Jakarta -
Ada banyak hal yang bisa bikin si kecil cranky atau
tantrum ketika di rumah maupun di luar rumah. Misal saat tiba waktu mandi, makan, dan menjelang tidur di rumah. Anak juga bisa tantrum saat di luar rumah, misalnya ketika ingin sesuatu. Duh, Bunda sampai pusing, Nak.
Menurut psikolog pendidikan, Orissa Anggita Rinjani, tantrum merupakan keterbatasan dalam berbahasa yang berpengaruh terhadap kemampuan anak dalam meregulasi emosi.
"Anak dengan temperamen 'difficult child' cenderung lebih sering dan intens tantrumnya, dibanding anak dengan temperamen 'easy' maupun 'slow to warm up'," papar psikolog yang akrab disapa Ori ini.
Ori menambahkan
tantrum umumnya muncul di usia 12 – 15 bulan, kemudian memuncak di usia 1,5 – 3 tahun, dan dapat bertahan hingga usia 4-5 tahun bila tidak dihadapi dengan tepat.
Nah untuk mengurangi atau mencegah munculnya tantrum pada anak, Ori memberikan beberapa tips nih, Bun, yang bisa kita lakukan.
"Coba buat jadwal kegiatan dan rutinitas. Ini akan membuat anak lebih aktif dan lupa akan perasaan kecewanya yang bisa membuatnya tantrum," papar Ori kepada HaiBunda dalam kuliah What's App bersama Birth Club January'16 beberapa waktu lalu.
Selain itu, beri pula masa transisi atau peralihan dari satu kegiatan ke kegiatan lain, kembangkan keterampilan dan beri petunjuk agar anak tidak cepat frustrasi.
"Jangan lupa ajarkan pula anak untuk kemampuan regulasi emosinya, biar anak bisa menghadapi rasa sedih atau kecewanya," ungkap Ori.
Nggak lupa juga kita kasih anak pilihan dan penguatan, berikan atensi positif jika anak berbuat baik dan beri distraksi jika anak sudah mendekati perilaku ingin
tantrum.
(rdn)