PARENTING
Ternyata Jumlah Teman Anak di Sekolah Bisa Mengungkap Kepribadiannya, Simak Penjelasannya
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Minggu, 28 Dec 2025 16:00 WIBBunda tahu enggak, kalau ternyata, jumlah teman Si Kecil di sekolah bisa memberi gambaran tentang kepribadiannya, lho. Mengapa bisa demikian?
Menilik dari laman Times of India, anak yang punya banyak teman biasanya lebih percaya diri dan mudah untuk beradaptasi. Berdasarkan penelitian tahun 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Youth and Adolescence, pola pertemanan anak berkaitan erat dengan sifat kepribadian mereka.
Misalnya saja, anak yang extrovert biasanya memiliki pertemanan yang lebih luas, sedangkan anak yang introvert mungkin memilih teman yang sedikit tetapi lebih dekat. Ini artinya, tidak ada jumlah teman yang selalu benar atau salah, Bunda.
Maka dari itu, sebagai orang tua, kita bisa mulai mengamati Si Kecil, apakah mereka lebih nyaman bergaul dengan teman-teman sebayanya? Atau cenderung lebih suka menyendiri, ya?
Memiliki banyak teman di sekolah bisa menunjukkan kepribadian anak
Anak yang punya banyak teman biasanya lebih mudah bergaul dan percaya diri saat di sekolah. Mereka cenderung nyaman berada di lingkungan kelompok dan suka ikut kegiatan bersama teman-temannya.
Melihat dari sebuah studi tahun 2006 yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, anak-anak ekstrovert cenderung mempertahankan pertemanan yang luas. Hal ini berarti, mereka mempunyai kemampuan untuk menjaga hubungan sosialnya dengan baik, Bunda.
Berdasarkan studi tahun 2012 dalam Journal of Personality menunjukkan bahwa anak-anak ekstrovert aktif mencari teman baru. Dari sini, mereka mendapat pengalaman belajar bersosialisasi, meski terkadang kerap menghadapi tekanan dari teman sebayanya, Bunda.
Lebih lanjut, anak-anak yang memiliki banyak teman biasanya menunjukkan kemampuan komunikasi yang cukup kuat. Mereka juga kerap dipercaya memimpin dalam kelompok karena sifat ekstrovert-nya yang terbuka dan mudah diterima oleh teman-temannya.
Banyak teman belum tentu selalu positif
Mempunyai banyak teman memang tampak menyenangkan dan membuat anak mudah dikenal di sekolah. Namun, terus-menerus menjaga banyak hubungan bisa membuat interaksi menjadi kurang berkualitas.
Sebuah studi tahun 2011 dalam Journal of Youth and Adolescence menemukan anak-anak dengan teman yang banyak lebih berisiko terpapar pengaruh negatif, termasuk perilaku yang berisiko. Selain itu, studi tahun 2013 dalam Developmental Psychology menunjukkan bahwa anak yang memiliki banyak teman tetapi hubungannya kurang dekat kerap merasa lebih stres.
Jadi, punya banyak teman bukan berarti anak selalu merasa nyaman secara emosionalnya ya, Bunda.
Pentingnya keseimbangan pertemanan bagi anak
Terlalu sedikit teman juga bisa menjadi tanda anak menarik diri dari pergaulannya. Meski beberapa anak merasa nyaman dengan lingkaran pertemanan yang kecil, hal ini juga bisa membuat mereka sulit untuk bersosialisasi.
Sebuah studi tahun 2005 dalam Journal of Abnormal Child Psychology menemukan bahwa anak yang sering merasa dikucilkan atau tidak punya teman dekat lebih rentan mengalami depresi dan kesepian saat masa remaja.
Berkaitan dengan hal ini, studi tahun 2019 dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry mencatat bahwa anak-anak dengan sedikit atau tanpa teman lebih rentan menjadi sasaran perundungan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan mental.
Oleh karena itu, keseimbangan antara jumlah teman sangat penting ya, Bunda. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa yang terpenting anak bisa merasa didukung dan aman dalam pertemanannya.
Itulah ulasan tentang bagaimana jumlah teman di sekolah bisa mengungkap kepribadian anak. Sebagai orang tua, Bunda sebaiknya fokus membantu anak menjaga hubungan baik dengan teman-temannya, bukan memaksa mereka punya lebih banyak atau sedikit teman.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Gen Alpha Ternyata Punya Kekhawatiran Besar soal Masa Depan, Ini Faktanya!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Kepribadian Anak Berdasarkan Urutan Lahir
Cara Mengetahui Kepribadian dan Masa Depan Anak Sesuai Jam Lahirnya, Mau Coba?
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda
TERPOPULER
Momen Manis Oki Setiana Dewi Nikmati Suasana Malam di Kairo Bareng Tiga Anak, Termasuk Sulaiman
Sarapan Tinggi Protein Ala Aktor Hollywood, Disebut Jadi Menu Harian Kunci Sehat
7 Ide Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 yang Berkesan dan Penuh Makna
Ukuran Lingkar Perut Normal Anak Berdasarkan Usia dari 2-18 Tahun
8 Sikap yang Jadi Bukti Kamu Lebih Cerdas dari Perkiraan Diri Sendiri Menurut Psikolog
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomedasi Susu Program Hamil untuk Dukung Keberhasilan Promil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Review Eomma Head to Toe Happiness, Sampo & Sabun Mandi untuk Perawatan Bayi
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Lipstik Warna Muted, Ada Pilihan Bunda?
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
PROTERAL Junior, Solusi Nutrisi untuk Si Kecil yang Suka Pilih-pilih Makan
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi Wipes untuk Membersihkan Mulut Bayi, Praktis dan Aman Sejak Dini
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
Momen Manis Oki Setiana Dewi Nikmati Suasana Malam di Kairo Bareng Tiga Anak, Termasuk Sulaiman
7 Ide Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 yang Berkesan dan Penuh Makna
Sarapan Tinggi Protein Ala Aktor Hollywood, Disebut Jadi Menu Harian Kunci Sehat
Kaleidoskop: 5 Pasangan Seleb Paling Menarik Perhatian Publik di 2025
Ukuran Lingkar Perut Normal Anak Berdasarkan Usia dari 2-18 Tahun
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Laporan Wardatina Mawa soal Perselingkuhan Insanul Fahmi akan Digelar Perkara
-
Beautynesia
5 Makanan Tinggi Serat yang Bantu Ratakan Perut Buncit saat Liburan
-
Female Daily
Cobain Muted Makeup Look, Gimana Hasilnya?
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Putri Chef Gordon Ramsay Menikah di Tengah Konflik Keluarga, Mertua Tak Hadir
-
Mommies Daily
Marriage Burnout: Lelah dalam Pernikahan, Tanda, Penyebab, dan Solusi