Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

MBG Tetap Ada saat Libur Sekolah karena Khawatir Gizi Anak Menurun, Ini Tanggapan dr Tan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 25 Dec 2025 12:08 WIB

Ilustrasi MBG
Ilustrasi MBG/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Dariia Havriusieva
Jakarta -

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama libur sekolah semester ganjil Desember 2025. Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut kebijakan ini dilakukan demi perbaikan gizi anak, Bunda.

Sebelumnya, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati telah mengungkap detail tentang kebijakan ini. Menurutnya, layanan MBG tetap diberikan saat libur sekolah untuk mencegah risiko kekurangan gizi pada anak dan ibu.

"Kami ingin memastikan bahwa masa liburan bukan periode berisiko bagi tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu, tapi tetap menjadi fase yang aman karena dukungan gizi tetap berjalan," ujar Khairul Hidayati, dilansir laman resmi BGN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kebijakan MBG saat libur sekolah ini memicu polemik di kalangan masyarakat, Bunda. Ahli gizi dr Tan Shot Yen menilai bahwa alasan dari kebijakan MBG selama masa libur sekolah tidak berbasis bukti ilmiah.

"Kalau ini alasannya, jujur saya marah. Ada data studi yang menyatakan kekurangan gizi meningkat saat libur?" kata dr Tan saat dihubungi, Rabu (24/12/25).

Dokter Tan mengatakan bahwa kebijakan publik, terutama yang menyangkut gizi anak seharusnya diterapkan dengan basis bukti yang kuat, bukan hanya asumsi. Menurutnya, libur sekolah seharusnya menjadi momentum penguatan peran orang tua dalam menyediakan makanan sehat di rumah.

"Kalau betul khawatir, seharusnya yang diperkuat itu edukasi keluarga tentang pola makan bergizi, bukan sekadar membagi makanan," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, dr Tan juga menyoroti soal jenis makanan yang dibagikan dalam program MBG selama libur sekolah. Dari sejumlah aduan yang ia terima di akun Instagram, menu MBG yang diberikan ini didominasi oleh produk ultra processed food (UPF). Pemberiannya juga dianggap tidak tepat sasaran.

"Banyak ibu-ibu mengirimkan foto MBG berisi biskuit, snack, roti, bahkan diberikan ke bayi usia 15 bulan. Ini jelas bermasalah," kata dr Tan.

Lantas, apa saran dari dr Tan terkait program MBG yang telah berjalan di Indonesia saat ini?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda