertemanan yang sehat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda