Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara 'Halus' Menolak Pilihan Anak

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 09 Dec 2017 13:15 WIB

Ada cara 'halus' yang bisa kita lakukan untuk melarang anak mengambil sebuah pilihan.
Cara 'Halus' Menolak Pilihan Anak/ Foto: thinkstock
Jakarta - Penting banget buat orang tua untuk membiasakan anak menentukan pilihannya. Tapi, kadang kala kita sebagai orang tua nggak satu suara kan, Bun, sama pilihan anak.

Nah, untuk menolak pilihan anak atau melarang dia mengambil pilihan itu, apalagi yang mengancam hidup anak, kita bisa ngomong pelan-pelan ke mereka, demikian kata psikolog anak, Fathya Aretha Utami. Misalnya nih, kita bisa bilang ke anak untuk nggak memilih pilihan itu karena menurut kita begini, begitu, Bun. Di sini, jelaskan ke anak alasan kenapa pilihan Itu kurang oke buat anak.

Menjelaskan alasan kenapa anak nggak sebaiknya memilih pilihan itu kata Fathya penting dilakukan. Soalnya, banyak juga lho, Bun, anak cuma dilarang tanpa tahu kenapa sih dia nggak boleh melakukan itu. Akibatnya, anak lebih mungkin melakukan kesalahan yang sama karena dia nggak tahu alasannya apa.

"Tapi ingat, mendengarkan pendapat dan sudut pandang anak terkait pilihannya penting. Karena bagaimanapun at the end anak akan menjalani hidupnya sendiri dan perlahan orang tua akan melepaskan ketergantungan anak untuk nanya," kata Fathya waktu ngobrol sama HaiBunda.

Dengan mendengarkan pendapat dan sudut pandang anak atas suatu pilihan, kita secara nggak langsung juga mempersiapkan anak siap menghadapi segala kemungkinan di luar sana. Sama aja kalau anak melakukan kesalahan, Bun. Ketika dia ngaku melakukan kesalahan, nggak perlu langsung memarahi anak. Tapi, coba deh dengarkan mereka, Bun.



Contoh, pas anak membuat 'pilihan' untuk mengambil pensil temannya. Kita mesti tanya alasan anak melakukan itu. Bisa aja anak melakukan itu karena dia kebingungan pensilnya patah sedangkan waktu ujian udah mau habis. Nah, di situ kita tahu anak nggak ada niat mencuri tapi ada penyelesaian masalah yang salah.

"Kita sampaikan ke anak baiknya lain kali harus tetap bilang mau pinjam temannya atau bilang ke ibu guru. Jadi, sebelum kegiatan itu nggak terulang lagi, kita kasih tahu anak apa yang mesti dia lakukan. Makanya penting banget mendengarkan point of view anak walaupun dia salah," kata Fathya.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda